Fitting

81 9 0
                                    

Bosan. Akhirnya gadis kecil itu melihat-lihat ke ruangan lain. Meninggalkan sang Mama yang tengah fitting di ruangannya.

Youngmin sedang membeli minum untuk mereka.

"Satu... dua... cantik...," pasang kaki yang terbalut sepatu berujung terbuka itu melangkah ke depan salah satu desain gaun pengantin yang terpajang di sana.

Tubuhnya seolah terpaku, memandangi betapa cantik gaun di hadapannya.

"Minta sama Mama boleh enggak ya?"



"Sweetheart, Mama sudah ba---eh?!"

Donghyun menelusuri ruangan, memanggil putrinya. "Hyunmi-ya!"

"Ada apa?" Nayoung memasuki ruangan, "Donghyunie, suaramu sampai luar."

"Hyunmi!" pekik Donghyun, "Noona lihat tidak?" pemuda Kim itu benar-benar khawatir.

"Kau meninggalkannya dimana?"

"Dia ada di sini, menungguku bertukar pakaian."

"Tu-tunggu, dia sempat mengatakan sesuatu tidak?"

"Tidak. Hanya menanyakan Youngmin hyung dan setelahnya kembali duduk." Donghyun semakin panik, "Akan kucari."

Pemuda itu bergegas keluar ruangan. Meninggalkan Nayoung sendiri bersama penata busananya.


~Strawberry Cupcake~


Hyunmi tak bergerak sama sekali. Maniknya masih terpaku, seolah gaun itu telah menyedot seluruh perhatiannya. Sedari tadi, ia hanya memandangi detail gaun yang terbilang simpel. Memindai gaun itu dari atas ke bawah, belum lagi pasang sepatu dan buket bunga yang terletak di meja mungil. Berjarak satu langkah dari gaun pengantin itu.

Sejenak, ia membayangkan dirinya ketika sudah dewasa nanti.

Apa dia bisa mengenakan gaun itu?

Apa dia terlihat cantik nantinya?

Hyunmi membayangkan dirinya mengenakan gaun itu, dengan high-heels berpita yang akan membalut kakinya.

"Sweet---ya Tuhan!"

Gadis cilik itu menoleh. Memandang heran Donghyun yang tampak ingin menangis. Pintu terbuka cukup keras---dan ia sedikit terkejut karenanya.

"Mama sudah bilang, jangan kemana-mana." Kendati mulutnya mengomel, namun pemuda Kim itu memilih untuk memeluk putrinya. "Kenapa sampai sini?"

"Bajunya bagus," Hyunmi menunjuk gaun pengantin yang menyedot perhatiannya itu. "nanti kalau sudah kayak Mama, Hyunmi boleh pakai itu?" tanyanya polos.

Donghyun masih mengatur nafas, namun telinganya cukup peka dengan pertanyaan si kecil. Manik bulatnya bergulir, ikut memandangi gaun pengantin yang terpajang cantik di sana.

Pemuda itu terdiam. Kembali melirik putrinya. "Bagus kok," ia menggendong Hyunmi. "Mama cari-cari Hyunmi dari tadi, enggak kedengeran?"

"Enggak." Jawab Hyunmi pelan---takut kena marah, "Hyunmi, Hyunmi liatin bajunya itu."

"Lain kali bilang ya, sayang? Biar Mama enggak panik, Mama khawatir lho, sampai cari kemana-mana."

Hyunmi menunduk di gendongannya, "Iya, Mama, maaf." Pintanya lirih.

Donghyun mengecup pipi Hyunmi, "Sudah sudah, Mama kan, tidak marah."

"YA DONGHYUNIE! APA KAU---"

Donghyun dan Hyunmi memandang Youngmin. "Sudah, dia ada di ruangan lain." Donghyun memperbaiki gendongannya.

Youngmin menghela nafas, "Nayoung menelponku, dan aku langsung meninggalkan takoyaki yang kupesan di sana." Ia memandang Hyunmi. "Habis kemana, hm?"

"Liat baju cantik," jawab Hyunmi lucu, "nanti kalau besar yang kayak Mama, Hyunmi mau itu, boleh?"

Donghyun mengisyaratkan Youngmin untuk mengangguk. Iyakan saja dulu. Cerita lengkapnya belakangan.


~Strawberry Cupcake~


"Tunggu, gaun pengantin?" tanya Youngmin, "Serius gaun pengantin?"

Donghyun mengangguk. "Tiba-tiba saja bertanya, apa dia akan cantik kalau sudah besar nanti."

Pemuda Im itu menukikkan bibir. "Tidak boleh begitu, dia masih bayi."

"Siapa juga yang mau melihatnya dewasa. Sampai kapanpun, dia akan tetap menjadi bayiku."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Strawberry Cupcake || Pacadong/YoungdongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang