04

1.8K 404 29
                                    

   Posisi gue sekarang lagi ada didalam mobil Fortuner putih milik mas Jonghyun. Sumpah, demi apapun posisi sekarang ini ambigu banget. Mungkin kalau yang gak tau status gue maupun mas Jonghyun, pasti bakalan mikir kalau gue ini adalah ibu dari Nico. Beruntung aja waktu gue sama mas Jonghyun jalan kehalaman depan—dimana mobil mas Jonghyun parkir disana— gak ada satupun temen gue yang ngeliat. Karena mereka udah sibuk sama acaranya Solja ini. Sementara gue sama mas Jonghyun cuman tersenyum saat beberapa orang ibu-ibu yang meledek kita dengan kata, 'Cie pasangan baru' dan tentunya dibalas sumpah-serapan dalam hati gue, oh my god. Demi apapun gue bahkan belum punya pacar yakali udah nikah. Gue mah nunggu Sehun peka dulu, baru gue nikah. Hehehehe

Suasana mobil bener-bener hening, cuman kedengaran suara nafas. Sama suara bibir Nico yang ngemut dot susunya dengan terburu-buru. Mungkin dia laper banget.

"Dia keliatan kurus ya?" Suara mas Jonghyun memecah keheningan dimobil ini. Untung mobil sengaja kak Jonghyun hidupin. Buat AC mobil nyala, dan gak harus buka-buka jendela mobil segala.

Gue hanya menatap mas Jonghyun sekilas. Kemudian kembali menatap kearah Nico yang ada didalam gendongan gue. Menurut gue, Nico bener-bener agak berbeda. Mungkin karena dia udah gak minum asi selama seminggu atau bahkan lebih. Atau malah gak terlalu keurus sama mas Jonghyun. Karena diusia dia seharusnya udah diseling sama makanan riangan, kaya bubur yang biasanya kakak sepupu gue buat untuk anaknya pas umur 6 bulan, tapi karena Nico itu diurus sama mas Jonghyun sendiri dan cuman dikasih makan susu itu masih kurang.

"Emang Nico belum mas coba buat kasih makan pakai nasi yang dibubur gitu mas?" Tanya gue penasaran.

Ya meskipun gue gak terlalu berpengalaman, tapi gue punya sepupu yang udah punya anak. Otomatis gue agak tau soal ginian.

"Enggak, saya gak ngerti cara buatnya. Jadi saya kasih Nico minum susu formula aja. Mau tanya sama ibu juga rasanya gimana gitu, apalagi sama Jira. Dia sibuk. Mana mungkin mau jawab telfon" jelas mas Jonghyun yang buat gue sedikit agak miris.

Kalau bisa dibilang, Jira cukup egois. Maksudnya. Dengan cara memilih melanjutkan study keluar negeri, dan ninggalin anak yang masih bayi itu bukan pilihan bagus. Gue memang sahabat Jira, tapi menurut gue tindakan dia salah.

Apa dia gak takut kalau Nico, atau mas Jonghyun kenapa-kenapa? Atau bahkan yang lebih parahnya. Mas Jonghyun jatuh hati sama cewek lain? Entahlah, gue juga gak mau terlalu ngurusin kehidupan keluarga ini. Mungkin gue bakalan coba buat bantu ngurus Nico, gimanapun juga. Nico tetep anak sahabat gue.

Gue menghembuskan nafas panjang, "yaudah kak. Besok aku buatin nasi tim deh buat Nico" beberapa saat kemudian gue langsung sedikit melotot kaget, saat menyadari ucapan gue barusan. Gila, ini namanya gue memasukkan diri gue sendiri ke dalam jurang.

Gue langsung menutup mulut gue dengan satu tangan, dimana tangan itu tadinya gue pakai untuk jadi penyangga dot susu dimulut Nico. Biar gak jatuh dotnya. Eh sekarang malah jatuh entah kemana. Sialan, semuanya karena mulut ampas gue.

"Aduh kak, bukan itu maksudnya. Aduh gimana ya cara jelasinnya" ucap gue sedikit panik.

Mas Jonghyun malah ketawa adem gimana gitu. Yaallah kak, Adem banget si tawanya. Jadi pengen peluk. Ciaa. Ya, kagaklah. Bisa-bisa gue ditampar bolak-balik sama Jira karena udah berani ngerebut suaminya yang ganteng ini. Dan tentu saja gue menolak opsi itu.

"Udah-udah. Gak papa. Kalau gak keberatan si gak masalah, tapi kalau kamu sibuk ya gak usah" ucap mas Jonghyun sambil ngacak rambut gue.

Sumpah ya, harus diingetin pada diri gue sendiri. Untuk berkali-kalinya. Gue gak boleh baper sama suami temen gue sendiri.

Tolong jiwa pecun gue jangan keluar disaat seperti ini, Lo harus sadar lo siapa dan dia siapa—ulang gue dalam hati.

Untuk beberapa saat. Kami terdiam dalam posisi tangan mas Jonghyun yang masih bertengger dikepala gue. Dan juga Nico yang ternyata tertidur. Hingga suara ketukan mobil membuat kami tersadar. Gua menundukkan wajahnya gue. Sementara mas Jonghyun langsung memencet tombol untuk membukakan pintu mobil.

"Gila ya bang! Gue kira lo ninggalin gue tadi!" Seru pria yang gue tau ini Mingyu. Adik dari mas Jonghyun.

Mas Jonghyun cuman mengedus jengkel. Dan gue semakin menundukkan kepala gue.

"Loh, ini siapa bang?" Tanyanya seakan menyadari kehadiran gue. Dengan pelan gue-pun mengangkat kepala gue. Dan mengeluarkan sebuah senyuman.

"Haii" sapa gue dengan riang.

Dan selanjutnya, Mingyu langsung masuk kedalam mobil bagian depan. Duduk di kursi pengemudi. Karena gue maupun mas Jonghyun ada dibagian tengah mobil ini. Tiba-tiba Mingyu berbalik, membuat posisi tubuhnya kini menatap kearah gue dan juga mas Jonghyun.

Tangan Mingyu terulur untuk menunjuk wajah gue. Ia memincingkan matanya, supaya bisa melihat gue dengan jelas. Dan selanjutnya ia memekik keras. Membuat Nico yang tertidur langsung terbangun.

"ANJIR LO HANA?!"

"SETAN LO ITEM! LO BANGUNIN ANAK GUE" Balas mas Jonghyun memekik kesal.


Pagi ini gue bangun agak pagi. Karena gue harus buat nasi tim untuk Nico. Setelah tanya-tanya sama sepupu gue, dan juga ngeliat di youtube. Akhirnya disinilah gue sekarang, sibuk berperang dengan alat-alat dapur. Dan juga beberapa bahan makanan. Yang tentunya adalah sayur-sayuran sehat karena baru semalem gue beli sayuran ini.

Gue niatnya bakalan ngambil Nico di kantor mas Jonghyun siang nanti. Sebelumnya, gue harus nganterin nasi tim ini keapartemen mas Jonghyun, sekaligus ngasih mas Jonghyun sarapan karena gue yakin beberapa hari belakang ini dia pasti gak sempat untuk sarapan karena sibuk ngurusin Nico.

Tadi malem, setelah insiden Nico nangis. Dan berhasil gue tenangin. Gue langsung memilih untuk pulang, sebelumnya gue mampir sebentar ke salah satu minimarket untuk membeli beberapa sayuran. Dan juga bahan lainnya untuk buat nasi tim.

Dan soal acara jemput Nico itu udah jadi perjanjian sebelum gue pulang. Gak masalah kan gue bantu sahabat gue sendiri?

Butuh waktu cukup lama sampai akhirnya Nasi Tim buatan gue jadi. Setelah meletakkannya di beberapa wadah makan. Gue memang sengaja membawa beberapa wadah makan. Buat jaga-jaga kalau nanti saat Nico sama gue tiba-tiba rewel.

Baru saja gue selesai menata beberapa wadah makan yang sudah gue isi dengan sarapan Nico dan juga buat mas Jonghyun tentunya. Suara dering ponsel membuat gue menghentikan aktivitas gue. Gue langsung melepaskan celemek yang gue pakai, dan juga langsung mengambil ponsel yang gue letakan diatas meja makan.

"Hallo?" Sapa gue. Hingga akhirnya suara khas cowok membuat gue sedikit terkejut.

Perasaan gue gak punya pacar ataupun crush deh yang bisa nelpon gue sepagi ini.

"Hana?"

"Iya? Ini siapa ya?"

"Ini saya Jonghyun"

"Oh kenapa ya kak?"

"Kamu lagi diapartemen kan? Saya kesana ya? Sama Nico, dari subuh dia rewel terus nih"

"Oh yaudah iya mas, aku siap-siap dulu. Nanti chat aja kalau udah sampai"

"Okay"

Dan setelahnya panggilan pun terputus. Dan gue pun langsung memutuskan untuk bersiap-siap. Karena kemungkinan gue bakalan berangkat bareng mas Jonghyun.

---
Tbc

Haruskan aku menonton drama the world of the married???

-kairzel

Baby Shower ; Kim Jonghyun✓Where stories live. Discover now