Chapter 12

7.1K 649 33
                                    

Hallo semuanyaaaaaa..
Saya kembali lagiiiii...
Adakah yang kangenn???  Wkwkwkwk

Belum sempat revisi.. Maafkan bila bamyak typo yang bertebaran.

Siippp gak pake lamaaa..
Happy reading babyy 😘

Dont like dont ride
.
.
.
.
.

London - inggris

"Jika kau nekat kesana, malah hanya akan menambah buruk reputasinya kawan!!! "

Sasuke mengurungkan langkah kakinya ketika mendengar suara dibelakangnya.  Ia membalikan badannya guna melihat sang pemilik suara, dan mendapati Earl of Winston berdiri tegak di belakangnya dengan segelas wine di tangannya.

Sasori maju melangkah mendekati sasuke, pandangannya tak pernah lepas dari sosok merah muda yang sedang duduk memyendiri di salah satu bangku taman miliknya.

"Aku tahu kau tertarik padanya... " sasori memutar-mutar gelas kristal ditangannya dengan lihai... "Begitu juga denganku dude".

Sasuke menatap datar bangsawan terhormat di depannya ini, sekelebat raut terkejut sempat terlintas di wajah sasuke ketika mendengar sasori secara terang-terangan mengakui ketertarikannya terhadap sakura, tapi pengusaha muda keluarga Hunt ini bisa menutupi ekspresinya dengan topeng datar kebanggannya.

"Apa yang membuatmu menyimpulkan bahwa aku tertarik kepadanya??? " pancing sasuke.

Sasori tersenyum kecil.. "Aku mengenalmu sasuke... "

Sasuke mendengus... "Lalu apa yang membuatmu tertarik padanya?? ".

Bukannya menjawab pertanyaan sasuke, sasori malah memutar tubuhnya dan berjalan masuk kembali ke dalam rumah megahnya.

Sasuke mengangkat satu alisnya, bingung melihat tingkah sang tuan rumah yang malah menghindari pertanyaannya.

"Winston?? "

Sasori berhenti mendengar panggilan sasuke, tanpa memutar tubuhnya, sasori menunggu apa yang akan dikatakan sasuke.

"Aku juga mengenalmu dengan baik sasori,, dan jika alasanmu tertarik kepadanya sama seperti yang ada dalam pikiranku... " sasuke sengaja menjeda kalimatnya.. "Kau tahu akan berhadapan dengan siapa bukan??? ".

Sasori menoleh menatap sasuke, memberikan senyum misteriusnya, sasori berkata... "I know... ".

Dan sasori pun berlalu meninggalkan sasuke yang masih berdiri tegak memandangi kepergiannya.

Sasuke mendengus kesal,  mempunyai saingan seperti sasori bukanlah hal yang mudah.  Apalagi sasuke sangat tahu apa yang di inginkan lelaki berambut merah darah itu kepada gadis pujaannya.  Sasori hanya menginginkan tubuh sakura.. Yaahh, sasuke sangat tahu itu.

Bukan rahasia lagi bahwa sasori adalah penjahat kelamin paling brengsek di london, dan sasuke pastikan,dia tidak akan membiarkan ujung jari sasori bisa menyentuh tubuh sakura sejengkalpun.

Sasuke menghela nafasnya, kembali ia mengalihkan pandangannya ke arah bangku taman tempat gadis musim semi itu duduk termenung disana, dan mendapati bangku itu sudah kosong, gadis itu sudah pergi tanpa sepengetahuannya.

Scandal in Spring [Tamat] Where stories live. Discover now