Part spesial 2

22.5K 2.2K 1.5K
                                    

Jangan heran, ya, kenapa aku makai bahasa gaul untuk anak kecil.

Aku suka banget, sama anak kecil yang bijak kek Tezza. Kecil² dah tau ini-itu. Dan aku emang kepikiran untuk buat sikap BBG (Bocil Bocil Gaul) kayak gitu.

Buat kalian yang pengen gabung GC bisa banget. Kalian bisa DM aku atau pencet link yang ada di bio
Ada aku dan yang lainnya juga yee.
Kuy, ramaikan!!!!

Dan bagi kalian yang pengen baca cerita Uri sama Uzi bisa check ceritaku yang judulnya UriUzi yaa. Sudah hampir mau tamat.

Masih setia dengan cerita ini?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Masih setia dengan cerita ini?

Selanjutnya. Hanya akan membahas tentang Tezza bochil🗿

Absen dulu pake emot 🗿

Gimana THR nye? Aman?🤣

Selamat membaca semuanya❤

***

Suasana yang tadinya gaduh kini semakin gaduh karena kedatangan Agler, Gardha dan Gardika. Garuda sempat di buat pusing karena ulah ketiga temannya itu yang mengajari Tezza hal yang tidak-tidak.

"Gimana? Lancar?" Agler berbisik di telinga Tezza.

Lantas Tezza menggeleng lesu. "Alea tetap nolak gue, Om," bisik Tezza sepelan mungkin agar tak didengar Garuda dan Grizella.

Grizella memicingkan matanya pada Tezza. Batinnya sangat yakin kalau Agler pasti mengajari Tezza hal yang tidak-tidak. Lihat saja, dari tadi setiap mereka ngomong selalu berbisik. "Agler, kamu ngomong apa sama Tezza?" tanya Grizella.

"Nggak ngomong apa-apa kok," cengir Agler.

"Mending lo cari bini sana," kata Garuda kesal. Bisa gila ia menghadapi mereka yang mengajar Tezza. Ke Tezza saja sudah seperti ini, apalagi ke anak mereka nanti. Ah, sudahlah.

"Jangan belisik, Yah. Om nggak ngajalin apa-apa kok," balas Tezza tersenyum lebar.

"Alah, pasti Agler ngajarin yang nggak-nggak nih. Garu, lawan aja," kompor Gardika ikut-ikutan. 

"Bunda, Za boleh minta tolong nggak?"

Tezza berdiri dari pangkuan Agler menuju Grizella yang duduk di atas sofa. Seakan merayu, Tezza memeluk Grizella seraya mengelus perut Grizella dengan sayang. Ia mendongak, menatap Grizella dari bawah.

"Minta apa?" tanya Grizella seraya mengelus rambut Tezza.

Senyum Tezza langsung melebar. Ia semakin mengeratkan pelukannya degan Grizella. "Za minta tolong sama Bunda untuk bilang ke Mama Alea supaya bolehin Alea jadi pacal Za. Lestu Za macalin Alea ada pada Mamanya."

GARUDA (END) Where stories live. Discover now