Library

100 10 5
                                    

Perpustakaan itu ada 3 lantai. Lantai paling atas di khususkan untuk para karyawan yang beristirahat dan bioskop sewaan. Lantai 2 khusus untuk mahasiswa yang sedang mencari-cari sumber untuk skripsi, sehingga rak-rak buku di sana juga berisi tentang pengetahuan umum dan segala macamnya.

Lantai dasar, berisi komik, buku anak, dan buku fiksi---yang jumlahnya sudah tak terhitung. Sehingga lantai dasar ini juga menjadi lantai yang paling ramai pengunjungnya.

Namjoon bekerja di lantai dasar, menjaga buku tebal dan besar yang berisi nama dan identitas para pengunjung. Atau mencatat para pengunjung yang hendak meminjam buku dari sana. Terkadang ia membaca buku yang di ambilnya dari rak, dengan secangkir kopi---yang terkadang mendingin di atas meja. Atau, ia akan berkeliling lantai dasar tanpa tujuan.

Hari ini, ia membawa Hyunmi. Sebab Youngmin akan pulang larut malam dan Donghyun harus tampil cafe, berlanjut ke rumah keluarga Jeon untuk mengajar.

Awalnya Donghyun ingin membawa Hyunmi, tapi Namjoon menawarkan diri untuk menggantikannya. Berhubung lokasi kerjanya yang tak berpindah-pindah. Dan Hyunmi masih bisa tetap hangat di dalam perpustakaan.

Donghyun sempat ragu, karena Hyunmi juga rewel dan langsung menangis begitu sadar Mama-nya pergi. Beruntung ada Chaeyeon yang belum berangkat, membantu Namjoon untuk menenangkan Hyunmi.

Dan sekarang, Hyunmi sudah asik duduk di pangkuan Namjoon dengan wajah sok seriusnya. Mendengarkan 'dongeng' dari Namjoon yang menceritakan tentang Billy the Kid. Sesekali mengoceh, memotong seolah dia paham apa yang di bacakan Namjoon.

Padahal ya... tidak :)

"Mmmiii," Hyunmi mendongak, "Mmmiii yuuuu."

Namjoon bukan Donghyun atau Youngmin. Jadi, ia mengeryit bingung, "Hyunmi kenapa?"

"Yuuuu," Hyunmi menepuk dirinya, berdecap kehausan. Lalu mulai merengek.

"Iya iya, minum? Hyunmi mau susu?" tanya Namjoon memastikan, pria itu mengambil botol Hyunmi di atas meja. "Atau lapar? Hyunmi lapar atau haus?"

Hyunmi mengulurkan lengannya, hendak mengambil botol dari tangan Namjoon.

"O-oh, haus," Namjoon berdeham, meletakkan buku biografi di atas meja dan merengkuh Hyunmi.

"Mengantuk? Kenapa kau tidak ke lantai 3?" seorang karyawan mendekat, "Naiklah, kasihan dia. Aku akan menggantikanmu untuk 2 jam."

"Dia bisa tidur di sini," Namjoon merasa tak enak, "sekarang belum jam istirahat."

"Yang kau bawa itu bayi, bukan anak-anak." Karyawan itu bersikeras, "Aku juga punya seorang putri, aku juga pernah membawanya. Naiklah, tak masalah. Bos juga pasti mengerti."



Namjoon tersenyum ketika melihat Hyunmi yang mulai mengantuk. Kelopaknya terbuka dan tertutup, lambat. Jemari gemuknya menggosok mata, lalu manik bulatnya terlihat cantik di sana.

"Hmmm~"

"Mengantuk ya?" tanya Namjoon, mengusap rambut tipis Hyunmi. "Tidurlah,"


~Strawberry Cupcake~


Namjoon menguap, membereskan peralatannya dan tas bayi Hyunmi. Lalu memakaikan bayi buntal itu pakaian musim dinginnya. Menggendongnya.

"Hmm?"

"Iya?" respon Namjoon, ia mengecup pipi Hyunmi, "Sebentar lagi bertemu Mama."

Manik Hyunmi berbinar, "Mamama? Mmmiii?"

"Iya," Namjoon mengangguk, lalu memperlihatkan lesung pipinya. "nanti Hyunmi ketemu Mama."

Hyunmi nyengir, lalu mengoceh pelan sembari menyandar di bahu lebar pemuda Kim. Sementara salju turun dan mendarat nyaman di pakaian mereka.

 Sementara salju turun dan mendarat nyaman di pakaian mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Strawberry Cupcake || Pacadong/YoungdongWhere stories live. Discover now