[10] my dear Petra (21+)

44.1K 457 21
                                    

Petra tidak tahu harus berbuat apa setelah Zeke mengunci pintu mobilnya dan sekarang ia tidak bisa keluar darisana. Petra kemudian melihat ke arah Zeke, gadis itu bergidik ngeri ketika pria berjanggut tersebut mendekatkan dirinya sambil membelai rambut caramel miliknya.

"Tenanglah Petra.. Aku tidak akan menyakitimu." ucap Zeke. Perhatian Zeke teralihkan kepada baju seragam Petra yang penuh noda coklat. "Bajumu kenapa? Kau jatuh? Tapi sepertinya bukan, aku yakin kau bukan orang yang ceroboh. Atau jangan-jangan kau dirundung?"

Petra tidak menjawab pertanyaannya, ia hanya menangis tersisak disana. Tangannya mencoba menggedor-gendor kaca pintu mobil. Melihat hal tersebut membuat Zeke semakin yakin bahwa tebakannya adalah benar.

"Ck ck ck.." Zeke menggeleng, "dasar anak-anak zaman sekarang.. Apa alasan mereka membully-mu? Padahal kau cantik." Zeke menyentuh pipi halus Petra, "dan manis." tambahnya.

Petra segera menepis kasar tangan Zeke yang menyentuh pipinya. Sungguh ia merasa jengkel sekarang.

"Tolong keluarkan aku darisini sekarang juga! Memangnya aku salah apa?"

"Kau tidak salah apa-apa, Petra. Aku hanya ingin menemanimu, boleh kan? Kau harus tahu... Jika kau menurut padaku maka I will make you feel better." bisik Zeke.

"Aku tidak mau menurut padamu.." lirih Petra.

Petra mencoba menjauhkan tangan Zeke yang memegang kedua bahunya, tapi kali ini tidak bisa karena tenaga Petra sudah terkuras habis. Gadis itu sudah terlalu lelah.

"Dimana si triplek itu? Dia tidak menjemputmu?"

"Si..siapa?"

"Kau pasti tahu maksudku." Zeke tersenyum tipis.

Petra mengerutkan kening, "dia kakakku, namanya Levi. Jangan sebut dia seperti itu!"

"Hahahahah... Kau marah gara-gara aku meledek kakakmu? Hmm.. Aku jadi ingin tahu lebih jauh tentang hubungan kalian.."

"A-apa maksudmu?"

"Kau sudah bukan anak kecil lagi. Dan kakakmu adalah orang dewasa. Kau yakin dia orang baik? Bagaimana jika suatu hari nanti dia melakukan sesuatu padamu? Seperti mencumbumu atau.... Mengajakmu adegan ranjang." Zeke menyeringai.

Petra menatap dalam-dalam Zeke seolah melampiaskan amarah yang berkoar dalam dirinya. Melihat itu membuat Zeke semakin ingin mempermainkannya.

"Ikutlah denganku.. Dan ingat, jangan sekali-kali memberontak apalagi berteriak. Aku tidak ingin menyakitimu." kata Zeke bersungguh-sungguh sambil membuka pintu mobil. Mengajak Petra masuk kedalam hotel.

"Akan ku tunjukkan sesuatu." tambahnya.

Bugh!

Dengan segenap tenaga yang tersisa akhirnya Petra berhasil memberikan satu tinjuan ke wajah Zeke dengan cukup keras. Zeke meringis kesakitan sambil memegang hidungnya yang terasa nyeri luar biasa.

"Sial.. Ternyata gadis sekecil dirimu tenaganya lumayan juga. Shit!"

Petra mengibaskan tangannya untuk mengusir rasa sakit setelah meninju Zeke. Setelah itu Petra menggunakan kesempatan tersebut untuk melepaskan dirinya dari Zeke dan berlari sejauh mungkin. Namun tentu Zeke tak tinggal diam, ia mencengkeram erat-erat tangan Petra.

"Lepaskan aku!" lirihnya dengan penuh permohonan. "Tolong!!"

"Whoa..whoa.. Kau jadi terlihat lebih imut .. Teruslah seperti itu.." dengan terpaksa Zeke harus menyakiti Petra dengan menariknya paksa sampai pergelangan tangannya memerah.

"Tch!" Zeke berdecak lidah. Untunglah suasana disana sedikit sepi.

"Aahh.. T-tolong.." Petra mulai memberontak dan hal tersebut membuat Zeke lepas kendali sehingga ia pun menampar pipi Petra.

My Cutie SisterWhere stories live. Discover now