Tumbuh Gigi

92 8 3
                                    

Mata merah, lengkap dengan kantung matanya yang semakin menghitam. Donghyun menghela nafas, bergegas turun ke bawah sembari berharap tak ada penghuni lain yang bangun karena tangisan Hyunmi.

Padahal, suara tangis Hyunmi juga tidak terlalu terdengar, kecuali kalau dia sedang dalam masa histerisnya.

Hyunmi sedang dalam masa tumbuh gigi, dan tubuhnya panas sejak 2 malam lalu. Sementara Youngmin juga belum pulang. Katanya ada tugas di rumah Choi Minki---kawan sekelasnya. Meninggalkan Donghyun, berdua dengan Hyunmi.

"Eh? Donghyun oppa?" Sohye batal menyuap oatmeal-nya, "Kenapa?"

Donghyun menggosok matanya, "Hyunmi rewel,"

"Ya Tuhan, belum berhenti juga?" Sohye berdiri dari duduknya, "Aku bantu ya? Hyunmi butuh bubur?"

"Tidak perlu," tolak Donghyun, merasa dirinya sudah beberapa kali merepotkan orang rumah. "aku bisa sendiri."

"Mmmmaaaaa!"

"Iya sayang, iya... Mama di sini." Donghyun menepuk bokong Hyunmi, mencoba menidurkannya. Hyunmi tidur tak lebih dari 2 jam semalam. Sisanya lagi hanya menangis karena merasa tak nyaman dalam tidurnya. "Hyunmi tidak lelah? Hm? Tidur ya?"

Hyunmi terus menangis, tubuhnya melengkung dan kakinya menjejak. Sesekali terbatuk. "Uhuk! Mm-mmmaaaa mimimi~"

"Nah kan... sayangnya Mama batuk." Donghyun terus mengayunkan tubuhnya, sebelah tangannya mencoba untuk menuang air hangat ke mangkuk untuk membuat bubur bayi Hyunmi. "Hm? Sakit ya badannya?"

"Mimimi~" tangis Hyunmi, "Paaaa mamamam," bayi itu menyandarkan keningnya di bahu kanan Donghyun. Tangan mungilnya mencengkram erat kerah piyama sang Mama.

"Papa-nya belum pulang?" Sohye menyingkirkan Donghyun, "Sini, aku saja yang membuat buburnya, perlu susu juga? Sekalian."

"I-iya, terima kasih, Sohye-ya."

"Jangan sungkan, kita teman serumah." Sohye berbalik, menyuapkan sesendok oatmeal ke mulutnya. "Nih buburnya, susunya mana?"

"Di lemari, toples biru." Donghyun mendudukkan dirinya, "Maaf merepotkan."

"Astaga, Donghyun oppa, sudah kubilang tidak masalah." Sohye menarik toples biru yang di maksud, "Yang ini, kan?"

Donghyun mengangguk, mengambil setengah sendok bubur dan mencoba menyuapkannya pada Hyunmi. "Makan dulu ya? Kemarin Hyunmi juga enggak makan."

Sohye meringis sembari membuatkan susu, tak bisa membayangkan bagaimana nanti jika ia punya bayi. "Dia ingin bertemu Youngmin oppa atau bagaimana?"

"Sedang tumbuh gigi," jawab Donghyun, meski dirinya sedikit terganggu ketika di tanya-tanya. Ponselnya mati sejak kemarin sore, Hyunmi menyibukkannya. Ia bahkan melewatkan makan malam dan harus absen dari pekerjaannya di rumah keluarga Jeon.


~Strawberry Cupcake~


Youngmin menghela nafas lega. "Aku duluan ya?"

Minki melirik pemuda Im itu, "Hm," sahutnya, "jangan lupa untuk memberikan file itu padaku besok."

Youngmin masih sanggup untuk mengangguk meski ia mengantuk. "Iya, kalau aku tidak masuk, kutitipkan pada Hoseok, ya?"

Minki mengiyakan, "Kau tidak mau tidur di sini? Barangkali sejam atau dua jam?" tawarnya---di sambut gelengan Youngmin.

Youngmin bergegas ke lantai atas setelah menyapa Jimin di depan pintu. Tak sabar untuk tidur dengan nyaman di kasurnya. Sampai ia mendapati Donghyun yang tampak serupa dengannya, membuka pintu sembari menguap. "Hyunmi baru tidur."

"Dari semalam?"

"2 malam ini dia rewel, mau tumbuh gigi." Donghyun membantu Youngmin, "Mau sarapan?"

"Aku sudah sarapan, kau?" ia mengecup bibir Donghyun, "Hm? Kau juga tidak tidur?"

"Sudah. Sedikit. Hyunmi tak bisa diam, terus-terusan menangis." Donghyun menguap lagi. "Dongie tidur dulu, ya?"

Youngmin mengangguk, beranjak ke kamar mandi dan cepat-cepat berpakaian. Ikut berbaring di kasur. Menatap Hyunmi yang wajahnya masih memerah dan bengkak. Mengecup lembut pipinya dan menarik selimut, memejamkan mata.

 Mengecup lembut pipinya dan menarik selimut, memejamkan mata

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Strawberry Cupcake || Pacadong/YoungdongWhere stories live. Discover now