Chapter 25 (end??)

5.9K 591 55
                                    

Dont like dont read
.
.
.
.
.
.

London - inggris

Tuhan.. Aku sungguh-sungguh mencintainya.

Sasuke duduk bersimpuh di depan sakura yang tak menyadari kehadirannya.

"Cherry ?? " bisik sasuke seraya meraih tangan sakura dan menggenggamnya.

Sakura mendongakan kepalanya, ia menatap sasuke dalam-dalam.  Tanpa sadar, sakura membalas genggaman sasuke dan menghambur ke dalam pelukan lelaki tersebut.

"Hikss.. Hiks.. Sasuke.. aku..

Sasuke mengelus puncak kepala sakura, menenangkan gadis itu,, "Ssstttt cherry !! ".

Tangisan sakura semakin keras, ia semakin menenggelamkan dirinya ke dalam sasuke, menghirup dalam-dalam aroma musk pria tersebut.

Sasuke hanya bergeming, ia tak mengerti apa yang harus di lakukannya untuk menghentikan tangisan sakura, seandainya saja dulu ia pernah menerima tawaran ayahnya untuk meminjam buku tentang tata cara menangani wanita, mungkin saat ini sasuke tak akan sebodoh ini.

Setetes air mata ikut turun membasahi pipi tegas sasuke, hatinya terasa ikut sakit melihat sakura yang begitu rapuh dalam pelukannya.

Sasuke mengangkat tubuh mungil sakura yang ringan, ia berdiri seraya membawa sakura ke dalam gendongannya. Sasuke berjalan menuju bangku terdekat di sekitarnya, mendudukan dirinya disana tanpa melepaskan gendongannya terhadap sakura hingga membuat gadis gulali itu kini berada di atas pangkuannya.

Persetan dengan pandangan orang-orang yang akan mencemooh tindakan mereka yang memang tidak pantas di depan umum.  Sasuke tidak peduli, baginya yang terpenting saat ini ialah ketenangan sakura di sisinya.

"Hei cherry,mau aku ceritakan satu kisah cinta?? " bisik sasuke seraya merapikan rambut halus sakura yang sedikit berantakan.

Respon dari sakura hanyalah sebuah angukan kepala, gadis itu masih menangis sesenggukan.

Sasuke tersenyum lembut, di kecupnya puncak kepala sakura, sasuke memulai ceritanya,,, "Dulu sekali, ada seorang lelaki dari kalangan rakyat biasa yang jatuh cinta kepada purti seorang bangsawan terkenal. Lelaki itu hanya berprofesi sebagai pengantar susu setiap harinya, banyak orang yang menghinanya karena telah berani mencintai putri terhormat... " sasuke menghembuskan nafasnya, kemudian ia melanjutkan ceritanya,,, "Tetapi, lelaki itu tidak peduli dengan semua hinaan orang lain, justru hinaan-hinaan itu ia gunakan sebagai motivasi dirinya agar ia semakin memberanikan tekad mendekati putri tersebut ".

"La.. lalu apa yang terjadi pada mereka berdua ?? " lirih sakura di sela senggukannya seraya mengangkat kepalanya menatap sasuke penasaran.

Sasuke tersenyum kecil, ia merogoh saku mantelnya guna mengambil sapu tangan sutra berwarna biru navy favoritenya, dan membersihkan wajah sakura perlahan dari sisa-sisa air matanya.

"Dan pada suatu hari, lelaki tersebut datang ke rumah sang putri.  Ia ingin bertemu dengan sang putri, dan menyatakan keinginannya ".

Sakura mengernyit kan dahinya, ia membiarkan sasuke yang dengan lembutnya membersihkan wajahnya yang berantakan, ia bertanya.. "Keinginan ??  Memangnya apa keinginan lelaki itu?".

Scandal in Spring [Tamat] Where stories live. Discover now