31.f

1.1K 176 6
                                    

Hari ini Nico udah keluar dari rumah sakit yang membuat gue sangat-sangat merasa senang, setelah selesai membereskan baju-baju Nico kedalam koper miliknya. Gue langsung beralih menatap Nico yang sudah terduduk diatas ranjangnya dengan pandangan berbinarnya, membuat gue dengan cepat langsung memilih untuk duduk disampingnya. Mengusap rambutnya yang panjang karena belum dicukur.

"Seneng ya mau pulang?"tanya gue yang dibalas anggukan semangat oleh Nico.

"Nanti Nico mau tidur sama ayah, atau sama bunda dan dek Ara?"tanya gue sambil mengusap rambutnya perlahan.

Takut salah menyentuh lukanya yang sudah mulai mengering dikeningnya. Sebenarnya kak Jonghyun masih marah sama gue karena insiden pelukan gue sama Mingyu, tapi gue refleks ngelakuin itu. Gue lupa kalau kak Jonghyun bisa berubah menjadi sosok yang sangat posesif, entah dimanapun dan kapanpun itu. Bahkan sama sepupunya sendiri.

"Mau sama bunda, sama ayah sama dek Ara juga"jawab Nico yang membuat gue tersenyum kecil.

Gak lama pintu ruangan Nico terbuka, menampilkan sosok Mingyu yang berjalan dengan Jira dan juga sosok Wonwoo (suami Jira) dibelakangnya. Gue bahkan tahu jika Jira sudah menikah itu kemarin malam, saat Wonwoo datang untuk menjenguk Nico.

"Lah, kak Jonghyun kemana?"tanya gue penasaran.

Jira hanya terkekeh, kemudian ia berjalan mendekat kearah Nico. Mengecup pipi Nico cepat, dan memeluknya lama. Nico hanya terdiam, gak beraksi apapun.

"Dibawah sama Ara lagi ngurus administrasi, buruan yuk turun. Barangnya sini gue bawain"ujar Mingyu sambil mendorong kursi roda kehadapan Nico, membuat Jira terpaksa melepaskan pelukannya.

Wonwoo mengambil alih untuk mendudukkan Nico keatas kursi roda, sementara gue mengambil slingbag milik gue, dan Mingyu yang mengambil koper milik Nico. Setelah memastikan bahwa tidak ada barang yang tertinggal, kamipun lantas bergegas untuk turun kebawah.

"Nanti bang Nico mau tidur dimana?"tanya Jira sambil memanggil Nico menggunakan kata abang.

Memang sejak mengetahui bahwa Ara merupakan adiknya, Nico bersikeras untuk dipanggil Abang yang tentunya membuat semua orang terkekeh saat mendengar hal itu.

"Ya pasti mas Nico mau sama bundanya"sahut Wonwoo.

"Abang papaaa, bukan mas"rengek Nico yang sontak membuat Wonwoo terkekeh.

"Iya-iya abang Nico, tidur sama bunda atau mau sama mama?"tanyanya sambil memanggil Nico menggunakan sebutan abang sesuai dengan keinginan Nico.

"Sama Bunda"


Gue gak bisa mendeskripsikan kebahagiaan gue hari ini, rasanya benar-benar bahagia sampai membuat gue ingin menangis. Pernah terbayangkan melihat keluarga kecil gue berkumpul, dan keinginan gue hari ini terjadi. Menyaksikan bagaimana interaksi Ara dengan kak Jonghyun maupun Nico yang membuat gue gemas, saking gemasnya hingga rasanya gue ingin menangis.

Kak Jonghyun memutuskan untuk ikut tinggal sementara di apartemen gue hingga kepulangannya ke Indonesia 2 minggu lagi. Sementara Mingyu yang memutuskan untuk lusa memilih untuk tertidur di hotel. Suasana apartement yang sepi kini benar-benar ramai karena kehadiran Nico, dan juga kak Jonghyun. Terlebih saat Nico bermain dengan Yure, ataupun Sakura. Pekikan ketawa Nico bisa memenuhi seluruh ruangan.

Setelah selesai makan malam, dan jam sudah menunjukkan pukul 8 malam. Gue memutuskan untuk menidurkan Ara terlebih dahulu, setelah itu saat gue hendak turun kak Jonghyun datang dengan membawa Nico yang matanya seperti kaya orang ngantuk. Membuat gue langsung memilih untuk menidurkan Nico disamping Ara, sementara kak Jonghyun berpamitan untuk pergi ke balkon kamar gue yang entah mengapa tirainya sengaja ditutup oleh kak Jonghyun.

Baby Shower ; Kim Jonghyun✓Место, где живут истории. Откройте их для себя