"Besar?" beo Hyunmi, "Yang besar kayak tempat sekolahnya Papa?"
"Eh?" Donghyun mengerjap, "Bu...kan? Enggak tahu, tapi pokoknya besar!"
"Woah!" Gadis cilik itu naik ke pangkuan Donghyun, "Hyunmi, Hyunmi mau bawa Baebae, boleh?"
"Yah... kita enggak bisa bawa Baebae, sayang." Donghyun menukikkan bibir, berakting sesedih mungkin. "Cuma Hyunmi, Mama sama Papa."
"Kak Ung enggak boleh di bawa juga?" tanya Hyunmi, terkejut ketika mendengar ia tidak bisa membawa Baebae, "Sama Yonghee juga, atau Kak Uji."
"Enggak boleh di bawa, cukupnya buat kita bertiga aja."
Spontan si kecil memasang wajah kecewanya, "Kalo Kak Somi?" tanyanya dengan nada putus asa.
~Strawberry Cupcake~
Youngmin menghela nafas. Ia sedang menjaga Hyunmi yang baru saja tertidur usai menangis sedih. "Duh... sayangnya Papa." Si pemuda Im bermonolog.
"Dia belum tahu Los Angeles sejauh apa, tapi sudah menangis duluan karena tidak bisa membawa Somi bersamanya." Donghyun meringis. Meniupkan sesendok nasi dan lauk, menyuapkannya pada Youngmin.
"Mh." Youngmin menutup mulutnya dengan sebelah tangan, "Aku belum memberitahu orang rumah soal ini."
"Aku hanya bicara pada Sejeong noona," Donghyun mengangkat bahunya, kembali menyuapkan makan siang pada Youngmin. "eum... hyung,"
Youngmin menoleh, kembali bergerak ketika Hyunmi merengek tak nyaman di dekapannya. "Iya?"
"Aku... entahlah, hanya khawatir." Donghyun menyuap jatah makan siangnya. Menyandar pada punggung kursi. "Apa kita akan baik-baik saja di sana?"
~Strawberry Cupcake~
Donghyun dan Youngmin terkejut ketika melihat dekorasi ruang tengah. Mereka bertiga baru saja pulang dari kantor untuk mengurus visa.
"Kita akan bersenang-senang malam ini!" Sejeong nyengir lucu, "Ayo, Hyunmi-ya, mau dengan Aunty?"
Si kecil hanya bisa menganga bingung, berusaha mencerna. Kemudian menatap Youngmin dan Donghyun, "Kita enggak salah rumah?"
Mereka memanggang daging dan bernostalgia. Seokjin juga membuat ramen dan Chaeyeon menjaga Hyunmi sementara kedua orangtuanya sibuk memanggang daging.
"Aku baru saja masuk rumah ini, dan Chris hyung hanya memindaiku. Menanyakan namaku, setelah itu berangkat ke kantor." Jimin mengoceh,
"Ingat tidak? Sebelum kedatangan Donghyun?" Chaeyeon membersihkan bibirnya dengan tisu, "Kita pernah beramai-ramai menyiram Youngmin oppa dengan tepung dan setelahnya lari ke kamar masing-masing."
Hyunmi duduk manis di pangkuan Seokjin---yang terus menyuapkan makanan ke mulut gadis cilik itu. "Minum."
"O-oh, Yeonjung-ah, tolong minumnya." Seokjin melingkarkan lengannya di perut Hyunmi, mencegahnya agar tidak terjatuh. "Nah, ini."
"Aku pikir, Yeonjung akan selalu menjadi maknae." Chris meneguk sirup, "Ternyata kalian berdua membawa si gembul itu pulang."
Donghyun menatap Hyunmi, tersenyum ketika melihat Seokjin yang mengurus bayi itu dengan telaten. "Hyung, tidak ingin menyusul?"
"Kalau kami menyusul, apa kau akan datang?" Namjoon menyikut Donghyun, lalu mengacak rambutnya, "Kau harus datang, kami menunggumu."
Youngmin tersenyum. "Kalau ada waktu."
~Strawberry Girl~
"Donghyun oppa,"
"Hm?"
"Aku menyukaimu."
Donghyun menoleh, "Maaf?"
"Aku menyukaimu." Sohye menghela nafas, "Hanya ingin mengatakan itu, setelah ini, anggap ucapanku hanya angin lalu."
Gadis Kim itu meninggalkan Donghyun---yang masih mematung di tempatnya. Mendadak merasa tak enak hati.
"Donghyunie, kenapa tidak naik?" Youngmin mengecup bibirnya, "Hm? Hyunmi mulai rewel,"
"Youngmin hyung,"
"Hm?" Youngmin menelengkan kepala, merasa ada yang aneh dari istrinya. "Kenapa?"
"Hyung... akan menjagaku, kan? Kita akan aman... benarkan?"
