GARUDA〰02

117K 10.8K 843
                                    

Happy reading.

Kalau ada typo, komen, ya😉

〰〰

Grizella menatap ramah kepada sekitarnya sesekali ia tersenyum jika ada adik kelas maupun teman seangkatannya yang menyapa dirinya.

Gadis itu berjalan menuju kantin bersama Queen dan Uri. Setelah perkumpulan bersama Garuda dkk tadi, Grizella dan kedua temannya menuju kantin untuk mengisi perut mereka. Meski tadi Grizella sudah sarapan tetapi rasa lapar kembali melanda perutnya.

Sedari tadi Grizella hanya diam didalam kelas karena tak ingin berbicara dengan Garuda yang menatapnya tajam seolah ingin memakannya hidup-hidup. Dan kini Grizella bersyukur karena lepas dari Garuda yang kini entah kemana bersama teman-temannya.

"Duduk sini aja, gue yang mesan kalian duduk." Uri menginstruksi, setibanya mereka di kantin bahwa gadis itu yang memesan makanan.

Selagi menunggu Uri, Queen memilih memainkan hpnya, sedangkan Grizella hanya merenung memikirkan Garuda yang entah dimana sekarang.

Queen memicingkan mata heran kearah Grizella, tak biasanya gadis itu merenung seperti itu. Itu bukanlah sifat Grizella, Grizella yang ia kenal adalah Grizella yang ceria, ramah, baik dan lainnya yang menunjukkan hal positif.

Pelan Queen menepuk bahu Grizella yang masih termenung menyangga dagunya dengan tangan kanannya.

"Woy, sadar Neng, kerasukan baru tahu loh." Queen berucap sambil mengeraskan tepukkan nya pada bahu gadis itu karena dia tak merespon tepukan pelan dari Queen tadi.

"Hm-- aku nggak papa, Queen. Aku pusing aja," keluh Grizella.

Memang Grizella merasakan sakit di kepalanya, tapi itu bukan alasan sepenuhnya. Yang menjadi alasan sesungguhnya adalah Garuda. Cowok yang membuatnya gila, biarlah Grizella dikatakan gila jika terlalu mencintai Garuda tetapi memang kenyataannya. Ia terlalu menyukai Garuda sedangkan cowok itu tak menghiraukannya.

"Kita ke UKS?" Queen khawatir sambil memegang bahu Grizella yang masih diposisi yang sama dengan menopang dagu dengan tangan kanannya.

Grizella menggeleng pelan. "Aku nggak papa Queen, aku sehat, pusing dikit aja pasti bentar lagi sembuh kok."

"Kalau sakit bilang." Grizella hanya mengangguk sesekali melirik ke penjuru kantin yang sepi untuk melihat Garuda.

"Lo lihat apa sih, Griz?"

"Nggak apa-apa kok!" tukas Grizella.

Keadaan kembali diam, mereka masih menunggu Uri yang masih memesan makanan yang entah kapan akan datang.

"Kalian kok disini? Nggak masuk kelas?" Suara lembut nan berat mengalun ditelinga Grizella dan Queen.

Grizella mendongak melihat wajah tampan lembut putih bersih milik seorang cowok yang lembut, baik, ramah siapa lagi kalau bukan si ketua OSIS.

Azri Nishad Anederea, cowok berlesung pipit yang menjabat sebagai ketua OSIS. Ia dikenal sebagai cowok yang lemah lembut, ramah, pintar serta teladan, makanya ia dipilih sebagai ketua OSIS.

Azri panggilannya, ia memperlihatkan lesung pipinya seolah tersenyum tanya dengan menaikan sebelah alisnya. Sedangkan yang ditanya masih terdiam kikuk.

"Nih, pesanan kalian. Sorry lama, ibunya yang lama bukan gue-nya." Uri, gadis itu dengan seenaknya langsung duduk disebelah Grizella. Seolah Azri tak ada dihadapannya yang menatap nya dengan tatapan cengo.

GARUDA (END) Where stories live. Discover now