GARUDA〰19 (Special part Uzi and Uri)

86.2K 6.8K 595
                                    

Selamat Membaca❤

.
.
.
〰〰〰

Waktu terus berlalu, hari demi hari telah dilalui seluruh manusia dengan susah dan senang, pahitnya dan dan enaknya kehidupan telah dirasakan setiap manusia. Apapun masalah yang kita perbuat maka harus kita yang bertanggung jawab.

Uri, gadis itu berjalan sendirian ditengah ramainya koridor sekolah jam istirahat. Sesekali gadis itu menendang kaleng ataupun botol minuman yang berserakan dilantai koridor.

Banyak dari mereka yang menyumpah serapah Uri dengan segala kata-katanya karena Uri menendang kaleng tersebut cukup kuat sehingga mengenai beberapa siswa atau siswa yang ada di koridor.

Tak jarang dari mereka yang kagum dan terpana melihat Uri yang menenteng buku di sebelah kirinya. Mulutnya pun tak tinggal diam, mulut gadis itu sedang berfungsi mengunyah permen karet.

Uri berjalan santai menuju perpustakaan, Grizella dan Queen sempat menawari untuk menemani nya namun Uri menolak dengan bersikeras.

Uri ke perpustakaan untuk mengembalikan buka yang ia pinjam sebulan lalu. Sebenarnya jadwal pengembalian nya telah telat karena Uri lupa tapi, ia teringat sekarang dan mengembalikannya dengan denda yang telah ditetapkan tentunya.

Uri memasuki perpustakaan dengan gaya tomboy nya, gadis itu memandang siswa yang sedang membaca pada meja yang telah disediakan dengan kaca mata baca mereka.

Uri hanya bisa membayangkan jika ia yang berada pada posisi mereka, menghabiskan waktu istirahat hanya untuk membaca dan membaca, setiap waktu luang pun hanya membaca dan membaca. Apakah mereka tidak muak dengan membaca? Walaupun membaca adalah ilmu tetapi tak baik juga seluruh waktu yang di punya dihabiskan hanya untuk membaca.

Bagi Uri membaca adalah hal yang wajib dalam dirinya. Tapi, wajibnya bila disuruh saja. Apabila tak disuruh? Maka buku bukanlah hal yang wajib bagi Uri.

"Nih, Buk. Bukunya. Saya telat berapa hari?" Uri bertanya sambil menggoyang goyang kan jarinya di atas meja perpustakaan.

"Tunggu sebentar, Ibu lihat dulu," ucap ibu penjaga perpustakaan.

"Kamu telat lima hari berarti denda nya lima ribu rupiah." Uri mengeluarkan selembar uang kuning dari saku roknya lalu memberikannya pada ibu penjaga perpustakaan tersebut.

"Boleh ibu minta tolong?" tanya ibu perpustakaan pada Uri yang sudah membalikkan badannya hendak pergi.

"Apa, Bu?" tanya Uri berbalik badan.

"Tolong letakkan pada tempatnya!!" Uri mengangguk lalu mengambil kembali alih buku tersebut dan berjalan mencari rak buku yang cocok untuk meletakkan buku tersebut.

Uri menyusun buku dengan teratur, selesai, buku yang ia susun hanya tiga buah. Alih-alih Uri ingin pergi namun pemandangan langka terlihat jelas didepan matanya.

Didepan sana ada Uzi yang sedang membaca dengan tenang tanpa terganggu dengan santai. Sebelah kakinya ia angkat keatas meja dengan kedua tangan berada pada lututnya sebagai tumpuannya.

Uri memperhatikan pemandangan itu dibalik rak buku, Uri tak berani jika menghampiri Uzi tanpa alasan yang jelas.

Lama memperhatikan Uzi, hingga Uri berdecak kesal mengingat kebodohan nya mengintip Uzi segala. Dengan gerakan cepat, Uri berbalik arah untuk meninggalkan perpustakaan menuju kantin dimana Grizella dan Queen berada.

"Mau kemana?" Suara, suara itu...

Uri tak berani berbalik badan, takut jika Uzi meledeknya mengintip cowok itu. Uri ingin berlari tapi sebuah tangan besar menahan pergelangan tangannya sehingga menghalangi pergerakan nya.

GARUDA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang