part 27

21.7K 1.6K 3
                                    

Disela makannya, Nachella sebentar melirik Javier dan berkata, "sampai kapan kau mengurung ku disini? Aku ingin pulang."

Javier menyisihkan rambut Nachella ke telinga, karena jatuh menutupi sebelah mata wanita itu. "Kau mau pulang kemana? Disini rumahmu."

"Jangan sembarangan menyentuh ku!" Nachella menjauhkan kepalanya dari tangan Javier.

"Aku hanya menyentuh rambut mu."

"Sehelai rambut pun jangan kau sentuh! Aku tidak terima!" Nachella menodongkan sendok yang ada di tangannya tepat didepan wajah Javier.

"Jahat sekali, aku kan suamimu," ucap Javier sambil sedikit menjauhkan kepalanya dari jarak sendok itu.

"Yang sebentar lagi akan menjadi mantan suami maksudmu?" tanya Nachella sambil menurunkan tangannya.

"TIDAK AKAN! Selamanya aku akan tetap menjadi suamimu."

Berpisah? Itu adalah kesalahan yang hampir saja Javier lakukan. Hal seperti ini memang sering terjadi dalam rumah tangga bukan? Sekarang dia sudah sadar, Javier ingin memperbaiki semuanya dan tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Lalu mendapatkan hati Nachella kembali, itu sekarang tugasnya.

"Jangan pernah kau bahas soal perceraian itu lagi. Aku tidak ingin mengungkitnya," seru Javier sambil melanjutkan makannya.

Waktu perceraian mereka seharusnya beberapa bulan lagi dari sekarang berdasarkan perjanjian itu. Apa bisa Nachella menunggu selama itu? Berusaha kabur pun selalu gagal. Ikasya yang tidak pernah datang di kediaman itu lagi, tentu membuatnya tidak perlu pusing memikirkan kematiannya yang disebabkan Ikasya. Ditambah Javier sudah mulai jinak sekarang, Nachella yakin dia tidak akan mati untuk kedua kalinya ditangan pria itu.

Satu-satunya cara agar bisa bercerai adalah, Nachella tidak boleh hamil sampai waktu itu datang. Jika sudah genap satu tahun semenjak perjanjian itu, Nachella sendiri yang akan meminta untuk diceraikan, Nachella akan mengatakan bahwa dia tidak dapat mengandung anak. Kedua orang tua Javier pasti menyetujui. mengingat, Javier adalah anak mereka satu-satunya yang harus mendapat keturunan. Biarlah, Nachella rela berbohong demi bisa lepas dari Javier.

Sekarang, suasana dimeja makan itu menjadi sunyi karena keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing.

'Tenanglah Nachella, tunggu beberapa bulan lagi, itu tidak akan lama. Jika Javier berani menyentuhku, akan ku tendang dia dengan kuat sampai pingsan. Bertahanlah sebentar saja Nachella, kau tidak boleh hamil anaknya jika ingin bercerai.'

'Aku harus membuat Nachella hamil, haah.. Sebenarnya itu tidak susah, tapi dia selalu saja menolak. Apa perlu kupaksa? Jangan sampai aku disuruh menceraikan Nachella hanya karena dia tidak hamil. Bodoh sekali kau Javier sudah membuat perjanjian seperti itu.'

______

"Jika kau tidak bisa menerima ku lagi, akan kupastikan keluargamu hancur." Seorang wanita menangis sambil mengelus perutnya yang sedikit buncit, karena ada kehidupan didalam sana.

"Javier, besok aku akan datang menemui istrimu itu. Apa kau yakin dia masih bisa memaafkan mu setelah melihat keadaan ku seperti ini?" Senyum tipis terlihat di wajahnya, walaupun air mata terus berjatuhan dikedua pipi wanita itu.

"Bukankah itu anakku? Apa kau tidak bisa melupakan pria itu?" Seorang pria datang menghampiri wanita hamil tersebut.

"Aku tidak menganggap ini anakmu. Jangan pernah mencampuri urusanku."

"Aku tidak perduli dengan apa yang ingin kau lakukan. Aku hanya ingin memperhatikan mu jika yang kau kandung itu anakku."

"Ini bukan anakmu, kenapa kau terus saja menemuiku? Bukankah kita sudah bercerai?"

Duke, Ayo Kita Bercerai! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang