20. magic

279 80 0
                                    

"Ini gila.."

Park Chanyeol, pria bersnelli putih itu terlihat memijat keningnya sambil bersandar pada meja resepsionis yang terdapat di UGD.

Di sampingnya, ada pula Ahn Hyoseop yang hanya memandanginya dengan tatapan datar.

"Bangku sekolah mereka kayaknya terkutuk, deh.." Tambahnya lagi.

"Aku denger mereka juga temen sekamar. Bukankah ini terlalu mengerikan buat disimpulin sebagai kebetulan?" Kata Ahn Hyoseop sambil berbisik padanya.

Bukan hanya mereka berdua. Seluruh staff rumah sakit juga sedang membicarakan hal yang sama.

Lee Jina masih terbaring koma dengan harapan hidup yang kecil. Kemudian teman dekatnya mati bunuh diri dalam waktu yang berdekatan.

Apakah mereka memiliki masalah?

"Pak, tolong tanda tangani ini.."

Seorang pria dengan turtle neck dan coat berwarna hitam mendatangi mereka dengan membawa sebuah dokumen kematian untuk ditandatangani.

Chanyeol melirik id card yang tergantung di lehernya dan mendapati logo kepolisian dengan nama Oh Sehun disana.

"Dia beneran bunuh diri, ya?"

"Untuk masalah itu kami masih menyelidikinya."

Chanyeol mengangguk sembari menggoreskan pulpennya di atas kertas, "Ngomong-omong anda sudah tau, temen sekamarnya baru terlibat kecelakaan dan sekarang masih koma."

Sehun memicingkan matanya. Detektif yang baru ditugaskan di Jeongseon beberapa hari lalu itu terlihat belum pernah mendengar itu sebelumnya.

"Oh belum tau rupanya.."

Chanyeol membawanya menuju ICU dan menunjukkan Lee Jina yang terbaring koma dengan banyak alat penunjang disana. 

"Dia jadi korban tabrak lari dan udah koma selama 25 hari disini. Katanya sih juga bunuh diri." Paparnya.

Sehun menatapnya dengan penuh pertanyaan. Kasus bunuh diri Kim Minju adalah kasus pertama yang ditanganinya dan ia rasa itu tidak akan berakhir dengan singkat.

"Polisi bilang, dia juga bunuh diri. Lompat dari atas terowongan waktu malem-malem. Terus keluarganya bilang, dia juga sempat depresi. Tapi sampe sekarang pelaku tabrak lari itu belum ketemu."

Di saat yang bersamaan, ponsel Sehun berdering. Menampilkan nama Jang Kiyong di layarnya.

"Maaf, saya harus pergi.." Pamitnya pada Chanyeol sembari mengangkat panggilan itu.


Oh Sehun melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi menuju SMA Harim. Seniornya yang merupakan anggota Kepolisian Metropolitan berkata bahwa akan membantunya menyelesaikan kasus di sekolah itu.

Tentu saja ini sedikit membingungkan untuk Sehun.

Jang Kiyong adalah detektif yang memiliki pangkat lebih tinggi darinya. Lagipula Jeongseon juga bukan merupakan wilayah yuridiksinya. Tidak ada alasan khusus kenapa dia repot-repot datang hanya untuk membantunya menangangi kasus bunuh diri.


Seorang guru laki-laki menyambutnya ketika Sehun baru saja menginjakkan kakinya ke dalam gedung sekolah.

"Saya Lee Jooheon, guru BK SMA Harim." Ucapnya sembari berjabat tangan dengan Sehun.

"Saya Oh Sehun."

Jooheon membawanya untuk masuk ke dalam ruang konseling dimana Jaemin, Saeron dan Eunbin ada disana.

"Mereka bertiga adalah saksi. Ketiganya berada tepat di bawah gedung ketika itu terjadi." 

Evanesce ✔Where stories live. Discover now