19. tragedy

298 80 4
                                    

At the end of an empty day
Everyone busily returns from somewhere
My tragedy can't be changed

***

Lee Jina berlari dengan cepat menuju atap sekolah sambil memegangi lehernya yang terasa panas. Ia bahkan tidak peduli meski harus menaiki anak tangga pada gedung 6 lantai itu.

Ia sangat khawatir jika Kai akan melakukan hal buruk pada Jaemin.

"Pak Kai.."

Makhluk itu berbalik menghadapnya yang terengah-engah. "Bukannya udah kuperingatkan? Manusia nggak boleh tau tentang rahasia langit."

"Itu bukan sepenuhnya salah saya." Elaknya, "Kan anda yang nahan tangan saya.."

Kai menghela nafas kosongnya, "Ini adalah peringatan terakhir." Ucapnya sambil memijat kening, "Or he will die.."

"Jangan berbuat buruk sama dia. Jaemin nggak salah apapun. Kalau dia sampai tau tentang anda, juga itu saya yang salah kok.." Ucapnya dengan penuh penekanan.

Bagaimanapun, dia tidak ingin suatu hal buruk terjadi pada Jaemin yang tidak memiliki hubungan apapun dengannya.

Gadis itu menggigit kuku ibu jarinya dengan gusar. Ucapan Kai tidak terdengar seperti main-main belaka. Makhluk itu adalah malaikat maut dan Jina tidak boleh meremehkannya.

Saat itu pula, seseorang berjalan dari belakangnya dan berhenti tepat di tepi atap. "Kim Minju.." lirihnya.

Minju terlihat menangis dan hanya bergeming di ujung atap. Bukankah itu berbahaya?

"Mau apa dia?"

Kai melipat kedua tangannya di dada, "Sesuai yang kamu pikirkan." Ujarnya dengan nada santai.

"No, please stop her!" Pintanya pada Kai. Namun pria itu tidak menanggapinya dan justru mengalihkan pandangannya pada Minju sambil menatapnya datar.

"Kim Minju! Jangan bunuh diri!" Teriaknya sekeras mungkin. Jina bahkan berusaha masuk kedalam tubuh gadis itu, namun gagal.

"Jaemin bisa bantu dia.." Batinnya.


Lee Jina hendak bergegas menghampiri Jaemin yang masih berada di bawah. Tetapi untuk yang kedua kalinya, Kai kembali mencengkeram tangannya dengan jauh lebih kuat.

"Jangan ikut campur.."

"Tapi dia bisa mati!" Jina berteriak dengan mata merah pada Kai.

"Karena itulah aku ada disini!"

Ia terdiam seketika. Kai baru saja membentaknya dengan sangat keras hingga membuatnya kehilangan keberanian untuk mengucapkan sepatah katapun.

Sekali lagi, gadis itu seolah kembali sadar bahwa makhluk yang ada didepannya itu adalah malaikat maut—  dan tugasnya adalah menjemput manusia yang baru saja menemui ajalnya. 

Apakah Minju benar-benar akan mati?

"YA KIM MINJU!" Teriaknya saat Minju benar-benar melompat terjun dari tempatnya berpijak.

Evanesce ✔Where stories live. Discover now