part 20

32.1K 2.4K 18
                                    


"Apa dia meninggalkan ku?"

"Tenanglah, masih ada aku. Aku bisa mengantarmu pulang nanti."  Hendrick semakin mendekatkan dirinya pada Nachella.

"Ah, aku tidak mau merepotkanmu"

"Aku ingin direpotkan oleh mu."

Oh, apakah tokoh fiksi setampan ini? Nachella terdiam sesaat melihat senyuman Hendrick. Dia harus terbiasa mulai saat ini untuk berhadapan dengan para pria tampan di sekelilingnya.

Nachella memutuskan keluar dari ruangan itu dan segera pulang. Karena acaranya pun sudah berakhir. Hendrick yang sedari tadi mengikuti Nachella kemana dia pergi. Dia pun mengantarkan Nachella sampai didepan halaman istana itu.

'Jika benar-benar dia meninggalkan ku, awas saja.' Nachella masih gusar jika saja Javier meninggalkannya ditempat itu.

'Aku akan merasa menjadi istri yang dibuang jika itu terjadi.' batinnya

"Nachella, kau tidak ingin ku antar saja? Aku bisa membawamu sambil berkuda. Bukannya kau suka sekali berkuda?"

"Tidak perlu pangeran, saya yang akan pulang bersama istri saya. Nachella, jangan merepotkan pangeran. Ayolah kita pulang."

Javier yang tiba-tiba muncul itu mengejutkan Hendrick dan Nachella yang tidak mengetahui dari mana Javier muncul.

"Kau darimana saja?" Tanya Nachella

"Tidak kemana-mana, aku hanya menunggumu saja."

"Kupikir kau sudah tidak ada disini, padahal aku berniat mengantarnya tadi. Atau jika perlu, Nachella boleh bermalam disini." 

"Tidak perlu pangeran, dia masih punya suami yang perduli padanya." Jawab Javier

Perduli apanya? Javier benar-benar melupakan perlakuannya dulu pada Nachella ternyata.

"Yasudah, kami permisi dulu. Pangeran, anda silahkan beristirahat saja." Nachella mencoba berpamitan. setelah itu, ia kembali memandang Javier yang ada di sebelahnya.

"Tunggu dulu!" Hendrick menarik tangan Nachella dan mencium punggung tangan Nachella tepat dihadapan Javier. Sebenarnya itu hal lumbrah saja dilakukan. Tapi Javier terlihat sangat tidak terima.

"Hati-hati diperjalanan." Setelah mencium tangan Nachella, Hendrick memandang wajah Javier yang sedari tadi memanas. Ia tahu Javier saat ini sedang cemburu padanya.

Setelah Nachella mengucapkan selamat tinggal, Javier langsung menarik tanggan Nachella satunya untuk menjauh dari Hendrick.

"Kami permisi pangeran." Ucapnya sebelum benar-benar pergi dari tempat itu.

Saat perjalanan pulang, Nachella pikir Javier akan diam saja sama saat pergi tadi. Tapi ternyata pria itu terus saja mengoceh selama perjalanan. Rasa ngantuk Nachella pun hilang setelah mendengar bacotan Javier disebelah telinganya.

"Masih untung kau ku tunggu!"

"Tidak seharusnya kau bersikap seperti itu padanya saat ada aku didekat mu. Bagaimana bisa kau menerima ajakannya untuk berdansa? Biasanya juga kau selalu memaksaku untuk berdansa dengan mu."

"Apa sekarang kau memilih pria lain?"

"DIA ITU TEMANKU!" Nachella mengeluarkan suara dengan lantang, ia muak sedari tadi mendengar Javier yang sedari tadi terus saja mengoceh disampingnya.

"DAN AKU SUAMIMU!"

"Suami? Kau menganggap kita suami istri sekarang?"

"Bukannya kita sudah lama melangsungkan pernikahan? Itu cukup membuktikan kalau kita memang suami istri." Kali ini Javier berani menatap mata Nachella, hanya disaat mereka sedang berdebat saja Javier berani melakukan itu.

Nachella tidak percaya dengan jawaban Javier. Dia tau itu benar, tapi apa maksud Javier mengatakan seperti itu? Apa sekarang dia sudah membuka hatinya? Hah, sudah terlambat. Nachella juga tidak akan mengubah keputusannya untuk tetap bercerai.

"Sudahlah Javier, jangan menjadi tidak sadar diri seperti ini! Yang kau lakukan padaku itu jauh lebih buruk." Nachella membalas tatapan Javier lebih tajam lagi.

"Dan yang kau lakukan itu juga salah." Ucap Javier tidak mau kalah.

"Kita sama-sama salah. Puas?"

Jujur, Nachella tidak tau dimana letak kesalahannya. Nachella hanya ingin bersikap sopan saat bertemu teman lama, itu saja. apa yang salah? Tidak mungkin ia mengabaikan Hendrick hanya karena dia sudah menikah kan? Dia tidak sesombong itu.

"Bukan hanya aku yang berselingkuh darimu, kau pun sama ternyata. Apa bedanya kita?" 

"Beda, tentu beda. Kau menganggap Ikasya itu kekasihmu. Sedangkan aku dan Hendrick, kami hanya berteman. Ucap Nachella membela diri.

"Tapi dia tidak menganggap mu seperti itu! Kurasa dia suka padamu. "

"Apa itu merugikan mu?"

"Kau masih menjadi istriku Nachella. Itu masalahnya."

"Bagaimana dengan kau yang berkencan dengan wanita lain disaat kau sudah punya istri? Kau pikir itu tidak lebih buruk dari dugaan mu yang tidak mendasar itu?"

"Jika kau keberatan, yasudah. Cepat urus perceraian kita. Jadi kau tidak perlu merasa risih lagi saat melihatku dengan Hendrick." Sambungnya.

"Tidak semudah itu!" Jawab Javier

Perdebatan itu masih berlanjut selama perjalanan. Mereka tidak tau saja, orang yang sedari tadi mengendarai kereta kuda itu senang panas dingin di depan sana saat mendengar mereka bertengkar.

Duke, Ayo Kita Bercerai! Where stories live. Discover now