Chapter 31 [END]

7.8K 521 111
                                    

Sakura berlari menembus kegelapan. Nafasnya tersenggal, sesekali ia menoleh ke belakang memastikan apakah sasori mengejarnya atau tidak.

Nihil, sakura tak bisa melihat apapun dalam gelap. Sinar bulan tak terlalu banyak membantunya. Maka dari itulah, sakura tetap berlari sekencang-kencangnya. Ia mengangkat rok gaunnya lebih tinggi sampai sepangkal paha agar lebih memudahkannya bergerak.

Sasuke

Bagaimana keadaan lelaki itu sekarang??

Sakura pergi meninggalkan sasuke ketika lelaki itu terluka tembak. Sakura belum sempat bertemu naruto, bagaimana kalau sasuke mengalami pendarahan karena lukanya?  Atau yang lebih parah, justru ia tertangkap oleh penjahatnya?

Sakura menggeleng lemah, mengusir pikiran-pikiran buruk yang berada di kepalanya. Ia harus yakin bahwa sasuke pasti baik-baik saja. Karena itulah sakura lebih mempercepat laju larinya, ingin secepat mungkin bertemu dengan calon suaminya.

"Kyaaa.. Aakkhh" sakura terjatuh, karena tak melihat akar pohon yang menjalar menghadang kakinya.

Perih ia rasakan di kedua lututnya. Sepertinya lututnya tergores batu-batu kecil.

"Sakura !! ".

Tubuh sakura menegang mendengar suara sasori jauh di belakangnya. Entah berapa meter, tapi gema suaranya terdengar sangat jelas.

Sakura mencoba berdiri, bertopang pada pohon besar yang mengakibatkannya terjatuh. Sakura berjalan terpincang, ia tak mungkin berlari dengan kondisi kakinya yang sakit seperti ini.

"Kemarilah sayangku, aku berjanji tak akan melukai mu" seru sasori lantang dengan cekikikannya yang mengerikan.

Sakura menoleh kesana-kemari mencari tempat bersembunyi. Di lihatnya sebuah pohon besar menjulang lima langkah di depannya. Sakura menghampiri pohon tersebut dan bersembunyi di baliknya.

Gadis  berambut merah muda itu menyandarkan tubuhnya lelah. Nafasnya terputus-putus tak beraturan, ia haus. Sakura meneguk ludahnya sendiri, membasahi tenggorokannya yang kering.

"Keluarlah sekarang jalang sialan".

Suara sasori kini penuh dengan amarah. Sepertinya ia murka karena tak menemukan sakura dimanapun.

"Keluar atau ku seret dan ku setubuhi tubuh indah mu sekarang juga".

Wajah sakura memucat mendengar ancaman sasori. Ia menggeleng tegas.  Bersumpah tak akan terpacing dengan semua ancaman yang lelaki merah itu lontarkan.

Suara hentakan sepatu terdengar di telinga. Sakura menahan nafasnya, ia semakin menghimpitkan tubuhnya di balik pohon. Menggulung asal rok lebarnya agat tak kelihatan.

"Lovely baby..ayoo maniss keluarlah".

Itu sasori.

Derapan kakinya terdengar begitu dekat. Sakura semakin bertambah pucat, dalam hati ia berdoa semoga sasori tak menemukannya.

Tapi sepertinya harapan tinggalah harapan. Tak lama sakura merasakan seseorang membekap mulutnya dan menyeret tubuhnya menjauh dari pohon tempatnya berlindung.

***

Sasuke menghentikan  kudanya ketika melihat sebuah gubuk kecil berada di tengah hutan. Firasatnya mengatakan ada sesuatu di gubuk tersebut. Karena itulah sasuke turun dari kudanya, melangkah perlahan tanpa menimbulkan suara.

Pintu gubuk tersebut terbuka lebar. Sasuke melongok melihat ke dalam, tak ada siapa pun. Tapi bagian dalam gubuk itu sangat berantakan, banyak pecahan gucci di mana-mana. Seolah-olah baru saja terjadi pertengkaran beberapa waktu yang lalu.

Scandal in Spring [Tamat] Where stories live. Discover now