Strawberry Cupcake || Pacadong/Youngdong

(K)Im...?

Youngmin menggaruk kening. Didepannya, Donghyun tengah menggendong bayi buntal itu dengan wajah merengut.

"Kim."

"Ya Tuhan, Dongie... Im!"

"Kim!"

"Im!"

"Kiiimmmm~" rengek Donghyun, "dia bertemu denganku lebih dulu."

"Im, aku yang jadi ayahnya!"

"Aku kan juga ayahnya!"

"Kau ibunya!"

"Ayah! Hyung yang jadi ibunya!" Donghyun menatap Youngmin, matanya membulat (niatnya sih, melotot) tapi jatuhnya malah seperti melas minta sesuatu.

"Im, dia pasti menyukainya." Kata Youngmin, menatap buntalan lemak yang sedari tadi menoleh ke atas dan ke depan setiap salah satunya bicara. "Iya, kan? Kau suka? Im? Atau... Kim?"

Dia kan, belum bisa bicara -_-''

"Hng."

"Im?"

"Kim, dia pasti memilih Kim!" Donghyun mengeratkan pelukannya, "Kim lebih bagus, iya kan?"

Manik bulat itu menatap Donghyun, "Ng?"

"Ng? Berarti dia pilih Im." Putus Youngmin, "Nah sekarang---"

"Hyuunngggg~ kenapa jadi Im, sih?" protes Donghyun. Memeluk si kecil lebih erat, sementara buntalan lemak itu hanya menikmati apa yang tersaji di hadapannya. Mulutnya menganga, ingin mencerna perkataan dua kaum adam di hadapannya. Tapi tak kunjung paham.

"Hng."

"Iya, sayang?" Donghyun memutar si bayi, duduk menghadapnya. "Lapar?"

Si buntal mengerjap bingung. "Hm."

"Oke, namamu Dongsoon, kita sepakat."

"Hei!" sambar Youngmin.

"Apa?!" tanya Donghyun galak, "Jangan bilang hyung ingin memberinya nama Youngsoon?"

Mengurut keningnya. Youngmin mendudukkan diri di sebelah Donghyun, "Namanya... Young Dong?"

"Dongyoung." Sambar Donghyun. Sebelum akhirnya menyadari bahwa itu adalah nama laki-laki, "Yaish, bayi ini kan, perempuan!"

"Kalau begitu... Minyoung?"

Si manis berdecak, apa-apaan dia? Kemarin juga dia kan, yang menolak? Huh!

"Semuanya persis nama hyung," dengus Donghyun, menatap si kecil---yang sudah memamerkan senyum lebarnya. "eh, kenapa tertawa?"

"Ya!"

"Aku tidak lucu." Rengut Donghyun, "Jangan tertawa,"

"A!" pekik si bayi, kembali tersenyum lebar sementara jarinya membuka-menutup, "Ng!"

"Gemas." Aku Youngmin, jarinya mencubit pelan pipi tembam si kecil. "Youngmin... Donghyun... Youngdong... Minhyun...,"

Minhyun? Donghyun menoleh, "Minhyun... Hyunmin...,"

"Hyun... Mi?"

"Kim Hyunmi!"

"Im! Im Hyunmi!"

"Kim Hyunmi! Kita sepakat!"

"Apa-apaan? Aku belum bilang 'iya'?!"

Si buntal, hanya bisa pasrah, menyandar di dada Donghyun dan menyerah untuk memahami kalimat dua kaum adam di sana.