PART 56

829 50 10
                                    

Halooo...
Gyussssssss....
Apa kabar nih....
Sorry kadang suka muncul kadang menghilang

~oke selamat membaca~

Semua orang cemas mununggu di depan sebuah ruangan. Berharap seorang yang tengah berjuang di dalam sana dapat terselamatkan. Semua orang harap harap cemas di depan pintu yang bertuliskan 'Ruang operasi' berdoa di dalam hati agar semuanya akan baik baik saja.

" pa, jadi ini kekhawatiran mama yang gak beralasan sejak tadi, gwen kita pa hiks hiksss......" ucap sang istri yang tak bisa menghentikan tangisannya sejak mengetahui sang anak mengalami kecelakaan

" sudah kita doakan yang terbaik aja ma, sudah jangan nangis gwen pasti gak suka klo kamu nangis kaya gini ." ucap sang suami tenang , namun berbeda dengan keadaaan hatinya yang sangat berbanding terbalik dengan yang di tampilkanya

Sang istri duduk di kursi tunggu didepan rumah sakit sambil merenung, dan semuanya kembali diam tak ada yang melakukan percakapan lagi karena semuanya larut dengan fikiran masing masing.

Sementara third hanya diam dan menunduk tanpa ada sepetah katapun yang keluar dari bibirnya setelah mengetahui kondisi gwen.

" kenapa jadi begini? ." ucap third dalam hati

Third pergi dari sana dan berjalan gontai entah kemana namun langkah kakinya berhenti di sebuah taman kecil yang terdapat di rumah sakit itu.

Ia menatap langit yang begitu cerah namun sangat berbanding terbalik dengan keadaan saat ini. Tanpa terasa air mata mengalir deras dari matanya, sedari tadi semua itu ia tahan namun saat ini air mata itu tak lagi bisa ditahanya lagi.

Setelah 3 jam menangis dan diam ditaman itu dia kembali keruangan gwen dan sampai di sana ternyata operasi gwen sudah selesai dan gwen sudah berada di dalam kamar inap terbaik di rumah sakit ini, semua biaya rawat gwen di tanggung oleh third dia tak segan segan mengambil ruangan vvip terbaik rumah sakit ini.

Sesampainya third ke sana dia melihat tubuh gwen yang di penuhi selang selang yang membuat hatinya terhenyut sakit bahkan sangat sakit sekali.

" sudahlah third kau berdoa saja agar dia segera bangun juga kau tenang saja dia telah melewati masa kritisnya." ucap clarisa yang sangat paham bahwa third sangat terpukul saat ini

" kak, andai aku tak menyuruhnya secepat mungkin datang maka semua ini tidak akan terjadi, ini semua salahku kak... Salah ku .... Aku yang patut disalahkan di sini .....harusnya aku saja yang terbaring di sana ." ucap third sambil menundukan kepalanya

Clarisa memeluk tubuh rapuh adiknya.
" ini semua sudah takdir third, semua sudah terjadi lebih baik kau berdoa untuk gwen ." ucap clarisa

" tapi kak, ini...." ucap third terpotong

" sudahlah nak, tak akan ada gunanya menyalahkan diri sendiri ." ucap ayah gwen

" iya nak, semua sudah terjadi dan tak ada yang perlu menyalahkan diri sendiri." ucap mama gwen sambil mengelus pundak third membuat third merasa sedikit tenang

" aku ingin tetap melaksanakan rencana kita ." ucap third

" apakau gila third kau tak melihat kondisi gwen ." ucap clarisa marah

" tidak aku serius kak ." ucap third

" tak bisakah kau bersabar hingga dia sadar ." ucap clarisa

" aku tak bisa menunggu kak ." ucap third bersikeras

" nak, tak bisa kah kau tunggu hingga dia sadar ." ucap sang mama gwen

" maaf bu, namun aku ingin segera melaksanankanya ." ucap third

" biarkan saja ma, mungkin ini yang terbaik ." ucap sang suami

" baiklah kapan kau ingin melaksanakan nya ?" ucao ayah gwen lagi

" besok ." ucap third

" baiklah ." ucap ayah gwen.

" Rencana apa sihhh nih bang third ." ucap author

" suttt.... Diam lo masih kecil gak tau apa apa ." ucap third

" oh gitu ya ku buat gwen mu mati baru tau biar gak dapat jodoh ." ucap author

" eh jangan deh author kan cantik masa tega sama makhluk tampan ini ." ucap third mengedipkan matanya

" eleh gitu ya, ingat nasib mu di tangan aku ku buat hidup mu sad mulu mati kau hahahahah ." author ketawa jahatttt😎

" la ini biar author senang ." ucap third datar

" dah sono gak mau gue ngomong sama lu ." ucap author songong

" hmm ." ucap third berlalu pergi

" eh loh kok malah pergi gitu lo ya ninggalin istri lo yang cantiknya pake banget 😅😅😅😎."

" bodo amat ." ucap third

😑
.
.
.



Keesokan harinya semua orang tengah mempersiapakan semuanya di ruangan gwen. Gwen agak di dandan sedikit dan semuanya di tata rapi.

" selamat sayang semoga ini yang terbaik untukmu, mama sayang sama kamu semoga kamu bahagia maaf mungkin ketika kau bangun maka kau akan sangat terkejut, tapi mama mohon semoga kamu akan mengerti  ." ucal sang mama

" ia sayang selamat ." ucap sang papa mencium kening gwen

" baiklah semua suda selesai kita mulai acaranya ." ucap sang ayah

Semua orang  di dalam ruangan itu diam mendengarkan . Terlihat ayah gwen tengah menjabat tangan seorang pria. Dan suasana sedikit menegang ketika semua orang mendengar setiap kalimat yang keluar dari mulut pria itu.

Dan SAH.....
Ucap sang penghulu di ruangan tersebut.
Semua orang bersorak senang walaupun sederhana namun banyak juga yang hadir untuk menyaksikan acara yang begitu sakral tersebut.

Semua orang bersalam salaman mengucapkan selamat dan tertawa bersama serta bercerita dengan ceria namun berbeda dengan third dia menunduk sedih.

" selamat gwen, semoga dengan ini kamu bisa bahagia maaf kan aku gwen sungguh aku menyesal, mungkin kau tak akan memaafkan aku ." ucap third dalam hati

" dia pasti bahagia  ." ucap porsche menepuk pundaknya

" apa dia akan memaafkanku karena melakukan ini ." ucap third

" yap dia pasti mengerti ." ucap porsche dengan senyumnya













Yuhuuuuuu segini dulu....
Maaf gantung.....😂
Kalo masih penasaran cepat clik tombol bintang trus klo mau komen silahkan.....

Tbc.

Mr. ice (End)Where stories live. Discover now