Chapter 4

7.2K 625 6
                                    

Dont like dont read..

Sasuke pov

Aku melihatnya..

Gadis cantik itu..

Memang kecantikannya akan kalah jika di bandingkan dengan para wanita-wanita yang selalu mengejar ku,tapi entah kenapa ada sesuatu di dalam dirinya yang membuat ku sungguh terpesona.

Apa mungkin karena kedua mata  beriris emerald yang sekarang terlihat tidak hidup ?? Atau karena bibir mungil merah mudanya?? Dengan tubuh rampingnya mungkin? Entahlah aku tidak tahu,yang jelas sejak tiba disini bersama dengan naruto dan istrinya,aku tidak bisa mengalihkan pandanganku darinya.

Sama sekali..

Tidak bisa..

Sasuke pov end

***

Sakura pov

Ada apa ini..

Kenapa semua orang-orang menagis..


Kenapa ino memelukku begitu erat,dan menyuruhku untuk bersabar..

Kenapa hinata menangis dalam pelukan naruto,suaminya..

Kenapa karin,yang harusnya sekarang sedang berada di skotlandia untuk mengurusi pernikahannya malah ada disini,dan kenapa juga ia menangis seperti yang lainnya..

Ino melepaskan pelukannya,ia menatapku dengan kedua mata birunya yang telah memerah karna menangis sedari tadi..ada apa pig,kenapa kau melihatku seperti itu? Ingin sekali ku tanyakan hal itu kepadanya,tapi apa daya bibirku entah kenapa tidak bisa berbicara.

"Menangislah jidat..menangislah bodoohh" maki ino padaku.

Kenapa pig,kenapa kau malah menyuruhku untuk menagis..

Memangnya apa yang harus aku tangisi..

Kali ini giliran karin yang memeluk ku,dapat ku rasakkan tetesan air matanya yang jatuh membasahi gaun hitamku..

Ah ya,gaun hitam,,aku baru tersadar,,kenapa hari ini aku menggunakkan gaun hitam jelek ini...

Bukankah aku membenci warna hitam..bukankah warna ini hanya di gunakan untuk seseorang yang sedang berkabung...

Berkabung...

Siapa yang sedang berkabung disini...

Karin melepaskan pelukannya,ia menangkup kedua pipiku dan mengatakan sesuatu yang tidak bisa ku pahami.."sadarlah sayang,iklhaskan kepergian ayahmu".

Ayahh...

Ayahku...

Ada apa dengan ayah..

Bukankah ayah tadi sedang tidur di kamarnya...

Bukankah ayah tadi sedang..

Tiba-tiba sekelebat ingatan melintas di otak ku..

Ayahh..

Ayah tidur..

Tidur di kamarnya..

Saat aku ingin membangunkannya...

Aku melihat...

Kedua mataku terbelalak lebar,jantungku berdetak dengan cepat,sebuah ingatan beberapa jam yang lalu menghantam dengan keras di kepalaku..

Kini akhirnya semua menjadi jelas..

Kenapa mereka semua menangis..

Kenapa mereka memandang ku dengan tatapan iba sedari tadi..

Aku mengerti...

Aku tahu..

Aku ingat..

Bahwa ayah ku..

Telah tiada...

Aku menjerit keras,sekeras-kerasnya,,,

Tidak peduli bahwa baru saja tindakan ku itu mengagetkan semua orang..

Aku mundur menjauhi karin,menjambak keras rambut ku sendiri..

Aku masih menjerit seperti kesetenan..

"Ayaaaahhhhhh..." teriak ku pilu.

Aku tidak terima..

Aku tidak mau...

Aku tidak mau di tinggalkan..

Tanpa ku sadari air mata ku turun dengan begitu derasnya..

Tidak ku hiraukan beberapa orang yang ingin menenangkan ku..

Ino berusaha memeluk ku tapi aku malah mendorongnya..

Begitu pula dengan karin dan hinata,aku menepis semua usaha mereka untuk menenangkan ku..

Aku tidak butuh mereka..

Aku butuh ayah..

Aku hanya butuh ayah..

Aku menjerit lagi,kali ini lebih keras seolah aku ingin semua dunia ini hancur saat mendengar suara ku..

Tapi beberapa detik kemudian kegelapan menghampiriku..

Dan..

Ku rasakan sepasang lengan kokoh memeluk ku dari belakang menahan tubuhku...




Pendek??? Emang 😁

Okee maafkan yaakkk...
Lagi buntuuu ide...
Dan hanya ini yang bisa terfikirkan 😭

Semoga gak mengecewakan yakk..
Btw maaf kalo masih banyak typo dan eyd yang gk jelas..
Saya sudah berusaha dan akan terus berusaha mempeerbaiki lagi..

Okeee gk banyak cincong lagii,happy reading guys..
Tolong 🌟 jika berkenan 😁

Bye-bye..

Scandal in Spring [Tamat] Where stories live. Discover now