25

1.3K 309 38
                                    

Pagi ini gue memulai hari gue seperti biasanya, membereskan hunian gue yang sedikit berantakan dan juga yang sedikit kotor karena debu. Menyiapkan sarapan, dan duduk di meja maka.

"Kak! Sarapannya udah jagi"seru gue dari ruang makan.

Tapi gak ada respon yang biasanya kak Jonghyun berikan. Hanya sepi yang menjawab seruan gue, gue menghela nafas. Memijat kepala gue yang terasa pusing. Udah 2 minggu gue selalu seperti ini, dan gue masih suka halusinasi tentang kak Jonghyun yang berada disekitar gue. Gue bener-bener kangen sama mereka berdua, ditambah dengan keadaan gue yang gak fit akhir-akhir ini buat kepala gue terasa semakin pusing. Gue menyenderkan tubuh gue kekursi makan, menatap ruang makan yang menjadi satu dengan dapur dengan pandangan yang sedikit mengabur karena air mata yang mengumpul dipelupuk mata gue. Gue bakalan kangen sama tempat ini.

Setelah beberapa hari yang lalu gue memilih untuk pulang kerumah kedua orang tua gue, dan menceritakan semuanya kepada kedua orang tua gue. Tentu aja respon mereka buat gue semakin merasa bersalah, bunda bahkan sampai pingsan. Ayah gue marah besar, berniat untuk menghampiri kak Jonghyun tapi gue tahan. Bahkan ayah langsung mengurus berkas-berkas untuk gue pindah ke Jepang, ayah dan bunda benar-benar mau gue pergi untuk ninggalin negara ini. Mereka bahkan melarang gue untuk pulang lagi. Bunda, dan ayah mau gue melupakan semua kejadian yang ada negera ini. Dan gak terlalu mikirin kejadian yang gue alami, karena kaca pecah gak bisa dibaikin seperti semula lagi.

Jujur aja gue kangen sama Nico, biasanya jam-jam segini gue udah sibuk mandiin dia. Tapi sekarang, yang gue bisa lakuin cuman ngelamun dibalkon kamar gue. Sambil menunggu waktu gue untuk pergi ke butik. Mata gue sibuk menyusuri setiap cela ruangan ini, ini hari terakhir gue ada disini. Karena besok gue akan berangkat ke Jepang. Gue bener-bener gak siap untuk ninggalin semuanya. Tapi gue juga gak siap buat nahan masalah yang bakalan terus datang. Bel apartment gue berbunyi dengan cukup keras, membuat gue tersentak dari lamunan gue. Gue mendengus pelan, sebelum akhirnya memutuskan untuk pergi membukakan pintu.

"Cari siapa—"ucapan gue terpotong saat melihat sosok yang ada dihadapan gue ini.

Jira, berdiri dihadapan gue dengan tatapan tajam miliknya yang membuat gue terdiam. Tatapan yang bisa membuat siapapun itu merasa lo adalah orang paling lemah.

"J..jira"


Author pov

Apartemen mewah itu nampak seperti kapal pecah ketimbang mirip dengan hunian tempat tinggal. Bekas makanan berserakan, bungkus makanan instan memenuhi bagian dapur. Bungkus-bungkus bubur bayi pun berserakan dimana-mana. Benar-benar berantakan, jangan lupa beberapa botol alkohol yang terletak diatas meja ruang tamu membuat keadaan apartement itu jauh dari kata baik.

Suara pecahan kaca terdengar dari dalam kamar berukuran besar tersebut. Dimana sosok Jonghyun tengah terduduk dihadapan kaca lemari pakaiannya yang sudah hancur. Tangannya sudah penuh dengan darah, tapi pria itu seolah tidak merasakan sakitnya. Ia mengacak rambutnya kasar, wajahnya yang terlihat berantakan membuat penampilannya nampak lebih jauh menyedihkan.

Keadaan kamarnya bahkan lebih parah dari keadaan ruangan tamu, maupun ruangan lainnya. Botol-botol minuman alkohol, bungkus rokok, serta putung rokok yang berserakan. Jangan lupa dengan banyaknya pecahan kaca yang membuat keadaan kamar itu lebih mengenaskan.

Perlahan pintu kamarnya terbuka. Menampilkan sosok Mingyu yang menatap kearah Jonghyun dengan pandangan miris. Sudah lebih dari seminggu Jonghyun seperti ini, bahkan Mingyu harus terpaksa membawa Nico kepada ibunya untuk diusur. Jonghyun benar-benar kacau saat Hana pergi 2 minggu yang lalu, dan semakin hari keadaan Jonghyun semakin kacau. Pria itu percis dengan seorang yang tengah depresi.

"Bang"panggil Mingyu pelan.

Jonghyun mengangkat kepalanya, menampilkan wajahnya yang sudah dipenuhi oleh air mata.

"Gyu...Hana.."ucap Jonghyun pelan.

Dengan langkah pelan Jonghyun mendekat kearah Jonghyun. Berjongkok disamping tubuh kakaknya, mengusap pelan bahu Jonghyun.

"Lo gak bisa gini terus bang. Hana gak bakalan suka kalau tahu lo begini"ujar Mingyu.

Jonghyun menggelengkan kepalanya, "Aku kangen dia"ujar Jonghyun lagi.

Mingyu menganggukkan kepalanya, ia tahu. Perasaan Jonghyun kepada Hana itu lebih besar daripada kepada Jira. Kakaknya itu sudah benar-benar jatuh cinta kepada sosok Hana.

"Kalo lo begini terus, gimana caranya buat lo berjuang?"tanya Mingyu.

Jonghyun terdiam, Mingyu tersenyum kecil. "Jangan kaya gini terus bang, lo harus berjuang buat dapetin Hana"ujar Mingyu.

Jonghyun menatap Mingyu sembari tersenyum tipis. "Makasih Gyu"

Tiba-tiba pintu kamar Jonghyun terbuka dengan cukup kencang, membuat Jonghyun langsung bengkit dari posisinya. Begitu pula dengan Mingyu.

"Hana!"seru Jonghyun girang saat melihat sosok yang masuk kedalam kamarnya.

Namun ia membelo saat melihat Jira yang menatapnya penuh emosi, dengan langkah cepat Jira mendekat kearah Jonghyun. Dalam seperkian detik kemudian, sebuah tamparan melayang dipipi Jonghyun.

"Brengsek!"maki Jira.

"Kamu brengsek Jonghyun! Aku udah percaya sama kamu, ternyata kamu malah asik selingkuh sama pelacur murahan itu!!" Seru Jira.

Rahang Jonghyun mengeras, "Dia bukan pelacur!"sentak Jonghyun.

"Bagus ya kamu! Sekarang kamu belain dia! Mana sekarang dia,hah!! Harus ku habisi pelacur murahan itu!"seru Jira.

Jonghyun mencekal erat pergelangan tangan Jira, menatap Jira dengan tajam.

"Dia bukan pelacur!"seru Jonghyun.

Jira terkekeh sinis, ia menyentak tangan Jonghyun dengan gerakan kasar. Kemudian langsung berbalik. Berjalan dengan cepat meninggalkan apartemen Jonghyun. Tanpa pikir panjang Jonghyun langsung mengejar Jira. Melihat  hal tersebut, Mingyupun ikut menyusul Jonghyun yang sudah turun menggunakan tangga darurat. Bahkan Jonghyun tidak memperdulikan penampilannya. Tangannya yang masih mengeluarkan darah, bajunya yang urakan. Benar-benar berantakan. Tapi Jonghyun tidak perduli, karena yang ada dipikirannya hanyalah satu.

Hana.

----
Tbc

Gila bro, aku gak bisa buat orang tubir asleee:(((

Baby Shower ; Kim Jonghyun✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang