31

1.7K 332 25
                                    

Hana side

3 tahun kemudian

Sore itu keadaan bandara bisa terbilang cukup ramai. Mungkin karena berbarengan musim liburan juga, sehingga banyak orang yang hendak pergi untuk berlibur. Sama halnya dengan Hana, setelah 5 tahun pergi. Akhirnya ia memutuskan untuk pulang kembali ke negera kelahirannya. Pulang ketempat dimana ia menghabiskan waktu, bersama dengan orang-orang terkasih. Dengan Ara yang tengah ia genggam ditangan kirinya, sementara tangan kanannya berada di telinganya, menggenggam sebuah ponsel berwarna putih miliknya.

"Kamu dimana? Teteh udah keluar ini"ujarnya kepada orang yang berada di sebrang sana.

"...."

"Buruan! Gak jemput 5 menit lagi teteh balik lagi ke jepang!"seru Hana sebelum akhirnya memutuskan panggilan secara sepihak.

Woojin bilang ia masih ada urusan, kemungkinan akan sedikit telat. Namun Hana sudah merasakan lelah, delay selama 3 jam karena cuaca buruk membuatnya merasa lelah. Namun saat ia keluar dari bandara, sebuah suara menyeruakan nama anaknya. Membuat Hana menoleh kearah sumber suara, kemudian ia tersenyum lebar sambil menatap adiknya yang tengah mengenakan pakaian loreng-loreng miliknya. Baju dinas kebanggaan.

"Ara!"seruan itu membuat Ara langsung memaksa melepaskan diri dari genggaman Hana dan berlari kearah Jihoon dengan langkah mungilnya.

Jihoon berjongkok, sudah siap menerima kehadiran Ara. Dan dalam hitungan seperkian detik tubuh mungil Ara sudah berhasil berada didalam dekapan Jihoon. Ara tertawa, membuat Hana mengulum senyuman.

Dengan sedikit cepat ia berjalan mendekat kearah Jihoon, menepuk bahu Jihoon. Membuat Jihoon menoleh kearahnya.

"Cuman kamu aja yang jemput teteh?"tanya Hana.

Jihoon menggelengkan kepalanya, "Enggak aku bareng—"ucapan Jihoon terputus saat anak laki-laki berusia sekitar 6 tahun memeluk kaki Hana tiba-tiba.

Membuat Hana menoleh, kemudian ia tersenyum senang.

"Ayah mana?"tanya Hana langsung sambil mengusap surai hitam anak laki-laki itu.

Anak laki-laki itu lantas menunjuk kearah dimana seorang pria dengan baju kerjanya berjalan kearahnya dengan tergesa-gesa.

"Maaf, tadi habis nyari parkiran mobil"seru pria tersebut.

Hana menganggukkan kepalanya, "gak papa Kak. Yaudah ayuk pulang, aku capek banget"jawab Hana.

Jihoon, maupun pria tersebut sontak menganggukkan kepalanya. Sementara Ara sudah berpindah kedalam dekapan pria itu.

"Anak ayah cantik banget sih, udah lama gak ketemu"seru pria itu sambil mencium pipi Ara gemas.

Ara tertawa, "ayah bau"ucap Ara tiba-tiba yang membuat Hana, Jihoon, bahkan pria tersebut tertawa.

"Nda, Nico laper"mendengar keluhan tersebut membuat Hana menoleh.

Hana mengusap rambut Nico dengan sayang, "kita pulang dulu ya? Biar nanti bunda yang masak untuk bang Nico"jawab Hana yang dibalas anggukan oleh Nico.

Setelah itu ke-limanya berjalan beriringan menuju basement bandara dimana mobil milik pria yang tak lain adalah Jonghyun terparkir.

Pasti kalian bertanya-tanya bagaimana Hana bisa dengan Jonghyun. Semua itu berwaral dari Mingyu. Mingyu yang berusaha untuk membuat keduanya kembali bersatu.

Flashback

Setelah kejadian dimana ia bertemu dengan Jonghyun, Hana kembali ke apartemennya bersama dengan Yanan. Selama perjalanan, Hana tidak bisa lagi membendung tangisnya. Perasaannya campur aduk, membuatnya tak tahu harus melakukan apa.

Baru saja Hana hendak membuka pintu apartemennya, namun tiba-tiba tangannya ditarik. Membuat tubuh Hana berputar, Hana terdiam. Saat menatap wajah Mingyu yang sudah dipenuhi oleh keringat.

"Han, Nico masuk rumah sakit"


Hana masih terduduk disamping ranjang rumah sakit itu, menatap kearah Nico yang tengah tertidur dengan kepala yang diperban, dan beberapa bagian tubuh ditutupi oleh kain kasa. Hana meremas kedua tangannya, mencoba untuk menghilangkan rasa khawatirnya, dan juga beberapa pikiran negatif. Sudah 2 jam Hana berada disini, menemani Nico yang masih tertidur karena pengaruh obat bius.

Jonghyun, maupun Mingyu masih berada dikantor polisi. Mencoba untuk mengurus kecelakaan yang menimpa Nico. Jujur saja Hana kalut, ia rindu dengan Nico. Ingin bertemu dengan Nico, namun bukan dengan keadaan seperti ini. Bukan dengan keadaan Nico yang terbaring lemas tak berdaya seperti ini

Hana menundukkan wajahnya, membiarkan air matanya kembali tumpah. Pikirannya kalut, takut jika Nico kenapa-kenapa.

"Bunda..."lenguhan itu sontak membuat Hana langsung mengangkat kepalanya.

Menatap kearah Nico yang sudah membuka matanya, dengan refleks Hana langsung menekan tombol untuk memanggil dokter.

Setelah beberapa dokter beserta perawat pergi, dan mengatakan bahwa keadaan Nico sudah membaik. Hana langsung kembali masuk kedalam ruangan.

"Bun,"panggil Nico.

Hana terdiam, masih tak menyangka jika Nico masih menghafal wajahnya. Padahal ia pergi meninggalkan Nico saat umurnya masih benar-benar kecil.

"Nico inget bunda?"tanya Hana tak percaya.

Dengan polosnya Nico menganggukkan kepalanya, "kan bunda, bundanya Nico"jawabnya dengan aksen cedalnya yang sontak membuat Hana langsung menangis.

Dengan cepat Hana menghampiri ranjang Nico, dan langsung memeluk tubuh ringkih tersebut. Tubuh mungil, yang dipenuhi oleh beberapa luka yang sudah dibalut dengan kasa.

"Bunda, Nico angen sama bunda"Ujar Nico dengan aksen cadelnya.

Hana menganggukkan kepalanya, "Bunda juga kangen sama Nico"balas Hana.

----
Tbc

Hhhhh, ga ada ide:(

Baby Shower ; Kim Jonghyun✓Where stories live. Discover now