GARUDA〰23

74.1K 6.9K 458
                                    

Selamat Membaca❤
.
.
〰〰〰

"Hai, CIDA."

Grizella menampilkan wajah cengonya. Gadis itu tak percaya bahwa Agler benar-benar mendatangi kerumahnya dalam waktu dua puluh menit.

"Kenapa? Lo nggak kangen gue?" tanya Agler.

Grizella mengangguk lalu memeluk Agler yang dibalas senyuman dan pelukan hangat dari Agler.

Garuda...

Garuda...

Nama itu seakan berputar di otak Grizella. Garuda sudah mewanty-wanty dirinya agar tidak dekat dengan Agler apalagi berpelukan seperti ini, kali ini Grizella lah yang salah.

Dengan cepat Grizella melepas pelukannya dari Agler lalu menjauh dari cowok itu bermaksud menjaga jarak supaya tak terlalu dekat dengannya.

"Kamu kemana aja?" tanya Grizella salah tingkah masih tak nyaman dengan sesi pelukan mereka tadi, ada juga rasa takut pada dirinya jika Garuda mengetahuinya nanti.

"Nyari uang buat masa depan," jawab Agler.

"Cie, kamu udah punya masa depan ya, kenalin dong kapan-kapan sama aku."

Tawa Agler lepas seketika. "Ngapain lo harus kenalan sama dia, toh orangnya badan lo sendiri ngapain harus kenalan."

Grizella yang tak mengerti hanya memandang Agler yang tertawa keras, mungkin saking lucunya kah?

"Agler kamu kenapa sih? Kamu nggak malu apa dilihatin Bibi tuh." Grizella menunjuk Bi Yumi selaku asisten rumah tangga dirumahnya.

Bi Yumi menundukkan badannya hormat pada Grizella dan juga Agler. Seketika Agler menghentikan tawanya dan menoel-noel lengan Grizella jahil.

"Maaf, Non, Aden mau minum apa?" tanya Bi Yumi menghentikan kegiatan Agler yang menoel lengan Grizella.

"Apa aja Bi, asalkan buatnya jangan pakai cinta nggak mempan karena cinta saya hanya untuk, Grizella." Agler dan Bi Yumi tertawa menanggapi gombalin Agler.

Grizella hanya mendengus kesal melihat Bi Yumi yang malah ikut-ikutan menggodanya.

"Kalau begitu bibi ke dapur Non, Den."

"Tamunya nggak disuruh duduk?"

Deg...

"Garuda," lirih Grizella.

"Hai, Garu. Apa kabar? Sehat kah?" Agler bersalaman ala lelaki dengan Garuda.

Garuda mengangguk pelan tapi menatap sinis pada Grizella yang berada di ambang pintu. Garuda mendekat pada Grizella lalu merangkul nya mesra didepan Agler.

Jujur saja Grizella merasa tak nyaman dirangkul seperti ini. Grizella hanya pasrah mengikuti permainan yang dijalankan Garuda untuknya.

"Kenapa nggak disuruh duduk?" Pertanyaan yang sama keluar dari bibir Garuda.

"Agler, ayo duduk!" Grizella menyuruh Agler yang hanya diam menyaksikan interaksi mereka berdua dengan tatapan bingung dan heran.

"Kalian kok lengket gini?"

Pertanyaan itu lolos dari bibir Agler. Cowok itu teramat penasaran pada Garuda dan Grizella. Terutama Grizella yang sama sekali tak marah Garuda merangkulnya seperti tadi.

"Kenapa? Masalah buat lo?" Garuda bertanya dengan sinis dan muka datarnya.

"Sorry, ya, gue heran aja ngeliat kalian dekat gini," ucap Agler jujur dan terbakar cemburu melihat kedekatan mereka.

GARUDA (END) Donde viven las historias. Descúbrelo ahora