27. wild flower

177 45 13
                                    

Dengan senyum yang terus merekah, Jaemin memandang pepohonan di luar jendela kelasnya. Di hadapannya, sedangkan Lee Jeno hanya meliriknya seolah tak mengenal sosok sahabatnya itu.

Na Jaemin yang jenius itu tidak sadar dirinya tengah kelihatan lebih bodoh dari biasanya hanya karena seorang anak perempuan yang belum lama ditemuinya.


Jatuh cinta memang bisa menghancurkan mental.


"Sayang banget dia inget sama kamu. Padahal kalo amnesia selamanya, bakal aku embat." ujar Jeno mengasal.

Ucapan itu sontak membuat Jaemin mengalihkan pandangannya dan menatap Jeno kesal. 

"Bercanda doang kok. Aku kan bukan cowok bangsat yang suka nikung temen sendiri."

Lee Jeno mengambil origami di laci mejanya kemudian melipatnya tak beraturan. Jika boleh jujur, ia merasa kesepian karena Hwang Hyunjin belum juga kembali ke Jeongseon, padahal itu adalah hari terakhir sekolah sebelum libur musim dingin.

Dia jadi tidak punya teman merokok.


Hari itu sekolah terasa sedikit berbeda. Komite Pendidikan mengambil alih jabatan dan memperketat segala peraturan yang sebelumnya telah dijalankan. Untuk beberapa alasan mereka terlihat sama bodohnya dengan Jung Jaewook dan pejabat lainnya.

Anehnya hingga sekarang, Jung Jaehyun dan Lee Seulmi belum juga ditemukan. Beberapa anak perempuan bergosip bahwa keduanya kabur ke Korea Utara dan nama Seulmi yang tidak bersalah menjadi ikut tercoreng karena pria bangsat satu itu. 

"Boleh gabung?" 

Kwon Eunbin dan Kim Saeron menghampiri mereka saat makan siang, gadis itu ikut bergabung bersama Jaemin dan Jeno dengan raut wajah yang tidak begitu baik.

"Sejak kapan kita deket?" tanya Jeno pada keduanya.

Eunbin memutar bola matanya, "Dari jauh, kalian keliatan kayak pasangan gay. Jangan berduaan mulu, anggep aja aku nyelamatin kalian." jawabnya kejam yang membuat kedua lelaki itu terdiam.

"Ngomong-ngomong Jen, kamu nggak jadi pindah?"

"Enggak, buktinya aku masih disini."

Acara makan siang yang tadinya tenang, kini dipenuhi keluh kesah Kwon Eunbin tentang wali kelas baru mereka. Kang Sojin, wali kelas lama mereka di pecat setelah dianggap lalai menjaga anak-anak didiknya dan kemudian digantikan oleh Kim Jooyoung, wanita paruh baya yang terlihat seperti mafia.

Sebagai ketua kelas, Eunbin merasa frustasi karena harus beradaptasi di tengah masalah-masalah lain. Apalagi wali kelas baru mereka adalah seorang diktator. Rasanya Eunbin ingin gila.

"Aku denger, Kim Minju belum dimakamkan sampai sekarang." ujar Eunbin sambil meletakkan sumpitnya. "Pemakamannya nanti bakal diambil alih sama panti asuhan asalnya."

"Kenapa belum dimakamin? Apa autopsinya belum selesai?" Jaemin bertanya dengan raut wajah serius.

"Aku nggak tau sampai situ. Tapi harusnya sih udah."

Mereka semua terdiam dengan pikiran masing-masing. Setelah Jung Jaewook ditangkap, keadaan sekolah belum juga membaik.

Setelah Kim Minju bunuh diri dan Pyo Yejin drop out dari sekolah, Eunbin merasa keadaan kelasnya sangat sepi. Ia telah kehilangan teman-temannya dalam waktu singkat.

Evanesce ✔Where stories live. Discover now