14. Brie

5.7K 722 4
                                    

"Ke mana anak itu! Sejak pagi aku tak melihatnya!" Brie terdengar geram di area sumur belakang kastel. Matahari sudah memanas di atas kepala, dan Fiona tak juga menampakkan batang hidungnya. 

"Mungkin sedang ada di kamarnya, Bu Kepala," ucap seorang pelayan yang sedang menjemur pakaian. Brie menoleh ke arah gadis pelayan tersebut dan menggeleng, sambil berkata, "Aku sudah memeriksa kamarnya, terkunci. Kugedor-gedor pintunya, tidak ada yang menyahut."

"Apa mungkin dia masih tidur?" tanya pelayan yang lain lagi.

"Aku yakin, dia tidak berada di kamarnya." Brie sang kepala pelayan bingung. Tidak mungkin Fiona keluar kastel sendirian. Sepanjang yang Brie kenal selama ini tentang Fiona, gadis itu selalu tak mau pergi dari area kastel Abbott berlama-lama. Bahkan hanya sekadar ke kedai bersama para pelayan lain di jam istirahat saja ia menolak. Fiona lebih suka berdiam diri di kamarnya, entah untuk alasan apa.

Akan tetapi, hari ini jelas di luar kebiasaan. Sejak matahari terbit sampai tengah hari, tak sedikit pun Fiona terlihat di area kastel.

"Ah, apa jangan-jangan ...." Seorang pelayan lain menengok ke kanan dan kiri, sebelum akhirnya berbisik, "Mungkinkah Fiona ada di kamar Tuan Lucas? Kalian tahu, bukan, kalau mereka itu---"

"Hush! Jangan sembarangan bicara! Jangan buat gosip yang bukan-bukan! Kalau sampai Nyonya Besar mendengar, bisa habis kalian!" Brie menghardik si pelayan tadi. 

Gadis itu langsung bergidik. "Ampun, Bu Kepala! Jangan laporkan saya!"

"Lagi pula," ucap Seri, yang tiba-tiba ikut menimbrung obrolan dengan pispot yang telah dicuci bersih di tangan. "barusan aku dari kamar Tuan Lucas. Fiona tidak ada di kamarnya. Begitu pula dengan Tuan Lucas sendiri."

"Untuk apa kau ke kamar Tuan Lucas, Seri?"

"Ah, ini!" Seri menunjukkan pispot di tangannya. "Bu Kepala memintaku menggantikan Fiona, mengerjakan tugas-tugasnya. Dan tidak ada siapa pun di kamar Tuan Lucas!" sahut Seri.

Brie mengerutkan dahi. "Apa? Tuan Lucas juga tidak ada di tempat?" Pelayan tua itu tampak berpikir. Apa Tuan Muda sedang pergi ke desa-desa seperti biasanya?

Sebagai pelayan terlama yang bekerja untuk keluarga Duke Foxton, Brie telah melihat perkembangan anak-anak majikannya semenjak mereka masih bayi. Ia pula yang membantu sang nyonya besar untuk mengasuh kedua putra Foxton tersebut. Meski tak pernah mengungkapkan secara gamblang, tetapi Brie menganggap Lucas dan Linden seperti anaknya sendiri. 

Wanita paruh baya itu tahu setiap hal yang disukai dan dibenci oleh mereka. Brie juga tahu kapan mereka bersedih, cara membuat mereka senang, dan segala pencapaian yang telah mereka raih. Brie mengetahui kalau Lucas adalah anak yang rapuh, sementara Linden adalah anak yang lebih memilih diam untuk menghindari konflik tak penting. Bila Lucas mulai bercerita perihal sikap Linden padanya, Brie-lah yang menenangkan Lucas agar tidak marah pada adiknya, sebab dia memang tahu kalau Linden tidak pernah membenci kakaknya. Hanya, Lucas selalu menyimpan pikiran negatif terhadap dirinya sendiri. 

Brie pula, yang mengetahui pertama kali, kalau tuan mudanya itu mengidap kelainan karena stres, yakni gangguan makan berlebih. Juga Brie orangnya yang tahu pertama kali, kalau Lucas memiliki hobi baru berupa jalan-jalan di pedesaan sekitar, mengenakan pakaian rakyat biasa dan menunggangi kuda. Pelayan tua itulah yang mencarikan pakaian seperti itu di pasar.

Apa mungkin, Tuan Lucas pergi ke desa lagi? Mungkinkah dia mengajak Fiona? Tapi, untuk apa? Brie tenggelam dalam pikirannya sendiri, sampai akhirnya, seorang pelayan lain tiba-tiba mengatakan, "Aku melihat Fiona ikut bersama Tuan Lucas pergi menyelidiki lahan yang ada pangium-nya itu."

"Lahan yang bermasalah itu? Jadi, Tuan Muda mengajak Fiona? Kenapa tidak pelayan lain?"

"Mungkin masalah kepercayaan," celetuk Seri. "Sejak awal, Tuan Lucas yang membawa Fiona untuk bekerja di sini. Jadi wajar saja kalau mereka punya hubungan dekat. Fiona pasti berterima kasih pada Tuan Lucas yang sudah memberinya pekerjaan."

Kedai Rawon di Isekai (TAMAT - Republish)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu