09

1.2K 241 4
                                    

Jonghyun menggeram kesal saat melihat setumpuk berkas yang masih harus ia periksa dan juga ditanda tangani. Sumpah demi apapun disaat seperti ini Jonghyun benar-benar benci dengan pekerjaannya. Sudah lebih dari seminggu ini semua pekerjaan Jonghyun terlantar. Terlebih lagi karena Nico yang lebih sering rewel, dan ya seperti sekarang. Jonghyun harus meminta bantuan Mingyu untuk mengurus Nico sementara ia harus segera menyelesaikan semua pekerjaannya.

Jangan tanya mengapa Jonghyun tidak menitipkan Nico kepada Hana seperti biasanya, karena Hana sedang berada diluar kota. Membuat Jonghyun mau tidak mau harus mengurus Nico tanpa bantuan perempuan itu lagi. Jonghyun sebenarnya kesal dengan Hana, karena perempuan itu selalu mengabaikan semua chat, dan juga panggilan video Jonghyun selama seminggu ini. Dan itu semua benar-benar membuat Jonghyun uring-uringan tanpa sebab.

Mingyu yang duduk disofa ruangan Jonghyun, menatap kearah Jonghyun yang tengah memperhatikan layar komputer didepannya dengan serius.

"Tumben bang Nico lo ajak ke kantor, emangnya Hana kemana ?" Tanya Mingyu sambil memainkan tangan Nico.

Jonghyun hanya membalas dengan gumaman, tidak terlalu perduli dengan ucapan yang dilontarkan oleh Mingyu.

"Lo ngacangin chatnya mbak Jira ya bang?" Tanya Mingyu lagi dan lagi-lagi hanya Jonghyun balas dengan gumaman.

"Pantes aja dia spam chat ke gue. Katanya mbak Jira, lo harus dateng nanti malem keacara temennya" Jonghyun hanya mengucapkan kata 'iya. Membuat Mingyu berdedak kesal.

"Hana emang kemana bang? Lagi jalan pacarnya? Atau kemana?" Tanya Mingyu lagi.

Jonghyun mendengus kesal mendengar perkataan Mingyu. "Lagi pergi, ada kerjaan diluar kota" jawab Jonghyun.

"Pergi apa dia udah punya pacar bang? Mangkanya dia gak mau bantu ngurus Nico lagi" ujar Mingyu diakhiri dengan dengusan pelan.

Jonghyun langsung mengalihkan perhatiannya kepada Mingyu, ia menatap Mingyu nyalang. Membuat Mingyu terkekeh kecil melihat hal itu. "Kenapa bang? Bener kan ucapan gue? Siapa tau dia memang udah ada pacar" ujar Mingyu.

Jonghyun mendelik kesal. "Dia gak punya pacar" gumam Jonghyun yang masih bisa didengar oleh Mingyu.

"Lah emang kalau dia selama ini sendiri, berarti dia gak punya pacar gitu? Siapa tau ldr"ucapan Mingyu itu sukses membuat Jonghyun berdecak sebal.

"Bacot lo item!"

Mingyu sukses membuat mood-nya semakin berantakan hari ini.


Hana menatap jalanan yang ada dihadapannya yang sudah dipenuhi oleh puluhan, bahkan ratusan kendaraan lainnya. Siang ini keadaan kota tanah kelahirannya terlihat lumayan ramai, membuat jalanan menjadi sedikit macet. Mungkin karena sekarang adalah waktu liburan, ataupun memang ada keperluan lainnya dikota kelahiran perempuan tersebut.

"Teh, gak mau makan dulu?" Hana langsung beralih kearah samping. Dimana terlihat sosok adik laki-lakinya yang masih fokus dengan jalanan didepannya.

"Kamu laper ya jin?" Tanya Hana yang langsung diangguki oleh Woojin.

"Iya teh, laper. Tadikan gak sempat makan siang dulu" jawab Woojin. Hana menghela nafas. Tangannya terulur untuk mengusap rambut adik laki-lakinya itu.

"Yaudah nanti didepan ada MCD, belok aja nanti" ujar Hana yang langsung diangguki oleh Woojin.

Iya, saat pagi tadi Hana mendapatkan informasi dari para sahabatnya bahwa nanti malam salah satu teman SMA mereka akan mengadakan acara syukuran sama seperti yang Solja lakukan berberapa bulan yang lalu. Dan tentunya Hana diundang juga. Membuat Hana juga segan untuk menolak, maka dari itu Hana memutuskan untuk pulang kembali ke apartemennya. Bersama dengan Woojin, awalnya Hana ingin mengajak kedua adik laki-lakinya tersebut. Tapi karena Jihoon, harus melakukan test untuk masuk akademi militer membuat Hana hanya mengajak Woojin saja.

Kedua adiknya sekarang sudah disibukkan dengan berbagai macam test, setelah lulus dari SMA 2 bulan yang lalu. Woojin sendiri sudah masuk kesalah satu Universitas terkenal dikota kelahiran Hana, dan tinggal menunggu OSPEK yang akan dilakukan bulan depan. Sementara Jihoon, memutuskan untuk masuk kedalam akademi militer. Bahkan Hana sendiri tidak percaya bahwa Jihoon, adiknya yang berwajah imut itu memutuskan untuk menjadi abdi negara.

"Ospek kapan Jin?" Tanya Hana.

"Bulan depan teh, kenapa?" Jawab Woojin tanpa mengalihkan perhatiannya dari jalanan didepannya.

Hana menggeleng, "gak papa. Tapi kalau Ujin tinggal sama teteh beberapa waktu mau gak?" Tawar Hana. Woojin melirik kearah Hana sekilas dan kemudian mengangguk.

"Iya, woojin mau. Sekalian jagain teteh" ujar woojin yang membuat Hana langsung memeluk lengan Woojin gemas.

"utututu baiknya adikku ini"

Woojin hanya terkekeh karena tingkah kakak perempuannya itu, "Teh, Ini belokkan?" Tanya Woojin saat matanya melihat plang besar yang terpasang dipinggir jalan.

Hana mengangguk. "Iya belok. Tapi makan dimobil aja ya? Biar nanti gantian teteh yang bawa. Biar gak makan waktu" ujar Hana yang langsung diangguki oleh Woojin.

Hampir 3 jam Hana melakukan perjalanan untuk sampai kembali keapartemen miliknya. Tentu saja karena macet yang terjadi membuat Hana membutuhkan waktu yang lebih banyak.

Setelah memarkirkan mobilnya dibasement apartemen, Hana langsung menggandeng tangan Woojin untuk masuk kedalan apartemen miliknya.

"Kamu gak ngantuk kan?" Tanya Hana yang dibalas gelengan dari Woojin.

"Kenapa teh?" Tanyanya penasaran.

"Nanti malem temenin teteh" Woojin menganggukkan kepalanya. Tangannya terulur untuk menekan tombol lift agar terbuka. "Tapi Woojin gak ada baju buat dateng. Tadikan cuman bawa sedikit" ujar Woojin.

"Gampang itu mah, nanti teteh beliin sekalian teteh mau ambil dress. Itu udah kebuka"ucap Hana sambil menunjuk pintu lift yang sudah terbuka.

Woojin hanya menganggukkan kepalanya. Keduanya sama-sama masuk kedalam lift. "Tapi nanti teteh beliin Woojin baju juga ya. Kan baju Woojin gak banyak" ujar Woojin yang langsung dihadiahi cubitan oleh Hana.

"Tuhkan! Mintanya pasti aneh-aneh ih!" Woojin terkekeh. Untungnya lift hanya diisi oleh mereka berdua.

"Kan teteh baik sama woojin. Masa gak mau beliin woojin si?" Goda Woojin. Hana berdecak jengkel.

"Mending tadi teteh ngajak Jihoon aja daripada kamu!" Seru Hana sambil memukul lengan Woojin cukup kencang. Bukannya mengaduh kesakitan, Woojin malah tertawa geli.

"Sama Jihoon uang teteh habis buat beliin dia makanan" balas Woojin yang membuat Hana merengut.

"Dasar!"

Adiknya ini memang benar-benar.

----
Tbc

Gak tau kenapa aku suka update ini. Wkwkwkwk. Semoga suka!!

-kairzel

Baby Shower ; Kim Jonghyun✓Where stories live. Discover now