11

1.4K 311 19
                                    

Pagi ini gue terbangun dengan wajah Nico yang masih tidur didalam pelukan gue. Sementara disamping Nico ada Woojin yang masih tertidur dengan pulas.

Please, gue gak incest ya. Cuma tadi malem Woojin selalu gangguin Nico, dan berakhirlah dengan dia yang ikut tidur bareng diatas kasur sama gue. Sebenarnya ada kamar satu lagi. Tapi belum sempat buat gue beresin. Jadi ya sekalian aja tidur bareng.

Bukan tidur yang macem-macem, tapi beneran tidur loh ya. Beneran tidur.

Tangan gue bergerak untuk menepuk-nepuk pelan bokong Nico, membuat Nico lebih nyenyak tertidur lagi. Setelah itu, gue langsung ngambil selimut untuk nyelimutin badan Nico dan juga Woojin. Gue tersenyum gemas sendiri melihat pemandangan ini.

Gue langsung melirik jam dinding yang terpasang dikamar gue. Ternyata udah jam 7 pagi. Gue langsung bergegas turun untuk bikin sarapan Nico, dan juga Woojin.

Nico memang tidur sama gue karena semalem mas Jonghyun gak datang untuk jemput. Bahkan enggak ngechat sama gue sekali. Hanya chat dari Mingyu yang isinya menyuruh gue buat jagain Nico, dan gue iya-iya aja. Lagian gue kangen berat sama Nico. Apalagi pipi gembilnya. Aduh, gak kuat gue, pengen gue unyel-unyel rasanya.

Disaat gue lagi sibuk-sibuknya buat sarapan plus nasi tim untuk Nico, suara serak Woojin buat gue langsung noleh dan senyum. Ternyata mereka berdua udah bangun, kepala Nico yang nempel di bahu Woojin, dengan mata meremnya itu buat gue bener-bener gak kuat. Pengen banget gue cubit pipinya. Tapi gak mungkin, karena kalau pagi-pagi gini. Nico paling anti diganggu. Yang ada bisa-bisa tantrum sampai nanti sore, karena sebel digangguin pagi-pagi.

"Udah bangun Jin?"tanya gue sama Woojin yang masih setengah merem.

Woojin ngangguk-ngangguk. Kemudian dia milih buat duduk di kursi meja makan. Dan tentunya dengan Nico yang ada didalam gendongan dia.

Gue langsung mempercepat masak gue. Setelah selesai, gue langsung menyiapkan sarapan untuk Woojin, dan juga untuk gue diatas piring. Sementara untuk Nico gue siapkan sendiri. Setelah itu, gue langsung meletakkan piring untuk Woojin dihadapannya, sementara Nico gue ambil dari dalam gendongannya. "Kamu cuci muka dulu"ujar gue.

Woojin menganggukkan kepalanya. Ia berjalan kearah kamar mandi yang berada dekat didapur untuk mencuci wajahnya. Sementara gue langsung duduk dengan Nico yang masih ada digendongan gue.

Nico menggeliat pelan. Bukannya bangun, dia malah sandaran didada gue. Gue terkekeh. Dia gemesin banget. Rasanya gak sabar pengen punya anak. Baru saja gue menarik mangkuk kecil berisikan nasi tim untuk Nico, bel apartement gue berbunyi.

"Jin! Tolong bukain pintunya!"ujar gue sedikit berteriak.

"Iya!"balas Woojin.

Setelah itu, gue langsung mengambil sendok makan Nico. Dan mulai menyuapinya. Dia lucu, matanya masih merem tapi mulutnya kebuka buat nerima sarapannya. Lucu banget yaampun.

"Siapa jin?"tanya gue tanpa mengalihkan perhatian gue dari Nico saat mendengar suara kaki mendekat kearah meja makan.

"Gak tau teh. Gak kenal, tapi katanya ayahnya Nico"ujar Woojin.

Gue menganggukkan kepala gue. Kemudian kembali melanjutkan aktivitas gue. Bentar-bentar. Apa kata Woojin? Ayah Nico? Berarti mas Jonghyun dong!

Gue langsung mengangkat kepala gue. Dan bener aja! Itu mas Jonghyun!

Mas Jonghyun menatap gue dengan senyumannya. Gue cuman natap dia dengan wajah bloon milik gue.

Sumpah demi apapun, gue belum siap untuk ketemu sama kak Jonghyun.

"Eh mas Jonghyun"ujar gue seraya tersenyum canggung.

"Ayo mas duduk dulu, sarapan dulu"ujar gue seraya menunjuk kearah kursi makan.

Mas Jonghyun menganggukkan kepalanya, sebelum akhirnya memilih posisi untuk duduk disamping gue. Maka dari itu, pagi ini sarapan gue, gue relakan untuk mas Jonghyun. Gue tau dia pasti belum sarapan, jadinya ya gitu. Sementara Woojin udah fokus sama sarapannya. Mas Jonghyun juga ikut menikmati sarapan tanpa banyak bicara. Beda sama Woojin yang sesekali bacot.

Jujur aja gue deg-degan banget sekarang. Iya gue tau gue salah, tapi gue juga gak bisa nahan rasa deg-degan dijantung gue. Kalau bisa juga udah gue suruh diem Dari tadi. Tapi ini beneran gak bisa, ini semua diluar kendali gue.

Sebisa mungkin gue berusaha untuk fokus nyuapin Nico. Nico sendiri udah bener-bener bangun saat mas Jonghyun cium mukanya tadi, anak ini

Nico dari tadi tangannya gerak-gerak. Buat gue sedikit susah. "Aduh sayang, tangannya jangan gerak-gerak dong"ujar gue sambil memegang tangan Nico agar enggak gerak lagi.

"Ma ma ma ma"ujar Nico yang gak bisa gue ngerti.

Mas Jonghyun yang ngeliatin Nico cuman senyum. Tangannya bergerak untuk mengelus rambut Nico. "Jangan gerak-gerak sayang. Nanti bunda susah buat nyuapinnya"ujar mas Jonghyun yang membuat gue melotot.

Anjir, siapa yang dibilang bunda? Masa gue!? Yakali gue? Serius bukan gue kan?

Iya gak mungkinlah. Kan mas Jonghyun udah punya istri. Sialan orang, udah punya istri tapi masih aja suka bikin perawan baper.

Gue hanya diam. Tidak menanggapi ucapan mas Jonghyun yang buat jantung gue semakin gak karuan.

"Teh"

"Hm"

"Nanti mobil Woojin pakai ya?"ujar Woojin. Gue langsung menatap dia dengan bingung.

"Mau kemana kamu?"tanya gue.

"Mau ketemu temen sebentar"

"Lah terus teteh ke butik pakai apa??"tanya gue bingung.

"Biar sama saya aja" gue langsung melotot mendengar ucapan mas Jonghyun.

"Gak us—"

"Iya bang. Tolong anterin teteh ya. Hehehehe. Yaudah teh, gue mau mandi dulu"ujar Woojin yang motong ucapan gue dan langsung cepat-cepat pergi ke kamar mandi.

Sialan, ini gimana caranya gue bisa move on!?

----
Tbc

Siapa hayo tebakkk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Siapa hayo tebakkk

Baby Shower ; Kim Jonghyun✓Where stories live. Discover now