Pasangan Yoon

79 9 1
                                    

Berkat tekadnya untuk menerobos hujan, Youngmin malah pilek dan terus menerus bersin di pagi harinya. Hidungnya merah, dengan tatapan sayu.

Donghyun harus menjauhkan Hyunmi dari Youngmin, sebab anak itu sedikit rentan. "Makan dulu,"

Semangkuk sup ayam hangat di sodorkan Donghyun. Pemuda itu tampak lelah, sebab Hyunmi kembali rewel---tak bisa bersentuhan dengan tubuh Youngmin yang terlalu panas untuknya. "Jangan lupa minum obatnya,"

"Mana Hyunmi?" tanya Youngmin dengan suara serak. Menerima mangkuk sup ayam itu dari Donghyun,

"Jisung hyung dan Bomi noona." Jawab Donghyun, "Barusan saja."

Youngmin menghela nafas, "Padahal aku ingin main."

"Sedang sakit," Donghyun menepuk bahu Youngmin, "jangan macam-macam, nanti Hyunmi ikut sakit."


~Strawberry Cupcake~


"Halo, bayi~"

Hyunmi tengah menunggu suapan kue dari Bomi saat ada yang memanggilnya. Wanita paruh baya itu tersenyum. Kecantikannya masih tampak meski ia sudah memasuki usia tua.

"Dojoon-ah," panggil Bomi, "hei, itu ada Paman Dojoon."

Yoon Dojoon adalah kakak kedua Jisung---terkadang mampir untuk mengantar pesanan istrinya. "Bomi-ya, ini... ada beberapa macaroon."

"Woah~ terima kasih banyak, oppa."

Hyunmi mendongak, mengerjap pelan. Tampak kebingungan dengan Dojoon. "Pa?"

"Itu Paman Dojoon," Bomi menata macaroon di piring, "ayo, sapa dulu."

Hyunmi beringsut mundur. Maniknya berubah, tampak sedikit awas. "Mimimi~" ia mencoba memanggil Bomi---yang untungnya langsung di sadari si wanita. "Mi! Mamaaa~"

Bomi berbalik. Memeluk Hyunmi, mengusap punggungnya. Sementara si kecil spontan menangis, mencengkram kuat sweater hitam Bomi. "Duh, dia sedikit takut dengan orang baru. Maaf ya, oppa." Wanita itu tampak tak enak pada iparnya.

Dojoon tersenyum. "Tak masalah," ia mengibaskan tangan. "beberapa bayi melakukannya."

Bomi menggendong Hyunmi, mengusap punggungnya. "Duh... sayang... takut sekali ya? Hm?" Ia beralih pada bokong Hyunmi, menepuknya pelan.

"Eh? Kenapa dia?" Jisung tahu-tahu berada di dapur, meletakkan belanjaan di atas meja. "Kumat lagi?"

"Hanya terlalu takut, aku akan membawanya ke kamar." Bomi menunduk sopan, "Ayo, sayang, kita tidur siang."


~Strawberry Cupcake~


"Boleh menginap?!" Bomi tampak tak mempercayai pendengarannya. Tak menyadari bahwa Hyunmi sudah menekan kue ulang tahun putra kedua Yoon karena terkejut dengan suaranya. Bayi itu sudah cemberut, hampir menangis. Kalau saja putra ketiga Yoon tak buru-buru mengalihkan perhatiannya---sembari meratapi kue ulang tahun kakaknya yang sudah membentuk tangan bayi di tepi kue.

Tak masalah. Hyunmi tak sengaja.

Jisung tertegun saat melihat tepi kue yang sudah penyet berbentuk tangan mungil---langsung menyadari bahwa Hyunmi memang terlanjur penasaran. Sebab sejak sore, bayi itu terus memainkan krim kue dan hampir memakan lilin warna-warni yang sudah tertancap rapi di atasnya. "Lapar sekali ya?" Pria itu meletakkan sepiring macaroon di atas meja.

Strawberry Cupcake || Pacadong/YoungdongWhere stories live. Discover now