Chapter 5

7.9K 628 13
                                    

Dont like dont ride
.
.
.
.
.
.
.

Sasuke menangkap tubuh sakura saat gadis itu pingsan,semua orang yang berada di sana berteriak panik,terutama ino yang memang sudah bersahabat dengan sakura sejak mereka masih bayi.

Ino yang awalnya berada dalam dekapan Sai pascal,Earl of valentine,tunangannya,segera berlari menghampiri sakura yang sekarang berada dalam dekapan sasuke.

"Forehead...hikss.." isak ino sambil menggoyang pelan tubuh sakura.

Sasuke yang melihat itu menjadi sedikit geram,entah kenapa tumbuh rasa posesif dalam tubuhnya saat melihat ino berusaha mengambil alih tubuh sakura dalam gendongannya.

"Hentikan Lady,kita sama-sama tahu bahwa kau tidak akan kuat untuk menggendongnya" ujar sasuke dingin.

Ino menatap sasuke nyalang ketika mendengar sasuke menegurnya..."aku tidak akan pernah membiarkan sahabatku di peluk oleh orang asing".

Sasuke menahan geramannya,mencoba memgendalikan amarah yang sudah siap naik ke permukaan.."Dengar my lady,jika aku tidak berada tepat di belakang sahabatmu ini ketika ia pingsan tadi,sudah pasti sahabat kesayangan mu ini akan membentur kerasnya lantai".

Ino mengepalkan tangannya mendengar jawaban skeptis dari sasuke,yah sasuke memang benar,jika bukan sasuke yang menangkap tubuh sakura,sudah pasti lantai bodoh itu yang akan menyambutnya.

"Siapa kau ?" tanya ino masih dengan nada tidak suka.

"Dia adalah Sasuke hunt,salah satu rekan bisnis ku honey " jawab sai sambil berjalan menuju kekasihnya,ia meremas lembut pundak ino,mencoba memberikan ketenangan..."dia bukan orang jahat honey,aku bisa menjamin itu ".

Ino menoleh menatap sai,masih tidak percaya bahwa orang asing ini tidak akan berbuat macam-macam pada sahabatnya.

"Dengar,jika anda masih tidak percaya pada ku,bagaimana kalau anda ikut dengan saya mengantarkan sahabatmu ini ke kamarnya ? Sepertinya tangan ku sudah mulai kesemutan " ujar sasuke gusar. Sebenarnya ia gusar bukan karena tangannya,tapi ia gusar karena ino masih saja menganggapnya orang asing yang berbahaya.

Ino kembali menatap sasuke,apa yang di katakan sasuke memang benar,kasihan sakura jika terus menerus berada dalam dekapan orang asing itu,,'persetan dengan tangannya' batin ino kesal.

Ino mengangukan kepalanya,isyarat ia menyetujui perkataan sasuke dan mulai berjalan terlebih dahulu meninggalkan sasuke untuk beranjak menuju kamar pribadi sakura.

Sasuke mendengus,memutar kedua bola matanya melihat tingkah ino yang sok seperti itu. Sasuke mempererat sakura dalam dekapannya,entah kenapa tubuh gadis itu serasa pas dalam pelukannya. Sasuke berjalan mengikuti ino di depannya dan mengabaikan beberapa pasang mata yang menatapnya dengan artian berbeda di belakangnya.

***

"Dia sasuke hunt yang itu kan ?" tanya karin entah pada siapa.

Naruto yang sedari tadi diam melihat drama antara sasuke dan ino menoleh menatap karin dan menjawab pertanyaan sepupunya itu..."yeah,dia sasuke yang itu".

"Untuk apa kau mengajaknya kemari ?" tanya karin penasaran.

Naruto mengangkat bahunya acuh.."dia sendiri yang mau ikut kesini".

"Waow,benarkah ? Tumben sekali hunt mau repot2 memgurusi orang yang tidak di kenalnya"ujar suigetsu,tunangan karin.

Semuanya terdiam memikirkan ucapan suigetsu,memang benar sasuke hunt yang mereka kenal selama ini bukanlah orang yang mau repot mengurusi hal yang bukan urusannya.

***

"Baringkan dia di sana" perintah ino sambil menunjuk ranjang ukuran queen size yang berada di tengah-tengah ruangan bernuansa pink dan fanta itu.

Sasuke sempat memutar kedua bola matanya jengah,benar-benar kesal karena sikap ino yang lagi-lagi sok memerintah seperti itu. Sasuke berjalan menuju ranjang yang di maksud dan membaringkan dengan perlahan tubuh ringkih gadis gulali yang terus di dekapnya dari tadi. Setelah membaringkan sakura,sasuke juga memakaikan selimut untuk menutupi tubuh gadis itu. Bukannya langsung pergi,sasuke malah menatap wajah sakura yang terlihat begitu damai dalam tidurnya. Sasuke tersenyum tipis,dalam hati ia memuji kecantikan alami yang di miliki oleh sakura,tidak seperti para gadis-gadis yang selama ini selalu mengejarnya,sakura benar-benar terlihat sempurna di mata sasuke.

Ada dorongan dalam hatinya untuk membelai pipi tirus gadis itu,ingin merasakan betapa lembutnya kulit putih itu di antara jemari tangannya,tapi ketika ia hendak ingin melaksanakan keinginannya,sebuah dehaman keras mengganggu..

"Eheemmm..." ino pura-pura berdeham,menyadarkan sasuke dari niat jahatnya.

Sasuke mendengus keras,ia lupa bahwa lady pirang itu masih ada di sini...'ck,menyebalkan' gerutu sasuke dalam hatinya.

"Sebaiknya anda pergi Mr.hunt,sepertinya sahabatku sudah tidak memerlukan bantuan anda" ucap ino sinis.

"Ya..ya..tentu saja,terima kasih kembali" ujar sasuke tak kalah sinisnya.

Ino mendengus tidak sopan,mengabaikan nada sindiran sasuke ketika pria itu membalas ucapannya.

Sasuke membalikan tubuhnya,menoleh sekilas ke arah sakura seakan-akan tidak rela meninggalkan gadis itu sendirian...'dia tidak sendirian bodoh,ada nenek sihir yang akan menjaganya selama 24jam' batin sasuke. Sasuke melangkahkan kakinya menuju pintu,melirik sekilas ke arah ino dengan sinisnya yang di balas dengan gadis pirang itu tak kalah sinisnya. Sasuke mendengus kesal,kembali berjalan ke arah pintu dan menutup pintu di belakangnya dengan suara sedikit keras,menandakan betapa kesal dirinya saat ini.

🌼🌼🌼

Scandal in Spring [Tamat] Where stories live. Discover now