HP [25]

287 20 1
                                    

Say cheese!!

📸

Vote dulu gais!

"You didn't come home

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"You didn't come home... just for this?" Tuan Seojun bersuara sambil menatap silih berganti pada Sehun dan Miyoung.
Suara lelaki tua itu sinis.

Pagi ini, tak ada angin, tak ada ribut, hanya ada hujan petir. Lelaki tua keriput itu datang melawat Sehun secara mendadak.

Datang-datang saja sudah membuat kecoh. Satu hal yang Sehun benci.

Sehun memberi pandangan tak berminat sementara Miyoung sudah pun kecut perut. Sepatutnya dia tak dibawa ke sini tapi Sehun berkeras.

Mereka tadinya sedang bersenang-senang menonton televisyen di ruang tamu. Sehun harini kebetulan mengambil cuti. Namun cutinya diganggu oleh kedatangan orang tak diingini.

Dari pandangan Miyoung, dibanding Sehun, ayahnya ini bahkan lebih menakutkan.

Di sepanjang wajahnya, terdapat goresan parut yang memanjang, yang katanya hasil daripada amukan mendiang ibu Sehun.

Pun begitu, wajahnya masih terlihat kacak. Bahkan sangat macho. Hanya saja, auranya begitu dingin sampai Miyoung rasa tak sanggup menatapnya lebih dari lima saat.

"What do you mean by 'this', dad?" Balas Sehun. Tegap saja badannya menatap sang ayah dengan tatapan benci.

"Mami dah rindukan kamu. Tak boleh ke kamu balik walau sekejap," pinta Tuan Seojun, mengalihkan topik. Tapi wajahnya tak membantu langsung. Nampak macam tidak ikhlas pun ada.

"Mami yang mana? Dia beritahu dari dalam kubur?" Sindir Sehun. "I only had one mom, and she's dead."

Sehun tersenyum sinis sembari menatap wanita muda yang berada di sebelah Tuan Seojun. Perempuan yang berangan ingin menjadi pengganti kepada mendiang maminya, yang dari tadi diam tak bersuara.

Tuan Seojun adalah ayah kepada Sehun. Lelaki yang sering Sehun anggap sebagai musuh dan pengkhianat. Kerana lelaki ini, yang 18 tahun dulu berjanji tidak akan menduakan mendiang mami, malah menikahi perempuan muda saat Sehun berganjak usia remaja.

Sudahlah umurnya tak jauh dari umur Sehun.

Sehun terus hilang kepercayaan kepada ayahnya. Yang dulunya tak pernah lalai menziarahi kubur mami, malah pergi sekali sebulan. Kadang-kadang sekali untuk beberapa bulan. Semuanya kerana perempuan perampas itu.

Tuan Seojun mengeluh. "Dad tak kisah kalau kamu masih belum terima isteri dad sebagai mami baru kamu. Tapi jangan pernah kurang ajar dengan dia. Dad tak pernah peduli dengan apa yang kamu buat dekat luar sana."

Jelingan tajam diberikan pada Miyoung.

"Kamu yang selalu mengintip perempuan ni dari zaman sekolah sampai sekarang. Even prioritising her before yourself. Sekalipun kamu nak simpan dia selamanya, dad tak kisah! Tapi jangan pernah bertingkah macam kamu tak diajar adab dan sopan-santun! Sejak ada dia, kamu dah macam tak berumah!"

(C)His Possession (Wenhun)Where stories live. Discover now