Don't Go

117 9 2
                                    

Hyunmi menangis begitu melihat Youngmin sudah rapi dengan ranselnya.

"Pa... M-mmiii~"

"Papa berangkat dulu ya?" Youngmin berjongkok, mengusap babyhair Hyunmi yang halus. Mengecup pipi tembam putrinya.

"P-pa!" pekik Hyunmi, merangkak mendekati Youngmin. Mencoba naik ke gendongannya,

"Iya, Papa harus berangkat. Nanti malam kita bertemu lagi."

Bibir Hyunmi menukik, mulai menangis. "P-ppaaa~ mimimimi~"

"Eh? Kenapa?" Donghyun di buat terkejut, "Hyung?"

"Tidak mau berpisah." Youngmin mengecup kelopak mata Hyunmi, "Iya iya, Hyunmi boleh antar sampai pintu depan."



"Ppaaaa!" Hyunmi mencengkram bagian kerah Youngmin, menggelengkan kepalanya dan menangis.

"Baiklah, peluk, sekali lagi ya?" Youngmin menurunkan Hyunmi, memeluknya erat. Sementara sang putri menangis pilu di ceruk lehernya.

Sedih sekali :(((

"Hei, Papa harus berangkat, nanti malam Hyunmi main ya?" Donghyun membantu Youngmin, memegangi Hyunmi. "Sweetheart, Papa harus berangkat."

"Mimimi~" airmata Hyunmi terus berjatuhan. Menatap Youngmin sedih, seolah Papa-nya hendak pergi dan tak akan kembali. "P-paaa mimimimi~"

Youngmin jadi ingin melempar ranselnya, lalu membawa naik Hyunmi dan bermain bersamanya.

Ya, tapi kan, tidak mungkin. Dia harus kuliah, dan Donghyun juga harus pergi ke daycare.

"Iya... nanti Papa pulang, Hyunmi jemput Papa ya?"

Hyunmi menggeleng ribut. Kembali menangis. "Mamamam,"

"Hyunmi sama Mama dulu, nanti kalian jemput Papa, oke?"

"Hyung, hyung, sebaiknya kau cepat pergi. Kalau kau semakin lama, dia akan semakin histeris." Donghyun mengangkat Hyunmi paksa, "Ayo sayang, kita harus siap-siap."

"Paaaa~ mimimi!"

Youngmin tak tega meninggalkan Hyunmi, namun ia juga harus pergi. Pemuda itu bangkit, menutup pintu perlahan.



"Eh, kenapa dia?" Sejeong menatap khawatir, "Wajahnya sampai merah begitu."

"Dia tak mau berpisah dari Youngmin hyung." Donghyun mengayunkan tubuhnya, "Tolong, botol susunya."

"Dimana?" tanya Sejeong,

"Aku meninggalkannya di atas meja makan,"

"Aaaaa~" Hyunmi menjejakkan kakinya, tubuhnya melengkung. Membuat Donghyun kesulitan memegangi putrinya.

"Sayang... nanti malam Papa pulang." Donghyun menepuk bokong Hyunmi yang terbalut popoknya, "Jadi anak manis, ya? Nanti Papa pulang. Atau Hyunmi mau apa? Bubur? Atau biskuit?"

"Ppaaa," tangis Hyunmi, "Paaa, bwabwabwa mmiiii mamama~"

"Iya sayang... sekarang sama Mama dulu, ya?" Donghyun menerima botol dari Sejeong, "Minum susunya, ayo."

"Mmmm~" Hyunmi menatap Donghyun. Wajahnya basah dan sisa tangisnya masih ada.

"Aku tidak yakin bisa sesabar itu," Sejeong berkomentar, menyuapkan roti ke mulutnya. "Aku akan membuatkan sarapan, dia makan bubur apa?"

"Tidak perlu, akan merepotkan."

"Kau sedang sibuk, beritahu bubur apa yang harus kumasak, aku akan membuatkannya. Sekalian aku memasak sarapan untuk Sohye dan Yeonjung."

Strawberry Cupcake || Pacadong/YoungdongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang