part 3

49.8K 3.9K 31
                                    

"Sekali kali kau mencoba mencelakai Lady Ikasya, akan ku buat kau menyesal. Aku tidak perduli dengan ancaman bunuh dirimu itu. Kenapa sampai sekarang kau belum sadar diri Nachella, aku sedikit pun tidak mencintaimu! Aku tidak takut dengan tindakan yang kau lakukan untuk membahayakan dirimu sendiri. Mau kau mati sekalipun tidak masalah bagiku. Aku tidak akan gentar dengan segala ancaman itu." ucap pria didepannya itu dengan penuh penekanan dan raut wajah marah yang menyeramkan jika dilihat.

Namun Nurra sedikitpun tidak takut karena dia sudah berulang kali berhadapan dengan orang-orang menyeramkan dan berkali-kali menginterogasi para psikopat gila di kehidupannya lalu. Jadi, sedikitpun ia tidak takut dengan bentakan yang dilontarkan pria dihadapannya itu.

'Lady Ikasya, Nachella, dan pelayan Merina. Nama itu seperti tidak asing, tapi siapa mereka?'

Nurra hanya terdiam memikirkan nama-nama itu. Ia tidak menanggapi ocehan pria didepannya, kepalanya juga sudah terlalu berisik dengan banyak pertanyaan.

Nurra terus mencoba mengingat nama-nama itu apakah benar ia pernah mendengar nama itu sebelumnya. Dan seingat Nurra, ia pernah membaca nama-nama itu di dalam cerita novel. Novel sewaktu remaja dulu yang pernah ia baca, hanya itu yang ia ingat. Tidak menyerah Nurra terus mengingat apa judul novel itu.

'Tunggu! Jadi aku benar-benar masuk ke dunia novel?' Pikirnya.
Sudah telat menyadari itu Nurra.

Pria didepannya itu terus saja berbicara dan berkata-kata kasar, namun Nurra sama sekali tidak mendengarkan nya. Sedikitpun tidak masuk ke telinganya. Ia sibuk dengan pemikirannya sendiri saat ini.

'Aha! Aku ingat. Aku pernah membaca novel ini sebelumnya, novel yang pernah aku dapatkan di loker ku waktu SMP dulu kan?' Pikirnya.

Nurra ingat ia pernah mendapatkan novel itu di lokernya, seingat Nurra novel itu berjudul "I love you Duke" ia tidak tau siapa yang sudah berhasil membuka lokernya dan memasukkan novel itu. Dan tidak ada yang tau novel itu milik siapa. Nurra berfikir mungkin saja ada seseorang yang sengaja memberinya hadiah novel, karena ia sangat suka membaca novel waktu itu. Tidak berfikiran buruk, Nurra pun dengan senang hati membaca novel tersebut.

Cerita novel dengan latar kerajaan Eropa, seorang Duke tampan yang jatuh cinta kepada putri Baron, dan Lady tersebut juga mencintainya. Mereka saling jatuh cinta. Duke yang jatuh hati karena sikap Lady tersebut yang polos, berhati baik, penyayang, tutur katanya yang lembut. Namun masalahnya Duke tersebut sudah mempunyai istri yaitu Duchess Nachella. Duke tidak mencintai istrinya tersebut, mereka menikah hanya karena perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tuanya. Orang tua mereka saling bersahabat dan memaksa anak mereka untuk menikah. Tidak bisa menolak, mereka pun harus menikah tanpa rasa cinta. Namun, setelah berjalannya waktu. Duchess mulai menyukai suaminya, ia bahkan berniat untuk melupakan cinta pertamanya dan mengejar cinta suaminya. Karena sampai akhir cerita novel itu pun Duke tidak membuka hati untuk Duchess istrinya Nachella, ia malah mencintai wanita lain.

Mengetahui suaminya mencintai wanita lain, Nachella menjadi sosok antagonis, rela melakukan tindakan bodoh untuk menarik perhatian suaminya, melakukan hal-hal gila, mencelakai selingkuhan suaminya, bertutur kata kasar, menjadi wanita pembangkang. Itulah yang menyebabkan ia berakhir mengenaskan ditangan suaminya sendiri. Mati karena disiksa oleh Duke, suaminya sendiri yang sangat ia cintai.

'Dosa apa yang kuperbuat hingga mendapati takdir seperti ini? Kenapa harus aku yang menjadi Nachella, aku tidak ingin berakhir sepertinya. Sudah terlambat! Nachella juga sudah menikah dengan Duke gila itu. Laki-laki ini apa benar ia suaminya Nachella? Jadi dia Duke Javier? Suaminya Nachella. Yah, sudah pasti dia Duke Javier yang sangat mencintai Lady Ikasya itu kan.'

"Hei! Kenapa kau diam saja? Apa kau kehilangan kemampuan berbicara setelah jatuh dari jurang?"
Kesal, karena ia tidak didengarkan.

"Lagi pula kenapa kau nekat sekali lompat kejurang itu Nachella? Kau pikir aku akan menghentikan mu? Mau kau bunuh diri didepan ku sekalipun aku tidak perduli!" -ucap Duke Javier.

Ada rasa menyesal Nurra pernah mengagumi Javier sebagai tokoh fiksi yang pernah ia sukai dulu. Lihatlah, laki-laki itu tidak memiliki hati sedikitpun terhadapnya. Biadab!

Dia pikir sosok Nachella adalah tokoh antagonis yang tidak patut dikasihani karena tidak memiliki hati. Ternyata setelah menjadi Nachella, ia pun sadar Nachella tidak sepenuhnya salah. Apalagi diperlakukan kasar seperti ini.

"Maaf Duke, Duchess Nachella seperti tidak mengingat apa-apa dengan kejadian itu. Saya khawatir, karena Duchess Nachella juga tidak mengingat saya."- ucap Merina sambil menangis.

"Apa?! Jangan bilang kau hilang ingatan Nachella! Orang jahat sepertimu lebih baik mati saja!"

'Sudah berapa kali ia mengucapkan kata mati? Sebenci itukah dia terhadap Nachella? Dasar suami keparat! Bagaimanapun Nachella itu istrinya, tidak semestinya ia menunjukkan rasa bencinya seperti itu. Sangat sangat bajingan kau Duke! Secantik apa sih Ikasya itu? Sampai-sampai kau dibuatnya gila seperti ini?'

Nurra tidak habis pikir dibuatnya. Seandainya saja ia memasuki tubuh Nachella disaat sebelum mereka menikah, Nachella tidak akan menerima perjodohan itu. Dia akan berani menentangnya. Untuk apa menikah jika hanya untuk mencari penyakit hati? Dikehidupan sebelumnya pun ia tidak berniat untuk menikah.

"NACHELLA!! KAU MENDENGARKU TIDAK?!"-teriak Duke Javier, sontak membuat Merina kaget tapi tidak dengan Nurra, ia sama sekali tidak kaget dengan bentakan itu. Sudah terbiasa baginya. Oh, perlu diingat, ia bukan lagi Nurra, tapi ia adalah seorang Duchess sekarang, Duchess Nachella. Nurra harus terbiasa dengan itu.

"Apa ini salah satu rencana mu? Kau ingin mencari perhatianku begitu?"

"TIDAK! SIAPA BILANG? KELUAR DARI KAMAR KU JAVIER, AKU MUAK MELIHATMU!" -ucap Nachella yang tak kalah nyaringnya, memangnya hanya dia saja yang bisa ngebentak? Javier tidak tahu saja bahwa yang sekarang berhadapan dengannya itu seorang Jaksa gila, bukan Nachella istrinya dulu.

"Kau! Setelah bangun dari pingsan kau semakin gila Nachella!"

"Gila? Yah aku sering mendengarnya, dulu aku juga terkenal gilanya. Sekarang kau keluarlah! Aku tidak membutuhkanmu disini. Dan Merina, tolong temani aku disini."

"Baik Duchess... "

"Jadi kau berpura-pura hilang ingatan? Untuk mencari perhatian ku? " tanya Javier.

"Aku tidak hilang ingatan Javier, mungkin tadi efek dari pingsan berhari-hari. Sekarang aku sudah mengingat semuanya. Dan untuk apa aku mencari perhatianmu? Aku tidak membutuhkan nya."

Javier sedikit bingung dengan tingkah istrinya, tidak biasanya ia besikap dingin seperti itu. Javier masih percaya bahwa ini salah satu trik Nachella untuk mendapatkan hatinya saja. Javier sangat yakin bahwa Nachella masih mencintainya.

"Aku tidak akan tertipu Nachella, mau kau bersikap manja seperti biasa ataupun bersikap dingin seperti sekarang. Aku tau itu hanya akal-akalan kau saja. Kau itu memang wanita jahat! Kau pikir dengan perubahan sikapmu itu dapat membuatku jatuh hati padamu?" - Javier masih dengan kepercayaan dirinya

Duke, Ayo Kita Bercerai! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang