Part spesial 3

13.8K 1K 108
                                    

Happy 1 tahun GARUDA😭
Aaaa, ga nyangka sksksksk.
Cerita ini udah 1 tahun aja.
Makasih support kalian selama ini. Luv❤😫

Yang lupa alur, silakan baca part sebelumnya yaaa...

Selamat membaca💙

***

Garuda termangu memperhatikan Hana yang tepat berada didepannya. Cewek itu sedang meminum minumannya. Sudah hampir satu jam Garuda dan Hana berada di kantin kantor. Bukan kemauan Garuda, melainkan Hana lah yang meminta.

"Hana, lo ngapain lagi sih?" Garuda mengeram kesal sambil mengacak rambutnya kasar.

Bukannya menjawab Hana malah tersenyum menggoda ke arah Garuda. Ia masih tak percaya bisa di pertemukan dengan Garuda lagi setelah delapan tahun berlalu. Bahkan wajah Garuda sama sekali tak berubah saat ia dan Garuda bersama dahulu.

"Gue cuma kangen sama lo."

"Hana, gue udah punya istri sama anak," ucap Garuda memperjelas. "Gue udah bahagia sama mereka. Nggak usah ganggu lagi."

"Yakin tahan sama satu wanita? Bukannya...?" Hana terkekeh pelan. Wajah merah Garuda sangat jelas saat ini.

"Buang waktu." Garuda hendak bangkit. Namun, tangan Hana dengan lembut memegang tangannya. "Apa lagi?" geram Garuda tapi Hana hanya tersenyum.

"Gue tanya. Lo tahan gak sama satu wanita?"

Garuda diam. Percuma dia meladeni cewek seperti Hana. "Gak usah ikut campur. Lo cuma mantan gue. Itu dulu," tekan Garuda.

"Mantan terindah." Hana meralat. "Lo putusin gue dengan cara spesial, Garuda."

"Tau," balas Garuda singkat. "Dan gue nyesel mutusin lo dengan kayak gitu. Kalau gue tau, gue gabungin aja lo di grup yang sama kayak mantan gue yang lain," kata Garuda kesal. 

Hana makin terkekeh. "Pertanyaan gue cuma gini. Lo mampu gak? Jawab dong. Kalau gak, gue siap selalu."

Muka Garuda makin memerah. Ingin sekali berkata kasar kepada Hana tapi ia sadar ini tempat umum dan di kantornya. Garuda harus menjaga image didepan para karyawannya. Tak boleh gegabah sama sekali saat bertindak. Kelakuannya menjadi contoh bagi karyawan yang lain.

Kesabaran dan kesetiaan Garuda kali ini pada Grizella sedang di uji. Garuda sangat yakin, bahwa hatinya hanya ada Grizella, Tezza dan anak keduanya nanti. Tak akan ada kata 'wanita lain' didalam rumah tangannya.

"Gak usah tegang gitu," tawa Hana pecah. "Bukan mau bahas masa lalu, tapi masa depan."

"Maksud lo?" tanya Garuda mengerutkan keningnya dalam. Ia tak mengerti sama sekali. "Apa sih, Han? Jangan buang waktu gue. Anak sama istri gue mau makan. Waktu adalah uang."

"Oh? Kalem, Sayang. Biasa aja dong. Dulu lo malah baik sama manjain gue. Lo masih sayang gak sama gue?" Hana mendekati Garuda. Satu alisnya terangkat sebelah. Garuda sangat tampan, tanpa ada perubahan bagi Hana.

"Hana, istri gue lagi hamil besar."

"Beneran udah gak suka gue?"

"Nggak," jawab Garuda yakin sambil mengalihkan perhatiannya.

"Okelah kalau begitu. Nih." Hana melemparkan sebuah kartu undangan pada Garuda. "Datang. Gue mau nikah karena gue udah move on dari lo," ucap Hana.

"Maksudnya? Selama ini lo gak move on dari gue?" ujar Garuda kaget. Ia saja tak pernah ingat mantan-mantannya.

Hana hanya terdiam. Memang sih melupakan cowok ganteng, baik dan tajir seperti Garuda sangat susah. Siapa sih yang bisa melupakan Garuda dengan cepat. Dijadikan ke yang sekian sudah bahagia, apalagi jadi satu-satunya.

GARUDA (END) Where stories live. Discover now