GARUDA〰43

70.4K 5.9K 516
                                    

Selamat Membaca❤
.
.
.
.
〰〰〰〰


Pemakaman Azri berjalan dengan khidmat serta linangan air mata seluruh umat manusia yang melayat dan menyaksikan haru terkahir mereka melihat Azri.

Hari ini, pagi ini Azri telah pergi dan menempat ketempat barunya yang akan berbeda alam dengan manusia dunia. Setelah mengetahui Azri telah tiada ibunya pingsan dan sampai saat ini masih ditenangkan oleh keluarganya.

Bukan hanya itu, Uri yang biasanya tak pernah menangis dalam kondisi menyedihkan sedikit pun kini matanya bengkak akibat kebanyakan menangis.

Penyakit, yang diderita Azri menjadi salah satu penyebab kematiannya. Penyakit jantung ia derita dari umur sepuluh tahun, akhir-akhir ini meningkat dan mengakibatkan ia sering drop. 

Seluruh siswa Voctorian High School pun diliburkan dan di wajibkan melayat dan mengantarkan sang ketos ketempat peristirahatan terakhirnya.

Sosok Azri yang baik, tegas dalam memimpin, cerdas terbukti dari banyaknya olimpiade yang ia menangkan selama ini bukan hanya itu sosoknya yang ramah, murah hati dan penyapa membuatnya dikenal banyak orang termasuk guru sekalipun.

Tak ada yang tak bersedih melihat ini semua, semuanya menangis terisak mengingat sang ketos berlesung pipit telah jauh dari kehidupan mereka.

"Azri, maafin gue. Gue banyak salah sama lo, maafin gue yang selama ini selalu bantah lo," ujar Uri tesedal-sedal dengan isakannya.

"Azri, katanya kamu mau nikmatin masa remaja kamu. Tapi, kenapa kamu pergi? kamu aja belum sempat nikmatin masa remaja kamu," lirih Grizella.

Garuda mengusap-usap bahu Grizella menenangkan. Melihat Grizella yang tak hentinya menangis dari tadi malam membuat Garuda khawatir akan keadaannya.

"Jadi, ini yang kamu bilang mau ke toko buku untuk yang terakhir kalinya? kalau aku tau gini kejadiannya aku akan larang kamu dan kita nggak jadi ke toko bukunya," sesal Grizella dengan linangan air mata.

"Azri, kenapa lo pergi? katanya gue, Grizella sama Uri adalah sahabat cewek terbaik lo, kalau memang benar kenapa lo ninggalin kita secepat ini? Azri lo belum mati kan? ini mimpi? Argh...Azri maafin gue. Kalau aja gue nggak ngajak lo ngobrol terus nggak bakalan kata gini," sesal Queen menyalahkan dirinya.

"Stt, ini bukan salah kamu. Ini takdir, takdir dari allah untuk Azri," bisik Lemuel.

"Kita di mobil bertiga, tapi kenapa cuma Azri yang diambil kenapa bukan gue? atau semisal Uri? kalau kita selamat harusnya Azri juga selamat hiks..hiks.." ujar Queen.

"Ini takdir, jangan ada yang disalahkan disini. Semuanya udah diatur sama yang kuasa," ujar Garuda menengahi.

"Maafin aku yang belum bisa jadi sahabat terbaik kamu. Aku belum bisa jadi pengisi hari remaja kamu seperti yang kamu impikan," sesal Grizella menghapus air matanya.

〰〰〰〰

Garuda menyandarkan kepalanya pada sofa rumahnya seraya menatap langit-langit ruang tamunya, sesudah mandi menyegarkan badannya.

Pemakaman Alm. Azri membuatnya lelah dan badan yang pegal-pegal. Apalagi tadi membujuk Grizella untuk makan siang karena sedari kemarin gadis itu belum mengisi perutnya. 

Setelah semuanya selesai barulah Garuda pulang kerumahnya dan mandi membersihkan dirinya sesudah melayat.

"Udah pulang?" Gandhi datang membawa segelas kopi ditangan kan nanya dan koran ditangan kiri.

GARUDA (END) Where stories live. Discover now