GARUDA〰07

82.7K 8.3K 577
                                    

Selamat Membaca❤
.
.
.
〰〰〰

Pagi ini Victorian High School dihebohkan dengan kedatangan empat anak baru sekaligus. Ini menjadi momen langka di Victorian karena biasanya murid baru minimal hanya dua orang dalam satu minggu kalau ini langsung empat dalam satu hari.

Murid baru pun sudah menjadi hal biasa bagi mereka namun kali ini ada yang luar biasa.

Beredar kabar bahwa keempat siswa baru tersebut memiliki wajah yang tampan yang pastinya mengikat ciwi-ciwi disini.

Uri yang tak bisa menahan panggilan alamnya meminta izin pada guru yang mengajar.

Setelah selesai Uri duduk di kursi yang disediakan didepan kelas Garuda. Dikarenakan sebentar lagi adalah waktu istirahat.

Uri duduk termenung didepan kelas 12 IPA³. Bukan bermaksud caper ia duduk didepan kelas Garuda dkk melainkan inilah tempat terdekat dengan kantin sehingga ia tinggal menunggu Grizella dan Queen keluar kelas.

"Hey, kamu yang duduk, kamu yang kemarin, kan?" teriak seorang cowok dari arah kelas 12 IPA¹ yang berjarak dua kelas dari yang diduduki Uri.

"Hap, dapat kan lo. Ketemu lagi ya, kita, ternyata lo sekolah disini," gumamnya lalu duduk di samping Uri.

"Lo siapa?" tanya Uri menghadap cowok tersebut.

"Lo nggak kenal gue lagi?" Uri menggeleng keras.

"Gue yang kemarin sama Agler, Agler itu loh yang suka sama Gri--Gri-- sapa, ya?" tanyanya pada diri sendiri.

"Grizella?" tebak Uri yang di angguki cowok itu.

"Kalo lo lupa sama gue, kenalin lagi nama gue Drax Adinata biasa dipanggil Drax sayangnya kamu."

"Jijik gue."

"Jangan jijik." Drax memegang lengan Uri yang langsung di tepis kasar gadis itu.

"Seujung kelingking lo pegang badan gue, gue pastiin lo masuk rumah sakit sekarang juga," ancam Uri marah.

"Kejam amat sih lo. Nih gue pegang, nih pegang, nih, nih." Drax menjadi-jadi mencolek semua bagian lengan Uri yang membuat marah gadis itu kembali bangkit.

"STOP!! JANGAN SENTUH GUE," teriak Uri.

"Ngapain teriak-teriak di depan kelas orang?" Uzi cowok itu keluar bersama Garuda dan lainnya dikarenakan waktu istirahat telah berbunyi.

Uzi bertanya dengan sinis sambil melirik Drax yang seperti tak tahu menahu lagi.

"Kenapa?" tanya Uzi lagi dingin jauh lebih dingin dan sinis dari tadi.

"Bukan urusan lo," jawab Uri tak kalah sinis dan dingin.

"Gue tau ini bukan urusan gue, tapi gue nggak suka orang teriak apalagi perempuan," balas Uzi memperlihatkan wajah tak suka.

"Kalau lo nggak suka nggak usah didengar."

"Suara lo terlalu kencang dan selalu terdengar di telinga gue."

Uri diam, tak membalas ucapan Uzi. Gadis itu menatap tajam Drax yang hanya diam sambil mengangkat bahu.

"BuDin dan PaTem jangan berantem dong, masalah rumah tangga bisa diselesaikan secara baik nggak usah deh PaTem cemburu segala sama ini orang ketiga," ucap Gardika.

"Diam lo, nggak usah ikut campur," ketus Uri kembali duduk ditempat semula.

Melihat Uri yang kembali duduk, Drax pun ikut duduk di samping Uri sambil memegang bahu gadis itu, membuat Uri berteriak kencang.

GARUDA (END) Där berättelser lever. Upptäck nu