part 6

36.4K 2.3K 61
                                    

Nachella yang sedari tadi kebingungan mencari keberadaan Javier ditengah-tengah kerumunan.

Nachella berpikir apakah suaminya itu benar-benar meninggalkannya? Kejam sekali. Dia merasa seperti orang hilang sekarang. Tidak mungkin Nachella pulang sendiri dengan berjalan kaki, mengingat jarak kediaman Duke Javier lumayan jauh. Apa mungkin Javier menunggunya dikereta kuda?
Nachella masih berpikir positif, mana mungkin suaminya itu meningalkan nya. jika terjadi apa-apa dengan dirinya, Javier juga yang repot.

Sebenarnya saat ini Javier sedang bersama wanita lain. Seorang Lady yang baru ia temui.

"Lady, biarkan saya yang membersihkannya"
Javier mencoba membersihkan darah yang terus keluar dari hidung wanita itu, menggunakan sapu tangannya sendiri.

Hah! Istri sendiri ditinggal, wanita lain diperhatikan. Laki-laki seperti Javier ini seharusnya diapakan biar dia sadar?!

"Tidak perlu tuan, saya bisa lakukan sendiri. Saya tidak ingin merepotkan." Ucapnya sambil mengeluarkan sapu tangannya untuk mencoba membersihkan hidungnya yang berdarah itu.

"Sepertinya itu tidak cukup, gunakan saja punya ku. Ah, tidak. Biar saya membantu Lady."

Wanita itu terlihat gugup saat melihat wajah Javier dari jarak dekat.

Sepertinya Javier begitu jatuh hati pada wanita dihadapannya itu. lihat saja, Dia rela membantu wanita itu. Padahal Javier itu bukan tipe orang yang suka bersentuhan dengan orang lain. Dengan istrinya sendiri saja Javier tidak pernah menggandeng tangannya. Apakah memang ada cinta pandangan pertama?

Ada rasa iba di hatinya ketika melihat wanita itu, dia wanita yang anggun, sopan, suaranya yang halus, lembut. Sangat bertolak belakang dengan Nachella yang bersuara nyaring. Nachella tidak terlihat seperti wanita anggun, ia sangat ceroboh.

"Maaf tuan, sudah merepotkan."

"Tidak apa, sudah semestinya saya menolong. Jika saya diposisi Lady, pasti Lady juga melakukan tindakan yang sama."- ucapnya.
Sangat percaya diri sekali Duke ini.

"Kalau boleh tau, siapa nama Lady? Kenapa Lady sendirian? Jika terjadi sesuatu kepada Lady seperti ini kan tidak ada yang menjaga. Tidak seharusnya seorang wanita cantik sendirian di malam hari."

Hemm, manis sekali kata-kata mu Duke. Kau tidak ingat, istrimu yang tak kalah cantik itupun juga kau tinggalkan. Bagaimana hal buruk terjadi padanya, Hah?!

Lady didepannya itu terlihat malu dan pipinya merona karena perkataan Javier. Ia membuang pandangannya ke arah lain sangking gugupnya. Ia semakin terlihat manis saja, pikir Javier.

"Tuan bisa panggil saya Ikasya, saya memang sudah terbiasa sendiri saat berjalan-jalan. Apalagi disaat festival seperti ini." Jawabannya.

Masih dengan pandangannya menghadap ke arah lain, karena ia malu bertatapan dengan pria tampan didepannya.

"Apa Lady Ikasya tidak takut saat berjalan-jalan sendirian diluar seperti ini?"

"Ah! Tidak tuan. Saya sudah terbiasa"-jawabnya sambil tersenyum. Yang membuat Javier semakin gila karena senyuman itu.

"Tetap saja, seorang wanita cantik seperti Lady harus ada yang menemani."

Ikasya hanya tersenyum malu dibuatnya, Lagi-lagi Javier mengatakannya cantik.

"Hmm, tadi saya sudah mengenalkan diri. Apa saya boleh tau nama tuan siapa?"

"Panggil saja saya Javier"

"Rasanya tidak pantas saya memanggil tuan hanya nama saja, saya hanya seorang putri Baron. Tuan pasti seorang bangsawan tinggi."

"Baiklah, kau bisa memanggilku Duke Javier."

Duke, Ayo Kita Bercerai! Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum