02

2.7K 468 50
                                    

Jonghyun masih menatap berkas-berkas yang ada dihadapannya. Sesekali ia melirik kearah sofa, yang dinama Nico ia letakan diatas sofa tersebut dengan sebuah bantal guling kecil sebagai pembatas. Sebenarnya Jonghyun sudah mulai terbiasa. Terlebih ini sudah satu minggu sejak kepergian istrinya keluar negeri. Berbeda dari awal kemarin saat ia masih kerepotan saat harus membawa Nico ke perusahaan.

Sebenarnya bisa saja Jonghyun menitipkan Nico kepada sang Ibu, tapi tetap saja rasa sungkan ini menghalangi niatnya. Jonghyun tidak merasa enak, terlebih lagi ibu Jonghyun harus mengurusi kedua cucu dari anak kakak, dan juga adik Jonghyun. Jadi, Jonghyun tidak mau menambahkan beban sang ibu apalagi Nico yang tergolong masih dalam masa aktif-aktifnya, pasti itu akan semakin membuat ibu Jonghyun merasa kelimpungan.

Dering ponsel yang ada dikantong celananya membuat Jonghyun menghentikan sejenak aktivitasnya. Ia merogoh kantong celananya, mengambil ponsel miliknya. Ternyata ada panggilan masuk dari Jira, istrinya. Dengan raut wajah gembira Jonghyun langsung menekan tombol hijau. Dan menempelkan benda persegi itu ditelinganya.

"Hallo?" Sapa Jonghyun.

Tak lama kemudian, suara lembut istrinya terdengar di telinganya.

"Haii sayang, apa kabar? Gimana keadaan Nico. Baik aja kan?"

Jonghyun tersenyum. "Baik kok, ada apa? Tumben gak sibuk. Biasanya aja sibuk" ujar Jonghyun yang setengahnya menyindir.

Terdengar dari seberang istrinya berdecak mendengar ucapan Jonghyun. Membuat Jonghyun terkekeh.

"Apaan deh kamu. Aku kan lagi sibuk belajar. Nyebelin banget ih"

Jonghyun sontak tertawa, "Iya-iya, maaf. Ada apa? Kok tumben nelfon?"

"Aku mau bilang nih. Temen ku bakalan adain acara baby shower gitu, dia terus ngundang aku"

"Terus?"tanya Jonghyun bingung. Kini keningnya mengernyit, membuat kedua alisnya hampir bertautan.

"Karena aku lagi ada di luar negeri. Aku bilang gak bisa, tapi dia maksa supaya Nico datang kesana. Um, kamu bisa dateng kesana? Bawa Nico juga" Suara Jira berubah, memohon kepada Jonghyun.

Sebuah hal yang Jonghyun benci karena harus mendengar nada suara Jira yang memohon seperti itu.

Jonghyun menghela nafas panjang, ia menyenderkan tubuhnya kekursi kerjanya. Tangannya memijat pelipisnya pelan, terlalu banyak urusan yang harus Jonghyun selesaikan. Dan sekarang. Istrinya meminta dirinya untuk menghadiri acara yang sama sekali Jonghyun tidak mengerti. Acara yang tidak lebih penting daripada menyelesaikan pekerjaannya yang sudah menumpuk.

"Halo sayang? Halo"

Jonghyun tersentak saat mendengar suara istrinya. Ia berdeham pelan sebelum akhirnya kembali bersuara.

"Kamu kan tau, kerjaan aku banyak. Gak mungkinkan aku tinggal gitu aja?"

"Iya aku tau, tapi kita harus menghargai undangannya dong. Mereka aja dateng waktu acara baby shower aku, masa kita gak dateng? Lagi pula ini acara sahabat aku yang"

Jonghyun menghelang nafas. Ia lupa, istrinya itu tidak pernah menerima penolakan.

"Okay, jadi tempatnya dimana?"

-
Hana menghempaskan tubuhnya kekursi kerjanya. Kepalanya terlalu pusing untuk berfikir sekarang. Banyak sekali desain yang belum ia selesaikan, dan juga perkejaan lainnya yang menumpuk. Hana meraih ponsel yang ia letakkan diatas meja. Dihidupkannya benda persegi tersebut untuk melihat chat yang dikirimkan oleh teman-temannya yang sudah menumpuk.

Refleks Hana berdecak saat melihat notifikasi group chat bersama dengan teman-temannya itu. Benar-benar tipe mama muda sekali.

Istri idaman uye(5)

Baby Shower ; Kim Jonghyun✓Where stories live. Discover now