Chapter 23

5.7K 628 74
                                    

Dont like dont read
.
.
.
.
.

London - inggris

"Menghilang??  Ibu, apa maksudmu? " desak sasuke panik mendengar laporan ibunya.

Mikoto menghela nafasnya secara dramatis,di sentuhnya pundak sasuke untuk menenangkan kegelisahan putra nya.., "Sakura menghilang ketika ia melihatmu berbincang dengan seriusnya bersama annabelle tadi son ".

Sasuke menyugar rambutnya gusar, kepanikan melanda dirinya.., "Damn.. damn.. damn it ".

"Ehemmmmm.. Hanya untuk kali ini ku ijinkan kau mengumpat di depan ibu mu ini sas-key " tegur mikoto halus.

"Im sorry mom, aku hanya.. " sasuke tak bisa meneruskan kalimatnya, pikirannya begitu kacau, otaknya sibuk memikirkan dimana keberadaan sakura saat ini.

Di tengah kesenangan mikoto melihat kegundahan putra bungsunya, ekor matanya tak sengaja melihat ino melambaikan tangan kepadanya.  Di kejauhan sana, terlihat ino kembali melambaikan tangannya seraya menunjuk-nunjuk arah taman labirin pribadi milik keluarga naruto, ino berbicara tanpa suara mengatakan 'sakura ada di dalam sana'. 

Mikoto mengedipkan sebelah matanya kepada ino, pertanda bahwa ia mengerti maksud gadis pirang tersebut, ino pun juga menganguk puas menanggapinya, setelah itu gadis berambut pirang itu pergi melenggang dari tempatnya berdiri sekarang menuju ke tempat kekasihnya yang sedang berdiri menunggunya dengan raut wajah bingung melihat tingkah calon istrinya yang seakan sedang melakukan persengkokolan rahasia dengan ibunda sasuke hunt.

Dalam hati mikoto terkikik melihat ino yang terlihat kelabakan memberi penjelasan kepada calon suaminya,mikoto sangat berterima kasih kepada gadis pirang itu karena telah membantu dalam rencana ini, mikoto berjanji setelah rencana ini berjalan lancar, ia akan memberikan satu set perhiasan berbatu aquamerine kepada ino sebagai tanda terima kasihnya.

Menfokuskan kembali perhatiannya kepada sasuke, mikoto menepuk ringan pundak putranya guna mencari perhatian sasuke agar teralih kepadanya.., "Mungkin kau bisa mencarinya di suatu tempat di sekitar sini son ".

Sasuke mengernyitkan dahinya tak mengerti.., "Di sekitar sini??  tapi dimana bu? ".

"Huummm.. bagaimana dengan taman?? " usul mikoto dengan sengaja.

Sasuke mengalihkan atensinya ke arah taman labirin yang berada tepat di belakangnya, batin sasuke mengatakan mungkin saja sakura memang berada di taman tersebut, mengingat kecintaan gadis itu terhadap bunga, apalagi dulu sasuke juga pernah memergoki sakura yang sedang menangis sendirian di taman milik Earl of winston.

"Ibu benar, aku akan mencoba mencarinya di sana " pamit sasuke seraya tersenyum tipis.

Mikoto pun membalas senyuman tipis putra bungsunya.., " Iya nak, cari dia dan lekas jadikan gadis itu menantu di keluarga kita ".

Sasuke tertawa renyah mendengar permintaan ibunya, ia tak menyangka bahwa ternyata bukan hanya dirinya sajalah yang sudah tak sabar menjadikan sakura istrinya, tapi ibunya sendiri pun juga menginginkan hal yang sama.

"Tentu saja mom, pegang janji ku " ucap sasuke seraya mengedipkan sebelah matanya. Setelah itu sasuke pun pergi beranjak meninggalkan ibunya yang tengah tertawa, tanpa tahu bahwa di belakang ibunya ada sesosok lelaki paruh bayah yang cemberut melihat tingkah putranya sendiri yang sedang menggoda ibunya tadi.

"Dasar bocah kurang ajar!! ".

Sebuah suara maskulin di belakangnya mengagetkan mikoto, membuat mikoto menghentikan tawanya.  Tapi setelah menoleh melihat sang empunya suara, mikoto kembali tertawa merdu melihat suami tersayangnya yang sedang memasang tampang suntuk, lagi-lagi kecemburuan fugaku yang tidak pada tempatnya.

"Sudahlah darling,, ingat dia putra kita " ujar mikoto menenagkan.

"Yeah, tapi tidak seharusnya ia mengedipkan mata genit seperti itu kepada ibunya sendiri " gerutu fugaku.

Mikoto tersenyum lembut.., " Itu tandanya ia menyayangi ibunya ".

Melihat tak ada respon dari fugaku, mikoto mengusap lembut dada bidang suaminya, sentuhan itu selalu ia lakukan ketika fugaku di landa kecemburuan seperti ini.., "bagaimana kalau setelah ini kita pergi berdua saja?  Di tempat rahasia kita?? " bisik mikoto manja.

Sontak wajah fugaku langsung sumringah mendengarnya, tersenyum lebar fugaku mengangkat dagu mungil istrinya, mengecup lembut bibir mikoto, tidak memperdulikan bahwa mereka saat ini menjadi tontonan para tamu lainnya, ada yang mencibir dan ada juga yang iri dengan kemesraan mereka berdua.

"Apapun untukmu darling " bisik fugaku pelan di sela ciuman mereka.

"Apa tidak lebih baik kalian mencari kamar saja??" tegur itachi malas melihat kemesraan kedua orang tuanya di depan umum seperti biasanya.

"Cih... Bilang saja iri!! " ejek fugaku.

Itachi berdecak sebal mendengar ejekan ayahnya, tidak mau memperpanjang masalah, itachi malah menanyakan keberadaan adiknya.., "Ibu, dimana sasuke?? ".

"Dia sedang mencari sakura ".

"Mencari sakura??  Mereka belum bertemu?? ".

Mikoto menggelengkan kepalanya.., "Sepertinya rencana kita akan berjalan lancar ".

Itachi menganguk-angukan kepalanya tanda setuju, diliriknya sang ayah yang masih mencuri cium-cium kecil dari ibunya, itachi memutar kedua bola matanya jengah melihat kelakuan ayahnya, percuma saja menghardik ayahnya, kepala keluarga Hunt itu tidak akan mau mendengarkan.

"Ngomong-ngomong itachi, dari mana saja kau nak??  Kami tidak melihatmu dari tadi ". tanya mikoto penuh perhatian.

"Aku sedang berbincang denga teman lama ku ibu, maaf aku belum sempat menyapa kalian tadi " jawab itachi seraya tersenyum meminta maaf.

"Ahh.. Kami pikir kau sedang menggoda salah satu gadis disini " sindir fugaku, karena memang benar tadi ia sempat melihat itachi sedang berbincang berdua saja di sudut ruangan dengan seorang gadis berambut coklat.

Itachi diam seribu bahasa,ia tidak menyangka bahwa ayahnya memergokinya ketika ia berbincang dengan Miss Miranda tadi, mantan kekasihnya dulu.

Fugaku tersenyum puas melihat kebungkaman putra sulungnya, dengan jahil fugaku kembali mengusili itachi dengan terus menyindirnya.., "Miss Miranda bukan??  Seingat ayah, kau pernah dekat dengannya ".

"Ohh waoww.. Benarkah??  Miss Miranda yang itu??  Putri bungsu keluarga Leonidas??  Dari amerika itu? " tanya mikoto terkejut, ia baru tahu bahwa putra sulungnya pernah dekat dengan gadis cantik bermata coklat itu.

"Yeah..  Begitulah bu " jawab itachi malas.

"Kenapa kau tidak pernah memperkenalkannya  pada ibu mu ini?? " tegur mikoto tak terima.

"Oh cmon mam, hubungan kami hanya sebentar " ujar itachi membela dirinya.

"Kenapa hanya sebentar??  Kau menyakitinya i.. ta.. chi?? " tanya mikoto penuh penekanan, ia tak mau putra-putra nya menyakiti para gadis yang dekat dengan mereka, bagi mikoto menyakiti seorang gadis bukanlah sikap seorang gentleman sejati.

Itachi tampak kelabakan menjawab pertanyaan ibunya.., "Ehmmmm.. Well.. Yeah.. ".

Mendengar pengakuan putranya, membuat mikoto menyipitkan matanya,ia melangkah mendekati itachi, menusuk dada bidang itachi dengan telunjuknya, mikoto mendesisi marah.., "Apa yang sudah kau lakukan padanya Mr. Hunt?? ".

Itachi mengumpat dalam hatinya, diliriknya sang ayah yang sedang tersenyum penuh kemenangan melihat posisi nya yang terpojok saat ini, membuat itachi mengusap wajahnya gusar.  Itachi tahu, ia tak akan bisa lepas dengan mudah dari ibunya sebelum menceritakan semuanya.

"Oh god..please help me!!! ".

💖💖💖

Ada yang kangen saya??  Wkwkwk
Jangan lupa klik 🌟 nya beebbb..




Scandal in Spring [Tamat] Where stories live. Discover now