[21] pregnant

6.9K 250 62
                                    

Di waktu yang sama namun pada tempat yang berbeda..

Entitas pertama yang pria itu pandangi adalah bunga Azalea yang sengaja ia simpan dalam pot kecil sebagai hiasan rumah. Sangat memanjakan mata. Warna merah jambu dari bunga tersebut mengingatkannya kepada sesosok gadis cantik tetangga adik tirinya. Memang benar, bibirnya memiliki warna yang senada dengan bunga Azalea miliknya. Merah jambu atau merah merekah yang begitu manis. Siapapun pasti ingin mengecup bibir manis nan mungil tersebut. Termasuk dirinya.

Zeke, kau baik-baik saja? Aku dengar Hanji si dokter gila itu memundurkan hari pernikahannya, memangnya kau mau menyuruhku apa sih?

Pesan singkat baru saja masuk kedalam ponselnya. Zeke, si pria yang sedang duduk santai itu, membaca pesan tersebut melalui layar notifikasi.

Nanti aku beritahu lagi..

Hanya seutas kalimat itu yang diberikan Zeke kepada Flagon, si pria yang mengirimkannya pesan. Lalu setelah itu ia menyenderkan kembali punggungnya pada bantalan sofa. Tidak ada banyak kegiatan yang harus dilakukan saat itu. Lagi-lagi Zeke teringat sesuatu, apalagi kalau bukan karena langit senja. Langit senja yang berwarna hampir sama dengan rambut milik Petra. Cokelat terang ke orange-nan. Sekali lagi, cokelat terang ke orange-nan, bukan pirang.

Sebenarnya gadis itu berasal darimana?Jika diperhatikan lebih seksama, wajah Petra mirip seperti wajah orang Eropa. Ya.. itu hanya tebak-tebakan Zeke saja. Intinya wajah itu sangat cantik, imut, nan manis. Juga baby face tentunya. Mungkin akan pas jiga disebut sebagai wajah Eropa namun dengan sedikit campuran Asia.

Sebenarnya Zeke juga tidak tahu mengapa ia bisa tergila-gila kepada gadis remaja seperti Petra yang baru ia lihat beberapa kali. Alasannya sih klasik, itu karena Zeke belum pernah menemukan gadis secantik itu sebelumnya. Membuat jiwa-jiwa playboy dalam dirinya kembali memberontak setelah melihat Petra. Mungkin banyak yang belum tahu bahwa Zeke memiliki obsesi aneh terhadap gadis-gadis cantik. Kakak tiri dari Eren tersebut memang sudah dipertanyakan kewarasannya sejak kecil.

"Aku tidak gila." ucap Zeke seolah berbicara kepada pikirannya sendiri. "Setiap laki-laki pasti memiliki gairah. Bukankah itu wajar?"

Zeke tersenyum lebar sambil melihat foto-foto Petra yang diambil Flagon secara random.

"Jika tidak dapat memiliki, setidaknya aku ingin menikmati..."

***

"Ada apa?!"

Eren memasang ekspresi bingung sambil menatap Hanji. Dokter wanita itu tiba-tiba berteriak histeris sambil mengumpat kata-kata kotor, sebenarnya ada apa?

"Hei, cepat katakan padaku ada apa?!"

Bukannya menjawab pertanyaan Eren, Hanji malah menarik kerah baju Eren ke atas. Akibatnya, Eren menjadi semakin bingung. Ditambah wajah Hanji yang terlihat begitu memerah seakan menahan amarah.

"Anak zaman sekarang memang biadab!" teriak Hanji tepat di hadapan Eren.

"Apa maksudnya?"

"Tidak perlu sok polos begitu wahai anak muda, aku tahu kau pelakunya! Bocah ingusan sepertimu berani-beraninya melakukan itu kepada gadis polos seperti dia, aku yang sudah dewasa saja belum pernah. Dimana kalian melakukannya? Rumah? Sekolah? Apakah orang tua kalian tahu?"

Eren memegang pergelangan tangan Hanji yang sedang mencengkeram kerah baju seragamnya. Matanya melotot dibalik kacamata yang mengkilat.

My Cutie SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang