Jeon

85 9 3
                                    

"Maaf merepotkan."

Nyonya Jeon tersenyum. "Tak masalah,"

"Mamama...," Hyunmi mencengkram kaus Donghyun, "Miii~"

"Aduh... Kak Woong belum pulang ya? Hyunmi mau jemput?" Nyonya Jeon mengalihkan perhatian si kecil, "Iya? Mau jemput Kak Woong? Nanti ada Kak Somi sama Kak Woozi juga, lho!"

Si kecil masih mencengkram kaus Donghyun, maniknya juga masih mengembun. "Kaa mimi?"

"Iya, sama Kak Somi, mau ya?"

"Mamama," ia cemberut lagi, "mimi, mamama kaaa~"

"Iya, nanti sore Mama yang jemput, mau ya?"

"Sayang?" Donghyun pelan-pelan melepas pegangan Hyunmi, "Nanti Mama jemput, oke? Sama Kak Somi, Hyunmi mau jemput Kak Somi, kan?"

"Kaa mimimimi?" tanya Hyunmi, "Kaaa uuu?" ia menatap Donghyun,

"Iya, sama Kak Woong."

"Kaa jijiji?"

"Iya, sama Kak Woozi."

"Nah, Mama pergi ya? Nanti Mama jemput lagi." Donghyun mengecup pipi Hyunmi, "Stroberinya Mama, yang cantik ya sama Nyonya Jeon. Mama sayang Hyunmi."

"Mimimi maaa~"

"Kiss bye buat Mama?"

Hyunmi memajukan bibirnya, lalu mengecup telapak tangan dan meniupnya pada Donghyun.

Jangan tanya siapa yang mengajarkan hal-hal itu.


~Strawberry Cupcake~


"Lho? Papanya libur?" Bomi terkejut saat melihat Donghyun,

"Tidak, keluarga Jeon yang membawanya sementara."

Wanita paruh baya itu mengangguk paham. "Padahal aku ingin mengajaknya jalan-jalan lagi." Ia tampak sedih. "Oh iya, jangan bekerja dulu, Jisung butuh bantuanmu di kantor." Bomi menepuk bahu Donghyun.

"O-oh, baiklah. Sudah di kantornya?"

"Iya, tadi titip pesan. Aku pulang dulu, Donghyunie. Selamat tinggal."


~Strawberry Cupcake~


"Pintar sekali~" Nyonya Jeon takjub ketika Hyunmi hanya duduk dan melihatnya hilir mudik di dapur. Tak mengeluarkan suara sama sekali---ia sempat mengira Hyunmi tidur tadinya.

Sebelah tangannya memegang teether, Donghyun sempat mengatakan ia sedang dalam masa tumbuh gigi. Dan hampir saja menggigit sepatunya sendiri karena mulutnya yang terlalu gatal. Liurnya sudah membasahi teether, tangannya pun sampai ikutan basah.

"Hyunmi mau biskuit?" Tawar Nyonya Jeon, mengambil biskuit dari tas bayi Hyunmi, "Hm?"

Hyunmi hanya menatap Nyonya Jeon. "Yuuu," ia mengulurkan tangannya yang basah. Meletakkan teethernya di atas meja.

"Mau susu?" Nyonya Jeon mengangkat alis, wanita itu menatap jam dinding, "Sebentar lagi kakak-kakaknya mau pulang, kita jemput ya?"

Hyunmi menganga. Berusaha memahami perkataaan Nyonya Jeon.



"ADIK HYUNMIIIII!!"

Hyunmi---bergerak minta di turunkan, dan segera merangkak menuju Somi, tertawa senang. "Kaaa!" pekiknya,

"IH! ADA ADIK HYUNMI!"//"BAAYIIIII~"

Woong dan Woozi tahu-tahu ikut berlutut dan berebut bayi buntal yang ada di pelukan Somi. "Ih! Sini aku mau peluk duluan!"

Sementara si objek rebutan tampak kebingungan. "Kaaa!" ia menunjuk Woozi, lalu menatap Somi. "Nyi~"

"A-apa?" Somi menatap kakaknya, "Ini Kak Woozi,"

"Jijiji." Ulang Hyunmi, "Uuu? Na?"

"Kalian ini, jangan dirubuti adiknya." Nyonya Jeon tertawa kecil, menggendong Hyunmi,

"Mau cium!" Woong menarik-narik pakaian Hyunmi---yang waktu itu di pakaian dress bayi tanpa lengan, "Eomma, mau cium adik Hyunmi."

Hyunmi mengedipkan kelopak ketika bibir Woong menghampiri bibirnya. Di tambah Woozi yang berusaha mengecup bahunya. "Bau stroberi~"

"Mau makan dulu?"

"Kak Donghyun mana?" Woong menggandeng Somi di sisinya.

"Enggak ikut, makan di tempat biasa ya?"


~Strawberry Cupcake~


Youngmin tengah bersiap untuk bekerja ketika maniknya melihat sebuah keluarga yang memasuki bistro. Maniknya membulat saat melihat siapa bayi yang ada di gendongan wanita itu.

Kalau begini, langsung saja di hampiri.

"Selamat datang, ingin pesan apa?"

"Eomma~ kursi buat adik Hyunmi biar Woozi yang ambilin ya?"

"Aku ikut!" Woong ikutan turun. Keduanya sama-sama mengambil kursi bayi untuk si kecil.

Nyonya Jeon menggelengkan kepalanya. Kemudian menerima menu yang di sodorkan Youngmin. "Yang ini dua,"

Hyunmi berada di pangkuan Nyonya Jeon, maniknya berbinar saat melihat gambar makanan di menu. "Nyi?"

"Hyunmi kan sudah makan tadi, di belikan minum saja ya?" Nyonya Jeon menatap Youngmin, "Eum, air hangat."

Si kecil ikutan menoleh, senyumnya melebar seketika. "PA!" panggilnya ribut. Mengulurkan tangan pada Youngmin, "Pa! Mimimi~"

Youngmin tersenyum. "Jalan-jalan, Papa di tinggal nih!"

"Eh? Anda ayahnya?" Nyonya Jeon tampak terkejut, "Lalu Donghyun?"

Youngmin meringis. "Maaf."



Hyunmi hanya sesekali di suapi, berikutnya ia lebih sibuk minum susu di kursi bayinya.

"Chuuk," si kecil menggosok kelopaknya,

"E-eum... Youngmin-ssi!" Nyonya Jeon mengangkat tangan---mumpung bistro juga tak terlalu ramai. "Youngmin-ssi!"

Youngmin mengambil nampan, kemudian menghampiri Nyonya Jeon. "Iya, ingin pesan lagi?"

Nyonya Jeon tertawa kecil, mengibaskan tangannya. "Putrimu mengantuk, dan ia terus menoleh ke belakang untuk melihatmu."

Hyunmi mendongak di kursinya. Mengulurkan tangan, jemarinya membuka dan menutup. "Paa~" rengeknya.

Youngmin tersenyum, mengambil Hyunmi dari kursinya. Mulai menepuk bokongnya pelan, "Tidur nyenyak ya? Sayangnya Papa."

Hyunmi mengusakkan wajah di bahu Youngmin. Aroma khas sang Papa membuatnya merasa aman, bayi itu melingkarkan lengannya di leher Youngmin. Mulai bernafas teratur.

 Mulai bernafas teratur

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Strawberry Cupcake || Pacadong/YoungdongWhere stories live. Discover now