PART 10

1.1K 58 2
                                    

Gwen yang penasaran, dia berjalan menuju temannya itu saat sudah sampai dia dapat melihat sosok pria berprawakan lumayan tampan cukup rapi jika di teliti sepertinya dia juga karyawan di sini.

Pria itu dan sindi sama sama terdiam saat gwen sampai didekat mereka. Gwen yang bingung di tatap seperti itu bertanya.

" apa yang kalian lihat, kenapa kalian terkejut melihatku. " tanya gwen penasaran.

" ehhh itu bukan apa apa. " jawab sindi terbata.

" ahh apakah kalian sepasang kekasih?." tanya gwen penasaran.

" ehh bukan bukan kau salah sangka. " jawab sindi.

" ia kami memang sepasang kekasih. " jawab pria tersebut dengan nada riang.

" wahhh selamat yyyy ." ucap gwen dengan nada senang sambil memegang tangan sindi.

" heiii kau berlebihan sekali dan jangan teriak teriak kumohon itu memalukan sekali kau tau." ucap sindi dengan cemberut sebab beberapa karyawan yang lewat memperhatikan mereka.

" hehehh baiklahh sindi,karena kau sudah memiliki kekasih, aku mau kau menteraktirku di kantin nanti. " ucap gwen.

" apakah kalian digaji untuk bergosip saja." ucap dingin seorang pria di belakang mereka.

Mereka segera menengok kearah belakang. Dan ternyata berdirilah seorang pria tampan dengan tatapan intimidasinya dan juga aura dingin yang dia punya.

" maaf kan saya pak, saya akan kembali berkerja. " ucap sindi dan pria disebelahnya.

" bagus, jangan campurkan urusan pribadi dan perkerjaan kantor, bersikaplah profesional." jawab third dengan dingin.

" baik pak. " jawab sindi dan pria tersebut serentak.

Mereka segera pergi dari sana. Tinggalah gwen dan bos nya tersebut.
Gwen segera pergi dari sana dia sudah sangat gerah melihat bosnya itu.

" tunggu buat kan aku kopi seperti yabg kemaren ." ucap thrid mempu menghentikan langkah gwen.

" baiklah pak." jawab gwen malas.

" bagus ." jawab third tersenyum puas.

" ihh dasar bos sok sok an." cicit gwen pelan takut di dengar bosnya itu.

" aku mendengarnya kau tau, tapi karena aku sedang bahagia saat ini aku memaaf kan mu. " jawab third sambil melewati karyawannya tersebut.

Third tersenyum puas entah karena ap senyumnya itu.

******

Gwen kembali keruangan yang mengubah pikirannya tenymtang bosnya tersebut.

Saat sampai diruangannya dia segera menuju meja sekertaris kepercayaan bosnya itu.

" hemm pak apa ada mr. Lapat didalam ruangannya." tanya gwen.

" hemm iya dia sudah menunggu mu." jawab porshe acuh.

Sambil melangkah menuju ruangan tersebut dia berfikir makna 'menunggumu' apakah dia akan di siksa lagi.

Dia segera mengetuk pintu ruangan tersebut sampai terdengar suara bariton menyuruhnya masuk.

Gwen membuka pintu dengan pelan pelan agar tak mebuat sang empu ruangan tergagu.

" kau tidak perlu takut pintu itu tidak akan rusak, walaupun kau membukanya dengan di banting. " ucap third.

" yyy terserah lah bos." ucap gwen malas. " ohh ia ini minumannya ." ucap gwen sambil meletakkan cangkir kopi di dekat bosnya tersebut.

Saat bos nya menyeruput kopinya.

" maaf bos itu pakai air mentah." ucap gwen sambil ngacir pergi.

' Pyuuurrrrr'
Third menyemburkan minumannya.
" kurang ajar." ucap third.

Tidak lama timbulah sebuah senyum kecil di bibirnya. Entah ada apa dengannya hari ini, dia lumayan banyak.

Author cma mau bilang jangan lupa.
Vote dan komen 😂😂😂

Tbc.

Mr. ice (End)Where stories live. Discover now