HP [24]

285 25 1
                                    

Nak happy ending tak? Ke nak cliffhanger?

Jangan lupa vote dulu ❤️

Untuk pertama kalinya Sehun membenarkan Miyoung keluar dari rumah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Untuk pertama kalinya Sehun membenarkan Miyoung keluar dari rumah. Mereka berdua berjanji temu di kafe di dalam pasaraya besar untuk hari ini.

Sehun menggenggam tangan Miyoung dengan kemas, takut gadis itu hilang di kerumunan ramai. Mata Miyoung melilau menatap pakaian-pakaian di dalam kedai sementara Sehun sibuk menjegil tajam pada orang yang melihat mereka.

"Peaches kita baliklah."

Sehun menghentikan langkahnya dengan kesal. Agak tak selesa ditatap oleh wanita-wanita gatal yang membuatnya ingin menendang mereka sampai ke Pluto.

Sehun juga ingin menolak lelaki-lelaki yang tak sedar diri memandang Miyoung. Padahal di sebelah mereka sudah ada peneman hati sendiri, masih juga tak pandai menjaga pandangan.

Miyoung mengeluarkan desahan kecewa mendengar ajakan Sehun. Dia mengemam bibir, tak berani untuk menolak melihat betapa menyampahnya Sehun berada di sini sekarang.

"O—okey..." Balas Miyoung. Sehun terdiam lama melihat perubahan pada wajah Miyoung.

Selepas itu, dia terus berdecit. Sehun kembali meneruskan perjalanan menuju ke kafe yang sudah dia tempah.

Setibanya di hadapan kafe, Sehun menunduk melihat Miyoung yang memandangnya dengan pandangan bingung. Sehun berdehem.

"Jangan buat muka macam tu lagi." Tegurnya.

"Muka macam mana?" Sebelah kening Miyoung terangkat.

Sehun terus mengapit bibir Miyoung, membuat sang empunya badan terkejut. Dia meraup wajah Miyoung dan menolaknya masuk ke dalam.

"Muncung lagi dan aku pastikan harini makanan aku cuma ini," balas Sehun. Miyoung terus tersedak.

Nasib baiklah tak ada orang di kafe ini, jadi hanya dia dan Sehun sahaja yang mendengar. Miyoung mengalihkan pandangannya ke sekitar, malu dilirik oleh Sehun.

Sehun memesan makanan yang agak banyak untuk disumbat ke dalam perut mereka. Tapi Miyoung tidak membantah. Makanannya lumayan enak.

Sedang mereka menikmati makanan, Miyoung ternampak kedai roti yang menjual pelbagai ragam jenis roti di sana. Dia jadi mengidam untuk memakan roti pula. Mengingat rasa doh yang lembut nan cair dalam mulutnya membuat Miyoung tersenyum.

Tiap beberapa detik, Miyoung akan mencuri pandang kearah sana seolah-olah takut kedainya hilang.

Perilakunya itu diperhati oleh Sehun. Lelaki itu ikut sama menoleh, melihat apa yang menarik perhatian Miyoung.

Kedua anak matanya mengecil, melihat para lelaki yang lalu-lalang di sana sambil menebar pesona yang tak seberapa. Sehun geram.

Jadi Miyoung sedang cuci mata, fikirnya?

(C)His Possession (Wenhun)Where stories live. Discover now