part 44

9K 493 1
                                    

Beberapa hari setelahnya, Nachella dipanggil lagi untuk datang ke istana. Pernikahan mereka dipercepat. Jadilah, Nachella berakhir dengan wajah tidak semangat di depan meja rias di kamar barunya. Waktu pernikahan mereka tinggal 2 hari lagi.

Ini terlalu cepat, dunia ini juga masih kejam padanya.

"Aku akan menikah?" Di depan meja rias itu, Nachella berkaca sembari menepuk-nepuk kedua pipinya. Tidak percaya dengan apa yang akan ia hadapi.

"Hahahha.. hhaa.." kepalanya tertunduk, Nachella mengusap jidatnya dengan sedikit tawa yang dipaksakan.

Kedua orangtuanya hanya bisa berharap Nachella akan bahagia di pernikahan kali ini. Dan Nachella mengharapkan pernikahan ini dibatalkan juga sangat mustahil.

"Kau lelah?" Hendrick muncul di belakangnya dan langsung menyentuh kedua bahu Nachella.

Nachella tidak memutar kepada, ia hanya melihat Hendrick dari pantulan cermin di depannya. Hendrick juga menatapnya lewat cermin itu, Nachella membalas dengan senyum tipis. "Ya, aku sedikit lelah."

"Apa kau suka dengan gaunnya?"

Nachella hanya mengangguk sebagai respon, ekspresi wajahnya tidak berubah.

"Apa aku membuatmu tidak nyaman?" Hendrick menurunkan tubuhnya, memiringkan kepalanya dan menatap Nachella yang masih setia melihat lurus ke depan.

"Tidak," jawabnya dengan suara pelan.

Hendrick menegakkan tubuhnya, ia mengelus kepala Nachella dengan lembut, juga memainkan rambut Nachella dari belakang.

"Aku rasa dia mencintaimu...." Nachella membuka suaranya.

"Siapa?" Hendrick menghentikan tangannya. Ia menyentuh bahu Nachella lagi.

Yang Nachella ucapkan membuatnya terdiam sesaat. Sambil terus mengamati pantulan wajah Nachella di cermin, wanita itu juga menatapnya tapi tidak memasang ekspresi apa-apa.

Hendrick tidak membuka suara, ia bersabar menunggu Nachella menjawab pertanyaannya.

Sampai saat Hendrick lebih mendekatkan tubuhnya dan mengerutkan jidat saat
wanita itu kembali membuka mulutnya dan mulai mengucapkan sesuatu.

"Nachella," jawabnya.

Kata itu mengubah wajah Hendrick menjadi cerita. Sentuhan tangannya di bahu Nachella, menjadi tepukan halus.

Hendrick memutar kepalanya ke belakang sesaat untuk menyembunyikan senyum di wajahnya. Nachella mulai menggodanya, dan itu membuatnya malu dan senang secara bersamaan.

Pria itu memeluk Nachella dari belakang dan menjatuhkan dagunya di atas bahu Nachella. "Aku tahu, kau mencintaiku."

Ini kan yang kau inginkan Nachella? Kau pasti senang dicintai seperti ini, batin wanita itu.

"Nachella menyukaimu, kau bisa tidak seperti pria itu kan?"

"Dari awal aku susah berbeda darinya." Hendrick tahu pria mana yang Nachella maksud.

"Pasti tidak akan berubah?" Kali ini Nachella memutar lehernya dan menatap mata Hendrick secara langsung. Wajah mereka cukup dekat, Hendrick menyentuh kedua pipi Nachella. Saat wanita itu mengeluarkan pernyataan, wajahnya berubah menggemaskan.

"Kau manis sekali." Hendrick mencubit pipi Nachella.

"Aku tidak ingin itu terjadi, dan kuharap kau pun sama," sambungnya.

Dia tahu Nachella takut jika dirinya akan berubah suatu saat nanti. Wanita yang mempunyai kenangan buruk dengan pernikahan itu lagi-lagi harus dihadapkan dengan perjanjian yang serupa.

Duke, Ayo Kita Bercerai! Where stories live. Discover now