18. scandal

297 81 29
                                    

"Apa-apaan ini?"

"Apa Pyo Yejin udah gila?"

"Menurutku Kim Minju yang lebih gila.."

Lee Jina yang berada di dekat mereka bertiga hanya menanggapinya dengan wajah datar sambil ikut menyaksikan video itu dari posel Eunbin. Ia sama sekali tidak merasa terkejut dengan apa yang sebenarnya dilakukan oleh teman sekamarnya itu.

Gadis itu sedikit merasa kesal karena pembahasan Saeron mengenai dirinya harus teralihkan karena video porno yang disebarkan oleh teman sekelasnya.


"Wow, temenmu emang bar-bar ya.." Jina menoleh, mendapati Kai yang juga ikut menonton video itu disampingnya.

"Ya ampun ngagetin aja, pak.." Ketusnya sambil mengelus dada, "Kenapa datang kesini?"

"Mau nontonin drama anak SMA. Kayaknya seru.." Pria itu membalasnya dengan santai sembari bersedekap.

Ketiga gadis yang ada disana segera berlari masuk ke dalam gedung untuk mengetahui bagaimana situasi di kelas mereka sekarang. Begitu pula dengan Jina yang masih saja mengekor dibelakang mereka, meninggalkan Kai yang masih bersedekap di atap sambil memasang wajah misterius.


Namun ketika Jina ikut berlari diantara murid lain di koridor, seseorang malah berjalan dengan tergesa-gesa menuju arah berlawanan hingga menembus tubuhnya.

"Ugh.." Keluhnya sambil memegangi dadanya yang tiba-tiba terasa sakit.

Gadis itu berbalik ke belakang, ia mendapati Lee Seulmi yang sedang terlihat terdesak. Saat itu pula Jina kehilangan minatnya pada Minju. Ia memilih berbalik dan mengikuti Seulmi yang baru saja masuk ke dalam toilet.

Terdapat suara aneh yang didengarnya ketika Jina baru saja masuk ke dalam toilet. Anak perempuan di dalam sana terdengar sedang memuntahkan isi perutnya.

"Kak Seulmi.." Lirihnya sambil menatap gadis yang baru saja keluar dari toilet itu.

Wajah pucatnya terlihat begitu letih. Jina berpikir bahwa gadis itu mungkin saja sedang banyak pikiran. Lagipula ia baru saja kalah telak dalam turnamen ballet kemarin.

Seulmi menatap pantulan tubuhnya pada cermin setelah berkumur dan membasuh wajahnya. Tidak jelas apakah itu air atau keringat yang meluncur turun dari pelipisnya. Namun Jina paham, gadis itu sedang tidak baik-baik saja.

Benar saja, sebelum Seulmi pergi dari sana, gadis itu terlebih dulu ambruk ke lantai dan kehilangan kesadaran.

"K-kak Seulmi.." Ujarnya panik. Jina berusaha menyentuhnya, tapi itu diluar kuasanya.

Jina tidak tau apa yang bisa dilakukannya. Tidak ada seorangpun disana dan mungkin saja murid-murid lain sedang sibuk menonton Kim Minju yang pasti sedang menderita. 

"Hei, ada orang pingsan di dalam.." Serunya pada dua orang siswa yang kebetulan sedang lewat di koridor itu. 


"Bodoh! Mereka nggak bakal denger kamu.." Sahut Kai yang tiba-tiba sudah berada di dekatnya.

"Anda juga nggak bisa nolongin?" Pria itu hanya mengangkat kedua bahunya. Tentu saja malaikat maut seperti dirinya tidak boleh terlibat apalagi menolong seorang manusia biasa seperti Seulmi. 

Mata Jina berbinar saat melihat Jaemin sedang berjalan bersama Jeno dari ujung koridor. Tanpa memperdulikan Kai, gadis itu sontak berlari menghampiri mereka.

"Na Jaemin, ada yang pingsan di dalam toilet perempuan. Cepet tolongin dia!"

Setelah mendengar itu, Jaemin segera berlari menuju toilet. Ia bahkan melupakan niatnya untuk menanyakan sesuatu pada Lee Jina.

Evanesce ✔Where stories live. Discover now