part 9

34.6K 2.4K 16
                                    

Benar saja, pagi ini Javier sibuk memanggil ksatrianya yang ia tugaskan untuk menjaga kediamannya.

"Zen, apa kau lihat ada seseorang mencurigakan yang mencoba masuk dikediaman ini saat malam tadi? "

Zen adalah kesatria sekaligus tangan kanan Javier, ia juga ditugaskan untuk menjaga keamanan di kediaman Javier.

"Saya rasa tidak ada Duke, jikapun ada saya sudah pasti duluan menangkapnya." jawab Zen.

"Hoh, benarkah?"

"Iya, saya sudah pastikan menjaga tempat ini dengan aman. Apa ada masalah Duke?" tanya Zen.

Javier juga yakin, mana mungkin ada penyusup yang masuk Dikediamanya yang dijaga dengan ketat.

"Kau lihatlah, malam tadi aku yakin sudah mengunci pintu kamar ini. Tapi bagaimana bisa terbuka seperti ini? Dan anehnya lagi ini tidak bisa dikunci. Kurasa ini rusak, seperti ada yang sengaja membuka pintu ini dengan paksa."

"Iyaa, kenapa bisa begini?" Zen pun setuju dengan Javier bahwa pintu itu ada yang mencoba membukanya.

"Apa ada barang yang hilang?" tanya Zen.

"Ah, untungnya tidak ada. Hanya pintu ini yang rusak! Penyusup seperti apa yang mencoba masuk jika berniat hanya merusak pintu kamarku?

"Untungnya Duke tidak apa-apa. Lain kali saya pastikan ini tidak akan terulang lagi, maaf atas kelalaian saya. Saya akan perintahkan kesatria lain untuk lebih ketat menjaga tempat ini Duke."

"Yah, itu harus. Kau uruslah ini, jangan sampai ada penyusup yang mencoba masuk lagi. Apalagi di kamarku" jawab Javier.

"Baik Duke"

"Sekarang kau kembalilah bekerja."

Javier tidak ingin memusingkan masalah itu, karena tidak ada barang yang hilang hanya pintunya saja rusak. Dia juga terlalu banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, biarlah urusan ini dia serahkan kepada Zen saja. Dia percaya Zen dapat menjaga keamanan di kediamannya.


(Dikamar Nachella)

Nachella dikamarnya kini sedang sibuk mengompres jidatnya yang sudah membiru dan sedikit bengkak itu. Tentu dibantu oleh Merina, pelayan pribadinya itu.

"Aduh ini membengkak! Bagaimana ini? Apa sakit? Bagaimana Duchess menemui Duke Javier jika keadaannya seperti ini. Duke Javier pasti mempertanyakan kenapa jidat Duchess seperti ini. Duke bisa curiga kalau Duchess lah yang mencoba masuk kekamarnya"

"Kau terlalu banyak berbicara Merina! Lagi pula apa pedulinya? Kau kan pernah mendengar sendiri dari mulutnya, aku mati sekalipun dia tidak perduli. Yah, mungkin dia hanya mentertawakan ku melihat penampilanku seperti ini. Bukannya khawatir."






(Di meja makan)

Terlihat disana Javier dan Ikasya sedang menikmati sarapannya bersama. Javier memang meminta Ikasya untuk datang pagi itu agar mereka bisa sarapan bersama.

Tanpa memperdulikan sepasang kekasih itu, Nachella dengan diam duduk di meja makan itu. Dimeja makan yang panjang itu, Nachella mengambil posisi menghadap Javier. Dia tidak ingin duduk disamping Javier seperti Ikasya. Lebih baik ia duduk menjauh. Jarak Nachella dari pasangan itu cukup jauh.

'Itukah Ikasya? Wah lumayan cantik ternyata. Tapi Nachella jauh lebih cantik darinya jika diperhatikan.' batinnya.

Saat ini para pelayan sedang menyiapkan makan untuk Nachella.

Nachella yang duduk dibangku itu dengan penampilan setengah wajahnya ditutupi rambut untuk melindungi bengkak di jidatnya itu, ia sengaja mengurai rambut panjangnya itu.

Duke, Ayo Kita Bercerai! Where stories live. Discover now