Daycare

93 10 2
                                    

Hyunmi tak bisa berbuat apa-apa ketika seseorang masuk ke dalam rumah-rumahan---yang di jadikannya tempat bersembunyi.

Sedari tadi, ia hanya mengintip Donghyun---yang sedang mendongeng untuk anak-anak di sana. Dan ia tak berani bergabung meski Jinyoung dan Yonghee sudah membujuknya. Memutuskan untuk 'bersembunyi' di dalam rumah-rumahan sembari mengedot susunya.

Maniknya tampak senang melihat ekspresi sang Mama yang berubah-ubah, tak jarang ia melepas dotnya, memandang takjub cara Donghyun menyampaikan ceritanya.

Padahal dia juga tidak terlalu paham maksudnya. Tapi senang mendengarkan Mama-nya bercerita.

"Ka-kamuuu!"

Hyunmi meringkuk, dotnya kembali lepas dan ia mulai panik. "M-miii~" lirihnya.

"Kamu yang su-suka sama Kak Donghyun... kan?!"



Bae Jinyoung memutuskan untuk masuk ke rumah-rumahan. Dia sudah tahu dongeng yang di bacakan Donghyun, putri yang menjadi burung bangau.

Swan Lake.

"Lho... Hyunmi tidur?" Bocah laki-laki itu merunduk, merangkak menuju Hyunmi yang tengah tergeletak, ia bahkan dapat melihat bahwa rambut kawannya itu basah. "Hyunmi-ya?"

"Uhuk!"

"HYUNMI-YA!!"

Teriakan panik Jinyoung mengejutkan Donghyun. Ia bergegas meletakkan buku dan menghampiri asal suara bersama 2 pengasuh lain. Memeriksa.

"Eh, kenapa?" tanya Donghyun, mendapati Jinyoung sudah menangis di dalam, mencoba menarik Hyunmi yang tergeletak di sana.

"Hyu-Hyunmi...," Jinyoung terus menangis. Dan Donghyun dapat mendengarkan suara batuk putrinya dari dalam.

"Jinyoungie... Jinyoungie bisa keluar dulu? Donghyun hyung mau membawa Hyunmi, sebentar saja."

Si bocah menurut. Bergegas keluar dari rumah-rumahan, membiarkan Donghyun untuk masuk dan mengangkat Hyunmi.

"Sayang, sayang, ini Mama." Donghyun mengangkat Hyunmi, terkejut ketika melihat putrinya sudah basah oleh keringat, dengan bau susu yang menguar dari tubuh. Ia menoleh, melihat botol susu Hyunmi yang sudah tergeletak---sebagian tumpah mengenai lantai.

"Mmm-mmiii~" tangis Hyunmi, "Uhuk! Uhuk!"

Donghyun menunduk, memegangi putrinya dan keluar dari rumah-rumahan. Langsung pergi menuju tempat istirahat para pengasuh untuk menenangkan Hyunmi.


~Strawberry Cupcake~


Nihil, justru tangisan Hyunmi semakin menjadi-jadi. Ia bahkan menolak siapapun yang hendak menggendongnya. Tak mau lepas dari Donghyun barang sedetik.

"A-aku harus pulang, putriku...," Donghyun mencoba bicara ketika Bomi turun untuk mengecek keadaan Hyunmi.

Wanita itu mengangguk, "Pulanglah," ia menatap Donghyun. "beritahu aku kalau kau butuh bantuan. Mengerti, Donghyun-ah?"

Si Pemuda Kim mengangguk paham. Meminta maaf karena ia harus pulang cepat. Sementara para pengasuh juga ada di sana, beberapa mengomentari, yang lain menaruh simpati. Jisoo membantu Donghyun untuk merapikan tas bayi Hyunmi, sementara si pemuda harus melepas pakaian Hyunmi yang bau susu. Mengganti popoknya dan memakaikan pakaian baru untuknya.



"Iya, duhh... jemput Papa, bagaimana? Mau ya?" tawar Donghyun, melirik jam tangannya yang menunjukkan pukul 10 pagi. "Iya? Mau jemput Papa?"

Hyunmi terus menangis, malah Donghyun yang lelah melihatnya. Sesekali terbatuk, menggosok matanya. Lalu menangis lagi.

Pemuda Kim itu mengambil ponsel, menghubungi Youngmin, sekedar menanyakan kapan dia pulang.

"Sebentar lagi kelas berakhir, dosennya baru saja keluar dan aku harus berdiskusi sebentar. Ada apa?"

"Hyunmi...," Donghyun benar-benar lelah, "seorang anak... entah apa yang di lakukannya tapi sepertinya putri kita trauma lagi."

"Kau dimana?"

Donghyun dapat mendengar suara gema yang menjadi latar suara Youngmin. Sepertinya dia langsung pergi setelah mendengar kabar ini. "Di...," maniknya bergulir, mencoba memberitahu posisinya. "A-ah! Kedai Ramen Lee?"

"Tunggu aku di sana. Jangan kemana-mana."

Dan telepon terputus begitu saja.


~Strawberry Cupcake~


Youngmin dan Donghyun harus bergantian menjaga Hyunmi. Bayi itu menangis, tidak mau makan, bahkan ia menolak susunya. Pun ketika Sejeong menyapanya, ia malah histeris dan terus menyembunyikan wajah di bahu Donghyun.

"Sayang~" Youngmin terus mengayunkan tubuhnya. Ia pun sebenarnya mengantuk, namun Hyunmi tak mau di baringkan di kasur. "Ayo tidur ya? Papa mengantuk."

Hyunmi merengek. Tangisannya sedikit reda ketimbang tadi. Kaki gembulnya berhenti bergerak, namun nafasnya masih berat. "Mmm-mmiiii~ uhuk! Uhuk!"

Tangan besar Youngmin mengusap punggung Hyunmi. "Batuk... sakit sekali ya?"

"Paaa...," lirih Hyunmi, "Uhuk!"

Youngmin memutuskan untuk duduk. Menggosok matanya, lalu mengecupi wajah Hyunmi. "Sayangnya Papa... manisnya Papa...," pemuda itu menghapus airmata Hyunmi. Satu kecupan di bibir, "sayangnya Papa capek? Iya?"

Hyunmi tak menjawab. Mengusakkan wajahnya di dada Youngmin. Sepertinya dia lelah, karena tak lama setelah itu. Si kecil mulai tertidur pulas.

Youngmin menghela nafas. Membaringkan Hyunmi di sebelah Donghyun dan langsung masuk ke dalam selimut.

 Membaringkan Hyunmi di sebelah Donghyun dan langsung masuk ke dalam selimut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Strawberry Cupcake || Pacadong/YoungdongWhere stories live. Discover now