Chapter 17 (masa lalu fugaku-end)

5.7K 541 65
                                    

Hello babbeeeee...

Ketemu lagi sama cerita ane yang ga-je ini 😝

Part ini masih tetep tentang jaman bapernya fugaku-mikoto yaaa,, so dilarang ada yang bingung tapi gak dilarang untuk bertanya.. Wkwkwk

Siippppp,, gak pake lamaaa...

Happy reading guys!!!!

Dont like dont read
.
.
.
.
.
.
.
.

"Lalu apa yang akan kau lakukan?? " tanya madara setelah fugaku selesai bercerita.

Fugaku memandang sendu ayahnya, ia menggelengkan kepalanya lemah.., "aku tidak tahu ayah ".

"Apa kau sungguh-sungguh mencintainya? ".

"Sangat!! ".

"Apa kau yakin gadis itu akan mencintaimu nantinya?? ".

Pertanyaan telak madara suskes membungkam mulut fugaku. Ia baru sadar, tidak mungkin seorang putri bangsawan seperti mikoto jatuh cinta dan mau menghabiskan sisa hidupnya dengan penjual susu keliling seperti dirinya.

Fugaku tertawa sinis, menyadari betapa bodoh dan naif dirinya. Jika ibunya sendiri saja yang bukan seorang bangsawan bisa meninggalkan fugaku dan ayahnya, lalu apa kabar dengan mikoto nantinya??  Sudah pasti gadis itu akan pergi meninggalkannya, kembali kepada kedua orang tuanya yang kaya raya. 

Madara terdiam melihat tingkah putranya yang diluar dugaannya, melihat respon fugaku barusan, sepertinya tebakan madara benar.  Gadis yang bernama mikoto ini tidak mencintai putranya,, belum mencintainya putranya. 

Selama madara mendengarkan cerita fugaku tadi, madara bisa menarik kesimpulan bahwa bukan salah gadis itu jika tidak mencintai putranya, karena sampai detik ini pun fugaku belum pernah menyapa gadis itu barang sekali saja, bagaimana bisa mikoto jatuh cinta padanya jika hanya mengobrol berdua saja mereka belum pernah??

Madara memutar kedua bola matanya bosan, putra bodohnya ini benar-benar..

Ctak

"Auww.. Ayahh!!! " fugaku memekik kaget ketika merasakan sakit di dahinya akibat lemparan sendok teh dari ayah tersayangnya.

Madara berdecak kesal.., "berhentilah tertawa seperti orang bodoh!!!!  Pikirkanlah sesuatu untuk membuat gadis itu menyukaimu ".

Fugaku masih menggerutu mengenai dahinya, tidak mau mengindahkan nasihat cerdas ayahnya.

"Fugaku!!!! " hardik madara kesal, melihat diacuhkan putra nya sendiri.

Fugaku memutar kedua bola matanya jengah, menurutnya nasihat sang ayah sama sekali tak akan membuahkan hasil.., "percuma ayah,, lebih baik aku sadar diri!! ".

"Menyerah sebelum berjuang??  Menjijikan!!! " ejek madara dengan senyum merendahkan.

"Aku tidak menyerah.. Aku hanya..." fugaku tidak bisa melesaikan kata-katanya, ia tertegun karena ejekan ayahnya, dan akhirnya senyum kecil terbit di sudut bibit fugaku ketika ia menyadari sesuatu.

Scandal in Spring [Tamat] Where stories live. Discover now