HP [13]

358 27 4
                                    

Macam biasa, terima kasih untuk yang vote

By the way, saya ada publish cerita baru, tajuknya Polaris Midgnight. Tapi fanfic Kaiseul lah. Kalau ada masa singgah baca 💛🐻

"You can hide, but can't ran away from me, peaches

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"You can hide, but can't ran away from me, peaches..."

"Come here, baby. Cukup ya sembunyi-sembunyi. Aku rindu kauu..."

"Han Miyoung!!!"

Dum!!

Miyoung tersedar secara paksa di tengah malam dek kerana dentuman kilat. Matanya melotot ke siling, mendengar suara guruh dan hujan yang saling menyatu.

Miyoung bangkit, melihat tingkap yang sepatutnya tak terbuka, kini terbuka. Gadis itu terkena tempias hujan. Cepat-cepat dia menutupnya. Agak tak logik tingkap seberat ini boleh terbuka.

Tapi memandangkan fikirannya masih kusut, Miyoung tak terfikir langsung bagaimana tingkap di gedung 30 tingkat itu boleh terbuka.

Sebaliknya, dia menuju ke dapur, ingin membasahkan tekak. Miyoung mengisi air ke dalam gelas, mengingat wajah Baekhyun yang cukup menyedihkan itu.

Disebabkan pemakaman Baekhyun, Miyoung jadi tak lena tidur. Bayang-bayang Baekhyun yang menyalahkannya sering muncul sehingga membuat Miyoung paranoid.

Baekhyun asyik menunjuk kearahnya sambil berteriak tak jelas. Lelaki itu sampai menarik rambut, stres memberitahu Miyoung tentang sesuatu.

Saat diperhatikan, Baekhyun seperti menyuruhnya untuk melihat ke belakang. Baekhyun menjerit dengan jari yang dihalakan kearahnya, tapi bukan kerana dia. Ada sesuatu di belakang Miyoung yang membuat Baekhyun histeria.

Ketika Miyoung ingin menoleh, dia akan terbangun dari mimpi.

Ditambah lagi dengan mimpi aneh dikejar oleh seseorang yang ingin menangkapnya. Suaranya membuat Miyoung takut.

Orang di dalam mimpinya begitu agresif. Sifat taksubnya membuat Miyoung sampai terperangkap dalam bulatan yang tak membiarkan gadis itu terlepas. Sejauh mana Miyoung berlari, dia tetap akan kembali ke jalan yang sama.

Orang itu akan menutup mulut Miyoung, membisikkan sesuatu sampai Miyoung menangis dan dia terbangun lagi dari mimpi.

Krak!

Miyoung tersentak, melihat bayangan hitam yang melanggar lampu di ruang tamu sebentar tadi. Gelas di tangannya jatuh. Bayang-bayang itu menunduk di dalam kegelapan, mengelak daripada dilihat Miyoung.

"Siapa?! Siapa dekat sana?!" Jerit Miyoung. Dia mengambil pisau diatas kabinet lantas menuju ke ruang tamu.

Miyoung menekan suis lampu, namun tak berhasil. Bekalan elektrik putus. Keringat membasahi dahi. Miyoung menghunus pisau ke udara, tak peduli akan apa yang bakal menjadi sasarannya.

(C)His Possession (Wenhun)Where stories live. Discover now