Merangkak

109 10 5
                                    

"Sayang, kakinya," Donghyun tersenyum gemas, "ayo, kakinya di angkat."

Hyunmi menatap Donghyun, bertumpu pada lututnya namun---

Duak!

Donghyun sudah mau mengasihani Hyunmi, tapi salah satu pengasuh daycare pernah memberi penjelasan bahwa bayi yang sedang terjatuh harus langsung di semangati, jangan mengasihaninya atau dia akan menangis.

"Aw," Hyunmi menggosok hidungnya yang memerah, kembali berusaha merangkak. Menghampiri Donghyun di dekat pintu, gerakannya luar biasa lambat dan Donghyun tentu harus ekstra bersabar.

"Ayo, sedikit lagi sampai," Donghyun menepuk tangannya, menyemangati Hyunmi, "hm? Sini sini."

Hyunmi nyengir, menatap lantai, menggerakkan kaki dan tangannya. Lalu menjerit riang ketika Donghyun mengangkatnya. Menciuminya, "Hyunmi bisaaa!!"

Hyunmi, hanya tersenyum seperti biasa, lalu melakukan high five dengan Donghyun.


~Strawberry Cupcake~


Hyunmi tidak benar-benar lancar ketika merangkak. Sesekali, dia malah tergelincir ketika hendak menumpukan kakinya, atau terkadang, malah wajahnya yang mendarat duluan.

Namun begitu, Youngmin dan Donghyun tetap mengajarinya pelan-pelan. Menyemangatinya yang terlihat sudah mau menangis karena tak bisa merangkak cepat. Terkadang membawanya ke bawah, dimana ia bisa bermain bersama para aunty dan uncle-nya yang lain.

"Ayo lagi! Sedikit lagi sampai!" Kali ini Seokjin yang menyemangatinya, "Kalau tidak sampai sini, kamu tidak boleh makan!"

Pletak!!

"Enak saja!" dengus Chaeyeon, menatap Hyunmi dengan senyum malaikatnya, "Jangan dengarkan dia ya? Dia nakal. Ke sini saja, dengan Aunty Chae."

Hyunmi sempat shock melihat Chaeyeon menjitak Seokjin. Bayi 13 bulan itu terdiam dengan posisi merangkak, memutar arah menuju Chaeyeon. "Mam?"

"Iya, nanti aunty belikan biskuit." Chaeyeon menepuk tangannya, "Iya, sedikit lagi, sedikit lag---yeaaayyyy~~"

Sohye dan Yeonjung ikut bersorak. Sementara Seokjin masih meratapi kepalanya yang kena jitak.

"Sweetheart~"

"Mamamam!" Hyunmi mengulurkan lengannya, "Maaa~"

"Ugh! Anak Mama sekali!" Chaeyeon mencium pipi Hyunmi, sementara bayi itu masih menggerakkan kakinya heboh. Maniknya berbinar saat melihat Donghyun muncul dengan botol susunya.

"Mam! Mamamamaamaa!" Hyunmi mengusakkan wajahnya di ceruk leher Donghyun. Tertawa riang, "Yuuu!"

"Iya sayang, ini susunya Hyunmi." Donghyun tersenyum, "Terima kasih sudah menjaganya."

"Tidak masalah, kami juga terhibur." Chaeyeon mengibaskan tangannya, "Aku terpikir punya bayi, apa proses adopsinya sulit?"

"Hyunmi... tidak, tapi itu karena ibunya yang menitipkan anak ini padaku." Donghyun memangku Hyunmi, membiarkannya memegang botol sendiri. "Eiy, Chaeyeon noona sungguhan mau mengadopsi?"

"Aku dan Namjoon terpikir begitu juga, tampaknya menyenangkan." Seokjin bergabung dalam obrolan, "Laki-laki kupikir."

"Perempuan juga menyenangkan kok, Hyunmi sedikit lebih peka dari Youngmin hyung." Donghyun menahan Hyunmi---yang sudah merundukkan tubuhnya. "Sayang, jatuh nanti."

Hyunmi mendongak, botolnya lepas. "Ma?"

"Iya, Hyunmi bisa jatuh, hadap sini saja ya?" Donghyun memutar Hyunmi sehingga duduk menghadapnya. Sementara putrinya itu hanya menoleh, memandangi Chaeyeon dengan botol susunya.

"Iya... kenapa? Hm?" Chaeyeon membersihkan susu di tepi bibir Hyunmi, "Mau biskuit? Nanti ya? Aunty belikan, sekalian titip Namjoon oppa."

"Lucu sekali siiiihhhhh~" Yeonjung langsung menciumi Hyunmi, membuat bayi itu melepaskan dotnya lagi dan mengerang kesal. Bahkan nyaris melempar botol susunya.

"Yeonjungie!" Sohye menarik kawannya, "Sudah, dia sedang minum susu!"


~Strawberry Cupcake~


"Bwa~"

"Bukan sayang, itu bukan Papa."

Hyunmi menatap Donghyun, "Bwaaa?"

"Hm? Bukan Papa, Papanya Hyunmi kan tinggi." Donghyun memperbaiki syal di leher Hyunmi, keduanya sedang berada di depan rumah dan Hyunmi duduk di atas salju. Menunggu Youngmin pulang. "Eiy, no no, itu salju."

Hyunmi berkedip lucu, "Chuuu~" ia mengangkat segenggam salju di tangannya yang hampir ia makan. Tersenyum di balik syalnya.

"Iya, cantiknya Mama, no no, itu salju."

"Chuuuu!" Hyunmi mengangguk, lalu merangkak menuju Donghyun yang duduk di tangga depan rumah. "Bwabwabwa, mam!"

Donghyun menyimpan ponselnya. Menghampiri Hyunmi yang sudah menatapnya dengan pandangan memelas. Merasa terabaikan.

"Hyunmi kenapa, sayang?" Pemuda Kim itu membentuk bola dari salju, "Nih, punya Hyunmi." Ia membuka telapaknya di hadapan Hyunmi.

"Kalian sungguhan menunggu?"

Pertanyaan itu mengalihkan perhatian Donghyun. "Hyung!"

"Ya! Saljunya!" Youngmin buru-buru menghampiri, nyaris terjatuh karena coat-nya. "Sayang, ayo keluarkan. Itu salju."

Hyunmi menatap kedua orangtuanya. Tertawa. Kemudian memasukkan salju lagi ke dalam mulutnya.

 Kemudian memasukkan salju lagi ke dalam mulutnya

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।
Strawberry Cupcake || Pacadong/Youngdongजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें