[22] complicated

5.8K 213 31
                                    

5:18 pm

Levi...

Entah sudah berapa lama ia menatap langit yang berwarna orange itu. Langit yang berwarna orange kemerahan itu mungkin sudah bosan melihat guratan pilu pada wajah pria datar bermarga Ackerman tersebut.

Ia menghabiskan setengah jam nya demi melihat senja yang menghiasi cakrawala. Mungkin dari luar terlihat biasa, namun sebenarnya tidak begitu. Dalam lubuk hati Levi dan dalam benak terdalamnya, ia sibuk memikirkan ucapan sang adik yang di dengarnya satu hari lalu.

Kak, aku hamil

Levi mengacak rambutnya pelan. Sampai wanita yang ada disamping nya bersuara.

"Kenapa?"

"Tidak." jawabnya singkat tanpa menoleh kepada si penanya.

Kenapa, ada apa, apa kau baik-baik saja.. Levi tidak butuh semua pertanyaan itu!

Kak, aku hamil..

Kata tersebut terus terngiang. Dan Levi ingat saat ia membicarakan dengan Petra tentang perihal tersebut. Levi menyaksikannya langsung tanpa perantara, bahwa saat itu mata indah Petra tak henti-hentinya menjatuhkan air mata. Wajahnya pilu, sangat pilu, seperti sedang menanggung beban yang sangat berat.

Apa? Coba katakan sekali lagi

Levi bertanya kembali berharap apa yang ia dengar tadi merupakan kesalahannya dalam menafsirkan kata-kata.

A-aku hamil

Hamil?

Seperti dihantam sesuatu yang berat, ternyata kalimat itu masih sama. Levi tak salah mendengarnya. Apakah ia harus bahagia atau justru sebaliknya?

Jangan bercanda

Nampak emosi bermain di wajahnya. Tangannya mengepal tanda bahwa pria yang dikenal dingin itu sedang tidak ingin bercanda.

Aku tidak bohong! A-aku--

Apa buktinya?

Petra terdiam sebentar. Seperti tidak ingin menjawab pertanyaan kakaknya. Namun ia harus, harus menjawabnya karena Petra tidak ingin menyembunyikan apapun lagi. Petra sudah lelah.

Dari kak Hanji

Selain itu, Petra juga memberikan testpack yang menunjukkan dua garis berwarna merah kepada Levi.

Tubuh Petra seakan linglung. Tatapan tajam yang menusuk dari kakaknya membuat gadis kecil malang itu menumpahkan air matanya kembali.

Kak Hanji sudah berjanji padaku agar tidak membeberkan masalah ini--

Memangnya aku percaya?

Ta-tapi..

Sudah berapa lama?

Kak Hanji bilang sudah tiga bulan

Tiga bulan? Itu adalah terakhir kali mereka bercinta di dapur kala itu. Ketika Frieda datang kerumahnya.

What the--

Jujur saja perasaan Levi sangat kacau saat itu. Dapat dilihat dari cara ia menatap dingin adiknya yang sedang menangis. Jika sampai berita tersebut tersebar luas maka tamatlah sudah riwayat Levi. Terutama ibunya. Namun setidaknya Levi sadar bahwa itu adalah kesalahannya. Ia tidak memakai pengaman ketika bercinta dengan adiknya dan jadilah janin dalam rahim Petra.

Dan Hanji.. Si wanita gila berkacamata itu adalah orang yang benar-benar Levi waspadai. Bukan tanpa alasan, Hanji merupakan tipe orang yang banyak bicara. Levi yakin 70% bahwa wanita gila tersebut pasti akan membeberkan ini pada ibunya. Cepat atau lambat.

My Cutie SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang